Muncul Spanduk Tolak Nobar Film G30S/PKI di Menteng, Kapolsek Beri Penjelasan
Kapolsek Menteng, Kompol Gunarto membenarkan pihaknya mendapati sejumlah spanduk yang berisi penolakan nonton bareng (nobar) film G30S/PKI.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Sejumlah spanduk berisi penolakan nonton bareng (nobar) film G30S/PKI terpampang di kawasan Menteng.
Kapolsek Menteng, Kompol Gunarto membenarkan pihaknya mendapati sejumlah spanduk yang berisi penolakan nonton bareng (nobar) film G30S/PKI.
Kompol Gunarto mengatakan, spanduk tersebut dipasang oleh warga, meski ia tidak menjelaskan identitas warga yang dimaksud.
"Itu warga yang lakukan pemasangan. Mereka tidak mau ada yang nonton bareng yang menyebabkan terjadinya kerumunan," ucap Gunarto saat ditemui di Polsek Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (29/9/2021), malam.
Baca juga: Peryataan Gatot Nurmantyo Soal PKI Menyusup di Tubuh TNI Dinilai Terlalu Gegabah
Lebih lanjut, kata Gunarto, spanduk yang terpasang di RT 12 itu dipasang warga sebagai bentuk suara dan keinginan sejumlah warga Menteng.
Ia menilai, langkah sejumlah warga tersebut dilakukan sebagai upaya mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di wilayah Menteng.
"Mereka tidak mau ikut-ikutan di tengah situasi PPKM saat ini. Apalagi virus Covid-19 belum hilang," ucap Gunarto.
Guna mencegah lonjakan kasus Covid-19, ujar Gunarto, Polsek Menteng akan melakukan patroli di wilayah untuk mencegah terjadinya kerumunan.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah spanduk bertuliskan penolakan menonton film G30S/PKI juga terlihat di sejumlah wilayah di Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Selasa (28/9/2021) malam kemarin hingga Rabu (29/9/2021), pagi.
Adapun pesan yang tertulis di spanduk-spanduk tersebut yakni 'Warga Kel Karanganyar Tolak Nobar Film G30S/PKI, 'Tolak Nobar Film G30S/PKI Warga Mangga Dua Selt, 'Tolak Nobar Film G30S/PKI Warga PS.BARU'.
Baca juga: Sinopsis dan Jadwal Tayang Film G30S PKI di MNCTV dan tvOne, serta Sejarah Singkat G30S PKI
Menanggapi hal tersebut, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kecamatan Sawah Besar, Darwis Silitonga, mengatakan pihaknya menemukan spanduk tersebut saat melakukan operasi tertib masker rutin pada Selasa malam.
"Pencopotan itu kan gak ada urusan dengan (isi) spanduk ya, urusan kita copot spanduk karena ganggu ketertiban, ada enam titik. Sudah dicopot tadi antara pukul 08.00 hingga 09.00 pagi," ujar Darwis.
Adapun penemuan pemasangan spanduk itu telihat di enam lokasi di wilayah Sawah Besar, diantaranya di Pasar Baru, sekitar Wisma Antara, Mangga Dua, Stasiun Jayakarta, Pasar Gapok dan Jalan Samanhudi.
Ditayangkan 3 Stasiun televisi
Pakar Telematika yang juga Mantan Menpora, Roy Suryo mengapresiasi 3 stasiun televisi swasta yang menayangkan film 'Pengkhianatan G30S PKI' di akhir September 2021 kali ini.
Dia mengaku bersyukur film itu masih ditayangkan di tiga stasiun TV swasta.
Yakni pada Selasa 28 September 2021, sudah tayang di Trans TV, lalu Rabu 29 Sepember 2021, rencananya giliran stasiun TV swasta MNC TV.
Serta tepat pada Kamis 30 September 2021, TV One juga berencana menayangkan film serupa.
"Alhamdulillah, TransTV sudah menayangkan Film 'Pengkhianatan G30S PKI' pada 28 September. Lalu disusul MNC TV Rabu 29 September hari ini dan TV One, 30 September, besok" kata Roy Suryo kepada Wartakotalive.com, Rabu (29/9/2021).
"Semoga berkah semuanya menjaga NKRI dari bahaya laten komunis," kata Roy.
Baca juga: Agum Gumelar Sebut Gatot Nurmantyo Terlalu Gopoh Sebut TNI AD Disusupi PKI
Menurutnya film ini sangat penting bagi anak muda saat ini, untuk bahan edukasi.
"Karena banyak dari mereka yang belum tahu tragedi pemberontakan ini," kata Roy.
Karenanya dalam akun YouTubenya, Roy memasukkan komplet atau secara utuh film berdurasi 4,5 jam lebih ini, tanpa ada sensor.
Jika 3 stasiun TV swasta sudah dan akan menayangkan film dokudrama legendaris ini, Roy mempertanyakan apakah TVRI akan menayangkannya.
"Pertanyaannya, TVRI kapan? Kalau baru 01/10 berarti sudah 'Gestok',” sindir Roy.
Gestok adalah Istilah yang dilahirkan oleh Presiden Soekarno. Gestok adalah kependekan dari Gerakan Satu Oktober. Selain Gestok, sebutan lain Soekarno untuk peristiwa ini adalah Gestapu atau kependekan dari Gerakan September Tiga Puluh.
Namun kemudian, Soeharto menganulir dan menggantinya dengan istilah G30S PKI atau Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia.
Sebab sebutan Gestok atau Gestapu, dianggap tidak menekankan pada pemberontakan yang dilakukan PKI.
Baca juga: Profil 7 Pahlawan Revolusi yang Gugur di Peristiwa G30S PKI: Jenderal A Yani hingga Kapten P Tendean
Roy berpendapat bahwa TVRI merupakan Lembaga Penyiaran Publik (LPP), atau TV Nasional yang dibiayai APBN alias dari uang rakyat, mestinya menayangkan film tersebut.
"Karena tayangan-tayangannya seharusnya mencerminkan aspirasi masyarakat,” kata Roy.
Seperti diketahui menjelang tanggal 30 September setiap tahun dalam beberapa tahun terakhir, selalu muncul kontroversi mengenai perlu tidaknya film 'Pengkhianatan G30S PKI' diputar kembali.
Film tentang peristiwa G30S PKI berjudul 'Pengkhianatan G30S PKI' merupakan film dokudrama Indonesia yang pertama kali ditayangkan di bioskop pada tahun 1984.
Film ini diproduksi pada tahun 1981 berdasarkan sejarah resmi Orde Baru yang ditulis oleh Nugroho Notosusanto pada 1966.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Spanduk Tolak Nobar Film G30S/PKI Terpampang di Menteng, Kapolsek: Untuk Mencegah Kerumunan,