Profil Aipda Ambarita, Polisi yang Dimutasi setelah Videonya Periksa Ponsel Viral di Medsos
Profil Aipda Monang Parlindungan Ambarita, polisi yang dimutasi setelah viral video dirinya memeriksa ponsel warga.
Penulis: Daryono
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Simak profil Aipda Monang Parlindungan Ambarita, polisi yang dimutasi setelah video dirinya memeriksa ponsel warga viral di media sosial.
Diberitakan sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran, memutasi dua anaknya buahnya, yakni Aipda Monang Parlindungan Ambarita dan Aiptu Zakaria atau biasa dikenal Jacklyn Choppers.
Keduanya dimutasi ke Bidang Humas Polda Metro Jaya.
Mutasi itu tertuang dalam surat telegram bernomor ST/458/X/KEP/2021 tertanggal 18 Oktober 2021 yang ditandatangani Karo SDM Kapolda Metro Jaya, Kombes Putra Narendra.
Baca juga: Profil Aiptu Zakaria Jacklyn Chopper, Polisi Artis Youtube yang Dimutasi, Pernah Ditembus 11 Peluru
Mutasi terhadap Aipda Ambarita ini terjadi setelah videonya memeriksa paksa handphone warga viral di media sosial.
Video tersebut salah satunya diunggah ulang oleh aku Twitter @xnact.
Dalam video itu, Aipda Ambarita bersama anggota lainnya tengah memeriksa ponsel seorang warga yang terkena razia patroli malam.
Namun, warga tersebut menolak karena merupakan ranah privasinya.
Aipda Ambarita mengaku pemeriksaan ponsel warga merupakan wewenang Polri yang telah diatur dalam undang-undang.
Hal ini pun menuai pro kontra lantaran pemeriksaan paksa ponsel dinilai tindakan sewenang-wenang.
Terkait mutasi tersebut, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, mengatakan dimutasinya kedua personel polisi nyentrik ini adalah hal biasa.
Mutasi di lingkungan instansi Polri merupakan bentuk penyegaran dalam satuan tugas.
"Semua anggota Polda Metro Jaya pasti pernah merasakan mutasi dan itu hal yang wajar tour of duty atau penyegaran," kata Kombes Yusri kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (19/10/2021).
Yusri juga membeberkan alasan Jacklyn dan Ambarita dimutasi ke Bidang Humas Polda Metro Jaya.
Satu pertimbangan yang dipilih karena keduanya memiliki kecakapan di media sosial.
Keduanya memang sudah cukup populer di media sosial dan aktif menghiasi layar kaca sehingga kepiawaiannya dapat memperkuat Bidang Kehumasan tidak diragukan.
"Lantas kenapa dimutasi ke Humas? Pak Jacklyn dan Ambarita itu punya bakat bermain di Medsos. Boleh lihat followers Pak Jacklyn bagus nggak?"
"Kita butuh orang-orang yang expert di bidangnya, terutama di Humas. Pak Ambarita juga demikian, beliau senang bermain medsos, kebetulan pengelola medsos di Polda Metro Jaya ini adalah di Bidang Humas," jelas Yusri.
Baca juga: Buntut Periksa Ponsel Pemuda, Aipda Ambarita Diperiksa Propam Polri
Yusri juga menjelaskan, Jacklyn dan Ambarita akan diperbantukan untuk mengisi posisi di Subdit Multimedia Polda Metro Jaya.
"Di Humas ada namanya Subdit Multimedia. Kami butuh orang seperti Pak Jacklyn dan Ambarita untuk bisa membantu kami bermain di Humas dan mengelola medsos ini."
"Keduanya kelebihan yang sama, coba lihat followers-nya, keduanya viral di medsos," jelas Yusri.
Profil Aipda Ambarita
Sebelum dimutasi ke Bidang Humas, Aipda Ambarita bertugas di Banit 51 Unit Dalmas Satsabhara Polres Jakarta Timur.
