Anies Dituding Minta Dana ke Bloomberg untuk 2024, Begini Tanggapan Wagub DKI Riza Patria
Surat itu dikirim Anies sejak 2019 lalu, namun Rokok Indonesia mengaitkannya dengan kebijakan larangan minimarket memajang rokok di etalase toko
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pihak menuding Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meminta pendanaan pihak asing untuk kampanye dirinya dalam kontestasi politik 2024 mendatang.
Mencuatnya tudingan ini menyusul adanya surat yang dikirim Anies untuk Michael Bloomberg.
Surat ini bahkan tersebar di media sosial.
Michael Bloomberg merupakan pimpinan dari Bloomberg Philanthropies yang dikenal getol menginvestasikan uangnya untuk gerakan pengendalian tembakau.
Hal ini diungkapkan oleh akun twitter Rokok Indonesia (@rokok_indonesia).
"Kenapa sih pada nyerang Anies Baswedan? Ya karena belio minta jatah ke bloomberg initiative buat kampanye antirokok," tulisnya dikutip TribunJakarta.com, Senin (4/10/2021).
Surat tersebut sejatinya dikirim Anies sejak 2019 lalu, namun, Rokok Indonesia mengaitkannya dengan kebijakan larangan minimarket memajang rokok di etalase toko.
Baca juga: DPR: Kebijakan Cukai Rokok Jangan Bebani Petani dan Buruh Pabrik
Kebijakan ini tertuang dalam Seruan Gubernur (Sergub) Nomor 8 Tahun 2021 tentang pembinaan kawasan dilarang merokok.
Rokok Indonesiapun menuding, kebijakan itu dibuat demi mendapatkan kucuran dana dari Bloomberg.
"Inisiasi bertukar surat dengan komitmen melarang rokok di daerah kekuasaannya ini ya bisa jadi alat tukar politik.
Ingat bentar lagi 2024, waktunya cari dana bos," tulisnya.
Tudingan ini pun dibantah oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
Ia menyebut, surat itu dikirim Anies sebagai bentuk kolaborasi dengan Pemprov dengan pihak lain demi mewujudkan budaya hidup sehat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.