Buntut Sungai Cisadane Tercemar Jadi Merah Darah, Tempat Pengolahan Sampah Plastik Ditutup Polisi
Tempat pengolahan sampah plastik yang berlokasi di garis sepadan Sungai Cisadane kawasan Kavling Serpong, Tangsel, tak lagi beroperasi sementara waktu
Editor: Theresia Felisiani
Danu (38) warga sekitar membenarkan adanya kegiatan pembuangan cairan dari tempat pengolahan limbah sampah plastik ke aliran Sungai Cisadane.
"Iya benar," katanya saat ditemui di kawasan bibir Sungai Cisadane, Serpong, Kota Tangsel, Sabtu (2/9/2021).
Danu mengaku limbah cairan itu kerap dibuang pihak pengolahan limbah sampah plastik ke aliran sungai, di setiap jam operasionalnya.
Bahkan, limbah berbentuk cairan itu kerap berbuih dan mengeluarkan bau kimia yang menyengat.
"Limbah itu kayaknya bukan limbah biasa, seperti dicampur bahan kimia juga pencuciannya. Kalau warnanya apa saja ya, kadang putih, hitam, kadang merah. Kalau lagi bau, bau banget, kadang bau menyengat gitu, baunya seperti bau kimia gitu. Namanya juga limbah," katanya.
Baca juga: Saat Gubernur Anies Baswedan Cerita Merasa Jadi Tahanan Kota, Tak Bebas Keluar dari Jakarta
Danu mengatakan sebelum adanya tempat pengolahan sampah plastik itu, dirinya kerap mendapati jumlah ikan yang banyak dalam waktu singkat saat memancing di sana.
Namun, saat ini ia kesulitan mendapati ikan sejak terbangunnya tempat pengolahan sampah itu.
"Kalau dulu ikan kan pada ngumpul. Masalahnya kan yang keluar limbah pabrik tahu dari makanan, ikan pada muncul dan ngumpul. Tapi kalau sekarang cuman 5 sampai 6 ekor sampai seharian karena limbah kimia itu," katanya.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Sungai Cisadane Berubah Merah Darah, Polres Tangsel Tutup Tempat Pengolahan Sampah Plastik,