Pelempar Peledak ke Rumah Orang Tua Veronica Koman Belum Terdeteksi, Pelat Motor Pelaku Diduga Palsu
Hasil pemeriksaan sementara terungkap pelat nomor sepeda motor yang digunakan terduga pelaku pelempar bahan peledak ke
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian sudah memeriksa CCTV yang merekam aksi pelemparan bahan peledak ke rumah orang tua Aktivis Papua Veronica Koman di Jelambar, Jakarta Barat.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara terungkap pelat nomor sepeda motor yang digunakan terduga pelaku.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Joko Dwi Harsono menjelaskan, pihaknya sudah memeriksa pelat sepeda motor yang digunakan terduga pelaku.
"Untuk pelat nomor motor palsu," kata dia saat dihubungi, Rabu (10/11/2021).
Sebab, kata Joko, setelah diperiksa di Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, nomor pelat tidak keluar identitasnya.
Hal ini yang membuat pihaknya sedikit kesulitan untuk mengungkap identitas pelaku pelemparan bahan peledak.
"Kami sudah cek pelat nomornya, tapi tidak keluar identitas, sehingga kami duga pelat nomor kendaraan pelaku palsu," ucapnya.
Baca juga: Pelat Motor yang Digunakan Pelempar Bahan Peledak ke Rumah Orang Tua Veronica Koman Diduga Palsu
Terpisah, berdasarkan beredar rekaman CCTV yang beredar terlihat dua orang menggunakan sepeda motor.
Sambil berboncengan, pengemudi motor yang mengenakan jaket ojol dan penumpangnya berbaju biru tua melintas di depan kediaman orang tua Veronica Koman.
Kedua orang itu diduga kuat sebagai terduga pelaku pelemparan bahan peledak.
Kuasa hukum Veronica Koman, Michael Hilman mengkonfirmasi foto terduga pelaku ke awak media.
Dalam foto itu, terduga pelaku mengenakan helm berwarna hitam berboncengan dengan menggunakan sepeda motor matic namun pelatnya sedikit buram.
Baca juga: Brigjen Rusdi Hartono: Ledakan di Rumah Orangtua Veronica Koman Bukan Kasus Terorisme
"Memang benar kedua orang itu yang melakukan pelemparan diduga bom," ujar Hilman, Selasa (9/11/2021).
Selain itu, Himan mengklaim bahwa benda yang dilemparkan itu adalah sejenis bom.
Hal itu berbanding terbalik dengan penyelidikan sementara polisi yang menyebut benda itu sejenis petasan.
Hilman berkeyakinan, benda itu bukanlah bom karena berdasarkan fakta yang ia temukan di lapangan.
"Jadi gini logikanya, kalau petasan itu ketika dinyalakan kemudian dibungkus lalu dilempar. Nah ini kan langsung dibuang tanpa dibakar itu enggak mungkin meledaknya dibilang petasan," ujar dia.
Sebagai bukti, Hilman juga sudah menanyakan kepada seorang warga setempat.
Berdasarkan pengakuannya, ledakan itu terdengar sampai radius 350 meter dari rumah orang tua Veronica Koman.
Baca juga: Teror di Rumah Orang Tua dan Kerabat Veronica Koman: Ledakan, Surat Ancaman, hingga Bangkai Ayam
"Saya pikir ini mungkin semacam bom tetapi diduga ya, mungkin bom tapi bukan dengan daya ledak yang besar lebih ke low explosive. Biar kecil tapi bunyinya itu kencang, saya mengecek ke lokasi dan menanyakan kepada warga itu sampai 350 meter," ucap dia.
Selain itu Hilman meminta aparat penegak hukum menyelidiki secara profesional supaya bisa mengungkap pelaku serta aktor intelektual.
Hilman menduga kuat jika aksi teror ini dilakukan sangat terstruktur.
Para pelaku yang terlibat diyakininya lebih dulu mempelajari situasi di tempat tinggal orang tua.
"Kami menduga ini sudah terstruktur alias by design," tandas dia.
Bahan peladak bukan yang biasa digunakan pelaku terorisme
Sementara itu, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono memastikan kasus ledakan di rumah orang tua Veronica Koman bukan berasal dari pelaku terorisme.
Apalagi, kata Rusdi, ledakan yang terjadi di kediaman aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) itu hanya berupa petasan.
Diduga, tindakan ini dilakukan orang yang tidak bertanggung jawab.
"Dari apa yang didapat tidak menjurus ke sana (terorisme). Karena bahan peledaknya informasi pun itu hanya petasan saja yang diledakkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," kata Rusdi di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (10/11/2021).
Rusdi mengaku tidak mengetahui motif pelaku meledakan petasan di rumah orang tua Veronica Koman.
Dia bilang, motif baru bisa diketahui usai pelaku tertangkap.
Baca juga: 2 Orang yang Lempar Bahan Peledak ke Rumah Orang Tua Veronica Koman Memakai Jaket Ojol
"Kalau ingin mengetahui motif itu semua artinya harus diketahui dulu siapa pelakunya. Setelah pelakunya diketahui baru kita dapat mengetahui motifnya. Polri tidak berandai-andai terhadap motif daripada suatu tindakan," ujar dia.
Ia menyampaikan kasus ini masih ditangani Polda Metro Jaya.
"Segala sesuatu yang telah melanggar hak warga negara tentu akan ditangani Polri, termasuk juga yang terjadi kemarin di Jakbar. Polda Metro sedang menyelidiki kasus itu. Kita tunggu bagaimana hasil dari penyelidikan Polda Metro Jaya khususnya Polres Jakbar terhadap kasus tersebut masih berjalan," katanya.
Sebagai informasi, pemilik rumah alias orang tua Veronica Koman tiba-tiba mendengar suara ledakan saat berada di toilet.
Saat keluar untuk melihat situasi, pemilik mendapati ada serpihan ledakan berwarna merah yang merusak pagar rumah.
Diketahui, ada secarik kertas dilaminating yang berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Tulisan yang diatasnamakan Laskar Militan Pembela Tanah Air itu berisi ancaman terhadap Veronica.
Inti dari tulisan itu adalah keselamatan Veronica terancam jika pihak kepolisian tak mampu menangkap sang aktivis. (wartakotalive.com/ tribunnews.com/ Miftahul Munir/ Fandi Permana/ Igman Ibrahim)