Fakta Kantor Desa Bojong Koneng Dirusak, Kini Dijaga Ketat Polisi Bersenjata Laras Panjang
Terpantau anggota polisi yang menjaga Kantor Desa Bojong Koneng juga dibekali senjata laras panjang, pelayanan di sana sudah kembali normal.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BABAKAN MADANG - Pasca diamuk dan dirusak sejumlah orang pada Sabtu (2/10/2021) bagaimana kondisi Kantor Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor ?
Terkini kantor desa itu dijaga ketat polisi.
Pantauan TribunnewsBogor.com, Senin (4/10/2021), sejumlah polisi tampak berjaga di bagian dalam area kantor hingga di bagian luar area kantor desa.
Terpantau para anggota polisi yang menjaga kantor desa ini juga dibekali senjata laras panjang.
Di sana juga terparkir sedikitnya enam kendaraan motor patroli polisi.
Pelayanan Kembali Normal
Pasca dirusak sejumlah orang, pelayanan Kantor Desa Bojong Koneng ini kembali beroperasi seperti biasa namun pengamanan tetap dilakukan.
Diketahui, Kantor Desa Bojong Koneng rusak setelah diamuk massa pada Sabtu (2/10/2021) kemarin.
Kasus Ditangani Polres Bogor
Perkara ini pun kini ditangani dan tengah diselidiki oleh kepolisian Polres Bogor.
Kapolres Bogor AKBP Harun menerangkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB melibatkan puluhan orang.
"Benar, terjadi pengrusakan di Kantor Desa Bojong Koneng pada tanggal 2 Oktober 2021 sekitar pukul 10.30 WIB. Itu kurang lebih ada 50 orang yang datang ke kantor desa," kata AKBP Harun kepada wartawan, Senin (4/10/2021).
Harun menjelaskan, kejadian ini diawali dari adanya pihak PT. Sentul City yang hendak melaksanakan pengolahan lahan di tanah milik Sentul City di wilayah RT 01/11, Desa Bojong Koneng.
Namun, kata Harun, ada beberapa warga yang bukan dari RW tersebut yang melakukan provokasi terhadap massa sehingga masyarakat ini mau melaksanakan demo atau unjuk rasa terhadap pengolahan lahan yang dilakukan Sentul City tersebut.
"Sehingga kemudian yang memprovokasi ini mengarahkan ke kantor desa dan terjadi kejadian perusakan tersebut," terang Harun.
Dia menuturkan, saat ini pihaknya masih belum menetapkan adanya tersangka dari kasus pengrusakan kantor desa ini.
"Kita masih dalam tahap penyelidikan, insya Allah nanti akan perjelas lebih lanjut lagi terkait dengan perkara pengrusakan ini," pungkasnya.
Kronologi
Kapolres Bogor AKBP Harun menerangkan, peristiwa penyerangan dan perusakan itu terjadi Sabtu (2/10/2021) sekitar pukul 10.30 WIB melibatkan puluhan orang.
"Benar, terjadi pengrusakan di Kantor Desa Bojong Koneng pada tanggal 2 Oktober 2021 sekitar pukul 10.30 WIB. Itu kurang lebih ada 50 orang yang datang ke kantor desa," kata AKBP Harun kepada wartawan, Senin (4/10/2021).
Harun menjelaskan, kejadian ini diawali dari adanya pihak PT. Sentul City yang hendak melaksanakan pengolahan lahan di tanah milik Sentul City di wilayah RT 01/11, Desa Bojong Koneng.
Namun, kata Harun, ada beberapa warga yang bukan dari RW tersebut yang melakukan provokasi terhadap massa sehingga masyarakat ini mau melaksanakan demo atau unjuk rasa terhadap pengolahan lahan yang dilakukan Sentul City tersebut.
"Sehingga kemudian yang memprovokasi ini mengarahkan ke kantor desa dan terjadi kejadian pengrusakan tersebut," terang Harun.
Dia menuturkan, saat ini pihaknya masih belum menetapkan adanya tersangka dari kasus perusakan kantor desa ini.
