Tiap Bulan Desa Pantai Bahagia Dilanda Banjir Rob, Desa Karangligar 30 Kali Kebanjiran Dalam Setahun
Nasib 2 desa di Bekasi dan Karawang sangat miris, Desa Pantai Bahagia setiap bulan banjir rob, Desa Karangligar 30 kali kebanjiran dalam setahun
Penulis: Theresia Felisiani
Badru menyebutkan, banjir sudah sering terjadi sejak Tahun 2007.
Namun selama ini warga hanya bisa pasrah dilanda banjir akibat luapan sungai Cibeet.
"Banjir membuat warganya begitu sengsara. Kalau warga sangat berharap adanya solusi untuk mengatasi banjir," katanya.
Baca juga: Selama Kabur, Pria yang Bacok Tetangganya Karena WiFi Mengembara ke Medan dan Jadi Sopir Tembak
Baca juga: Selain Teror Ledakan di Rumah Orang Tua Veronica Koman, Kerabat Juga Dikirim Bangkai Ayam
Ia menyebut, warga sebenarnya ingin pindah ke tempat yang layak dan tidak banjir.
Akan tetapi, kalau pun warga ingin menjual tanahnya belum tentu ada yang membelinya.
Kalau pun ada, tanah warga bakal dibeli dengan harga murah.
"Kalau misalnya dibeli murah, warga mikirnya enggak mungkin bisa beli dan bangun kembali rumahnya. Karena harga tanah sangat mahal saat ini, belum lagi bangunnya," katanya.
Dia menambahkan setiap dilanda banjir, tumpukkan sampah bekas banjir sering warga buang di pinggir jalan utama desa. Dari peralatan elektronik, peralatan dapur hingga kasur.
"Kalau habis banjir, sampah dari elektronik, peralatan dapur, kasur, lemari itu sampai satu truk lebih," tandasnya.
216 rumah terendam banjir di Desa Karangligar
Sebelumnya, sebanyak 216 rumah terendam banjir di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Senin (8/11/2021).
Banjir disebabkan curah hujan tinggi sejak Minggu siang kemarin sehingga terjadi luapan sungai Cibeet hingga kepemikiman warga.
Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Yasin Nasrudin, mengatakan sedikitnya 261 kepala keluarga atau 545 jiwa warga Kampung pengasinan RT 01 dan RT 03 Desa Karangligar terendam banjir.
"Daerah ini memang sudah langganan banjir jika sungai Cibeet meluap," kata Yasin, pada Senin (8/11/2021).
Dia menuturkan banjir di Desa Karangligar terjadi sejak minggu siang saat terjadi hujan.
Namun malam harinya banjir sempat surut, tapi senin pagi kembali banjir.
Meski demikian ketinggian banjir hanya mencapai 25 centimeter dan warga masih bertahan dirumahnya.
"Kemarin kan hujan dari siang sempat banjir dan surut malamnya. Karena hujan lagi paginya banjir lagi, tapi ketinggian hanya 25 centimeter," ungkap dia.
Saat ini, pihaknya sudah menerjunkan tim untuk mengawasi jika debit air bertambah. Dikatannya, setiap tahunnya sungai Cibeet selalu meluap karena debit airnya tinggi dan tumpah ke pemukiman warga.
"Masalah sungai Cibeet harus ditangani oleh provinsi atau pusat karena sungai itu melewati beberapa kabupaten di Jawa Barat," terang Yasin.
Menurut Yasin, petugas BPBD bersama petugas gabungan dari TNI, Polri dan aparatur desa sudah bersiaga dilokasi.
Jika terjadi banjir semakin parah, akan tetapi melihat situasi cuaca banjir akan segera surut karena wilayah Karawang sekarang ini sudah tidak lagi hujan.
"Biasanya kan begitu jika intensitas hujan tinggi banjir makin meluas. Mudah-mudahan tidak karena tidak hujan lagi," tandasnya. (tribun network/thf/wartakotalive.com)