Usut Kasus Dugaan Penipuan, Polisi Cek Gedung Bidakara Lokasi Tes Rekrutmen CPNS Bodong
Polda Metro Jaya masih menyelidiki kasus dugaan CPNS bodong yang menyeret anak Nia Daniaty, Olivia Nathania dan suaminya bernama Rafly N Tilaar.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya masih menyelidiki kasus dugaan CPNS bodong yang menyeret anak Nia Daniaty, Olivia Nathania dan suaminya bernama Rafly N Tilaar.
Dalam penyelidikan diketahui, bahwa korban sempat dikumpulkan untuk mengikuti rangkaian tes dan interview di Hotel Bidakara Jakarta pada April 2021 lalu.
Untuk itu, polisi telah mengecek ke lokasi penyelenggaraan seleksi CPNS fiktif itu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan pihaknya telah memeriksa pengurus Gedung Bidakara.
Pengecekan itu dilakukan setelah hasil pemeriksaan pelapor dilakukan dan korban mengaku sempat dikumpulkan di Hotel Bidakara saat proses rekrutmen.
"Kita sudah cek langsung ke Gedung Bidakara dan juga sudah ambil keterangannya pengurus Gedung Bidakara," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (4/10/2021).
Baca juga: Diperiksa Polisi Soal Tudingannya Terhadap Olivia Nathania, Agustin Ditanya Kronologi hingga Bukti
Namun, Yusri tidak menjelaskan detail pengecekan dan pemeriksaan pengurus Hotel Bidakara terkait kasus rekrutmen CPNS .
Menurutnya, hal itu masih dalam ranah penyelidikan.
"Ini masih diselidiki. Sabar, prosesnya masih berjalan termasuk hari ini ada korban yang kita BAP," jelas Yusri.
Beberapa korban juga kembali menjalani pemeriksaan oleh penyelidik. Empat korban saksi dari pihak pelapor sebelumnya telah dimintai keterangan oleh polisi pada Jumat (1/10/2021) kemarin.
"Untuk hari ini kita rencanakan korbannya kita lakukan ambil keterangannya lagi. Mudah-mudahan bisa hadir untuk bisa kita ambil keterangan," terang Yusri.
Korban penipuan rekrutmen CPNS dengan terlapor Olivia Nathania satu per mulai buka suara.
Salah satu korban bernama Jadit mengungkap proses seleksi dengan dalih jalur prestasi itu dilaluinya tanpa tes dan berlangsung singkat.
"Saya nggak dites sama sekali, hanya diinterview oleh tim dari Olivia. Saya cuma ditanya kamu punya keahlian bidang apa, kenalin diri kamu dulu. Lalu saya bilang saya bisa di UMKM," kata Jadit.
Jadit menyebut, mayoritas korban ditipu dan dijanjikan untuk menggantikan PNS yang tersandung masalah narkoba dan meninggal akibat Covid-19 di lingkungan Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta.