Kopilot Rimbun Air Sempat Video Call dengan Istri Sebelum Pesawatnya Jatuh di Papua
Keluarga Kopilot Rimbun Air, Muhammad Fajar Dwi Saputra mengaku terkejut atas insiden jatuhnya Pesawat Rimbun Air PK-OTW.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Keluarga Kopilot Rimbun Air, Muhammad Fajar Dwi Saputra mengaku terkejut atas insiden jatuhnya Pesawat Rimbun Air PK-OTW.
Pesawat kargo tersebut dinyatakan jatuh di hutan dalam di Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua, setelah hilang kontak pada Rabu (15/9/2021) pukul 07.37 WIT.
Kopilot Rimbun Air Mohammad Fajar Dwi Saputra (26) meninggal dunia dalam insiden tersebut.
Sri Purwati (54) ibunda Fajar mengatakan, Kopilot muda berusia 26 tahun tersebut tewas meninggalkan seorang istri dan bayi laki-laki berusia 10 bulan.
"Sudah menikah, punya seorang putra baru umur 10 bulan," kata Sri saat dijumpai di rumah duka Kampung Bojong Rawa Lele, Kelurahan Jatimakmur, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Kamis (16/9/2021).
Baca juga: Pemkab Intan Jaya Tegaskan Pesawat Rimbun Air Jatuh Bukan karena Diserang OPM
Sebagai ayah, Fajar sangat peduli dengan keluarga.
Bahkan setiap hendak terbang, ia selalu menyempatkan berkomunikasi dengan istri dan anaknya.
"Anak saya selalu intens komunikasi, terutama sama istri dan anaknya, jadi setiap dia mau terbang atau landing dia sempatkan video call," ucapnya.
Bahkan sebelum penerbangannya yang terakhir, kebiasaan Fajar menelfon istrinya tetap dilakukan.
Sri mengatakan, Fajar selalu rindu dengan putra kecilnya. Setiap video call, dia ingin melihat wajah sang anak dan mengetahui kabar keluarga di rumah.
"Karena sedang punya anak kecil ya, lucu-lucunya. Terakhir komunikasi dengan istrinya waktu Jakarta jam 3 pagi ya. Dia mau berangkat terbang itu dia sempat komunikasi video call dengan istrinya," jelas Sri.
Sebelumnya diberitakan, pesawat Rimbun Air yang hilang kontak sudah ditemukan pada Rabu (15/9/2021), dalam kondisi hancur.
Diketahui, pesawat Rimbun Air sebelumnya hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Nabire pada Rabu pukul 06.40 WIT menuju Bandara Bilogai Sugapa.
Mengutip Kompas.com, pesawat tersebut ditemukan di ketinggian 2.400 meter dengan jarak 5-6 kilometer dari Bandara Bilogari ke arah Distrik Homeyo.
"Sudah ditemukan di ketinggian 2.400 meter, jaraknya 5-6 km dari Bandara Bilogai ke arah Distrik Homeyo," ungkap Kapolres Intan Jaya, AKBP Sandi Sultan, Rabu.
Kru yang ikut dalam penerbangan itu adalah Pilot Mirza, Copilot Fajar, dan seorang teknisi bernama Iswahyudi.
Pesawat bermuatan cargo bahan bangunan itu ditemukan tim SAR pada koordinat 3.44.45 S – 136.59.59 E.