Kantor Desa Bojongkoneng Bogor Dirusak Orang, Sentul City Tegaskan Tidak Akan Bongkar Rumah Warga
PT. Sentul City menegaskan bahwa pihaknya tidak akan membongkar rumah warga asli Bojongkoneng.
Hal ini dikatakan merespon kejadian Kantor Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor yang diamuk sejumlah orang pada Sabtu (2/10/2021) kemarin.
Sebab, ada dugaan kejadian tersebut merupakan imbas sengketa lahan dan warga yang mengamuk di kantor desa tak terima adanya aktivitas alat berat PT. Sentul City di tanah warga.
"Kami tegaskan bahwa kami tidak membuldozer rumah warga asli Bojong Koneng," kata Head of Corporate Communication PT Sentul City Tbk, David Rizar Nugroho saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Minggu (3/10/2021).
Baca juga: Warga Ungkap Setelah Jam 12 Malam Kali Cilemahabang Bekasi Perlahan Jadi Hitam
Dia menuturkan bahwa penertiban yang dilakukan adalah penguasaan-penguasaan lahan liar di tanah PT. Sentul City.
"Yang kami kejar adalah warga pendatang yang menguasai tanah garapan dari mafia tanah dan mereka mendirikan bangunan liar di atas tanah kami," ujarnya.
Dia mengataian pihaknya prihatin dan menyesalkan peristiwa anarkisme yang telah merusak fasiltas kantor Desa Bojong Koneng.
Tindakan anarkisme, kata dia, merupakan tindakan melawan hukum dimana hal ini tidak dibenarkan secara hukum.
"Maka dengan begini menjadi ranah aparat penegak hukum untuk melakukan penegakan hukum untuk menjamin kepastian hukum dan hilangkan keresahan di masyarakat," ujarnya.
Untuk kegiatan penataan lahan di Kampung Gunung Batu Kidul, Desa Bojong Koneng, dia menegaskan, hal itu sudah melalui koordinasi dengan pengurus RT, RW dan desa setempat dan mendapat dukungan warga kampung setempat.
Baca juga: Perempuan di Bogor Nyaris Jadi Korban Rudapaksa, Dasternya Diangkat Pria Berjaket Hitam
Kantor Desa Bojongkoneng Diserang, Ibu PKK Panik, Kaca Pecah Berhamburan
Kantor Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor diamuk sejumlah orang pada Sabtu (2/9/2021) siang.
Pantauan TribunnewsBogor.com, kini kantor desa tersebut mengalami kerusakan mulai dari kaca depan yang pecah hingga kursi diacak-acak.
Terpantau, ruangan kepala desa (kades) pun turut jadi sasaran hingga sejumlah meja di dalamnya hancur.
"Yang rusak pintu kantor desa, kemudian ruang kepala desa," kata Camat Babakan Madang Cecep Imam Nagarasid saat ditemui TribunnewsBogor.com di lokasi.
Cecep mengatakan bahwa perusakan kantor desa oleh sejumlah orang ini terjadi saat kantor desa tutup pelayanan karena libur.
Namun, di dalamnya ada sejumlah ibu-ibu PKK yang menggunakan ruangan kantor desa untuk menggelar rapat persiapan lomba.
"Pada saat kejadian itu ibu-ibu PKK sedang ada di tempat, di ruangan. Termasuk ada beberapa staf," katanya.
Kejadian itu pun sempat membuat ibu-ibu PKK yang sedang rapat panik.
Namun Camat memastikan bahwa kejadian ini tidak menimbulkan korban.
"Korban tidak ada," kata Cecep Imam.
Dia menjelaskan bahwa sementara ini dia belum bisa memastikan jumlah pelaku, siapa dan penyebabnya dari kejadian pengrusakan kantor desa ini.
Saat ini, kata dia, perkara pengrusakan kantor desa di kawasan Sentul ini tengah diselidiki oleh Polres Bogor yang juga anggotanya ramai berdatangan ke lokasi beberapa saat pasca kejadian.
"Kaitannya (diduga) adanya pembongkaran yang dilakukan oleh pihak Sentul City dan ini pun belum jelas. Dan ini terus terang saja sedang diselidiki, sedang di proses oleh Polres Bogor," ungkapnya. (tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunnewsBogor.com)