Dikutip dari Kompas.com, ia memimpin Tim yang bernama Raimas Backbone
Tim ini bertugas mengurai, membubarkan dan menceraiberaikan, serta melokalisasi massa yang melakukan tindakan anarki yang berpotensi menggangu kamtibmas.
Ambarita mulai menjadi polisi dengan mendaftar di Polda Metro Jaya pada 1998.
Sebelumnya, ia pernah mendaftar sebagai polisi namun gagal.
"Terus akhirnya dipanggil ke Polda Metro Jaya dan dinyatakan lulus. Saya ditugaskan ke Mojokerto, Jawa Timur, dan menjalani pendidikan," kata Ambarita, Senin (16/11/2021).
"Setelah beberapa bulan menjalani pendidikan, saya resmi jadi polisi," ujar dia.
Ambarita kemudian ditugaskan di Reserse Polda Metro Jaya.
Ia memimpin Tim Raimas Backbone sejak 2017.
"Pak Kombes Pol Andry Wibowo (Kapolres Jakarta Timur saat itu) juga mendukung," ucap Ambarita.
Pernah Kerja di Perusahaan Cat
Sebelum menjadi polisi, Ambarita pernah bekerja di perusahan cat.
Hal ini bermula saat lulus SMA, dia mendaftar ke Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri).
Namun, ia tidak lolos tes.
"Hasil tes terakhir menyatakan saya gagal. Sempat ditawari ke Bintara Kostrad, tetapi saat itu saya bilang, 'Enggak usah lah, tahun depan saja'," ujar dia.
Setahun berikutnya, Ambarita mencoba daftar Bintara Polisi.
"Pada 1996 daftar lagi, tetapi pas tes kesehatan, saya kelebihan berat badan," jelas dia.
"Pergilah saya ke Jakarta, tetapi tidak untuk kuliah karena saya tidak mau kuliah," tutur dia.
Baca juga: Alasan Polda Metro Jaya Mutasi Jacklyn Chopper dan Aipda Ambarita ke Bidang Humas
Di Jakarta, Ambarita bertemu dengan teman kakak perempuannya.
Dari situ, ia ditawari kerja di perusahaan cat.
"Saya kerja di perusahaan cat di Ancol, Jakarta Utara, ditempatkan di laboratorium. Tugasnya membuat sampel warna," ucap Ambarita.
Krisis moneter mulai terjadi pada 1997.
Ambarita terkena imbasnya.
Ia salah satu pegawai yang dipecat.
"Setelah itu, nganggur lagi," kata dia.
Di tengah waktu menganggurnya, Ambarita masih menyimpan keinginan untuk menjadi polisi hingga akhirnya ia mendaftar pada 1998 dan lulus seleksi.
Aktif di YouTube
Ambarita dikenal sebagai polisi yang populer di YouTube dan televisi.
Dia memiliki acara berjudul Tim Raimas Backbone.
Dilihat Tribunnews, Selasa (19/10/2021), akun YouTube Raimasbackbone Official memiliki 1,3 juta followeres.
Video-video yang diunggah di akun ini berisikan aktivitas tim Raimas Backbone saat melakukan patroli.
Selain itu, Aipda Arimbata juga memiliki akun YouTube pribadi dengan nama akun Keluarga Bahagia MP Ambarita.
Akun ini memiliki subscriber sebanyak 250 subcriber.
Video dalam akun ini berisikan aktivitas Ambarita sehari-hari bersama keluarganya.
Adapula akun Aipda Ambarita Raimas Backbone yang memiiki 200 ribu subscriber.
Namun, akun ini terakhir update sekitar setahun lalu.
Baca juga: Jadi Sorotan karena Periksa Paksa Ponsel Warga, Polisi Artis Aipda Ambarita Kini Dimutasi
(Tribunnews.com/Daryono/Fandi Permana/Igman Ibrahim) (Kompas.com/Nirmala Maulana Achmad)