Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dapat Rp 10 Miliar, MUI DKI Bantah Dana Hibah Jadi Motif Bentuk Tim Siber Lawan Buzzer Serang Anies

Ketua Umum MUI DKI Jakarta Munahar Muchtar membantah wacana membentuk cyber army menggunakan dana hibah dari Pemprov DKI Jakarta.

Editor: Wahyu Aji
zoom-in Dapat Rp 10 Miliar, MUI DKI Bantah Dana Hibah Jadi Motif Bentuk Tim Siber Lawan Buzzer Serang Anies
Tribunnews/Irwan Rismawan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan keterangan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (21/9/2021). Anies Baswedan diperiksa KPK selama 5 jam sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi pengadaan lahan di Munjul, Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur pada tahun 2019 dengan tersangka Yorry Corneles Pinontoan. Tribunnews/Irwan Rismawan 

"Pemberian dana hibah kepada MUI itu rutin dilakukan setiap tahun," tutur Riza.

Tahun 2022, DKI Jakarta menganggarkan pemberian hibah kepada MUI DKI Jakarta senilai Rp 10,6 miliar.

Tahun 2021, Majelis Ulama Indonesia DKI Jakarta juga mendapatkan hibah dari Pemprov DKI Jakarta senilai Rp 7,9 miliar.

Terkait pembentukan tim siber, Riza menyatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta tidak mempermasalahkan hal tersebut.

Karena Riza yakin, seluruh kegiatan dan program yang dibuat oleh organisasi masyarakat, terlebih Majelis Ulama Indonesia sudah sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Itu semua hak Ormas (Organisais Masyarakat MUI) kami persilakan dan kami yakin semuanya harus sesuai dengan aturan dan ketentuan yang ada," kata Riza.

Riza mengatakan, saat ini seluruh ormas sedang berjuang melawan pandemi Covid-19 dan dia merasa yakin pembentukan tim siber tidak ada urusannya dengan politik di DKI.

BERITA REKOMENDASI

Karena menurut Riza, pemilihan presiden, pemilihan legislatif dan pemilihan kepala daerah secara serentak masih lama.

"Jadi tidak ada urusan (dengan) politik di DKI Jakarta ini, kita tau pilpres, pileg, pilkada masih 2024," tutur dia.

MUI DKI Jakarta Jangan Cawe-cawe

Rencana MUI DKI Jakarta membentuk cyber army untuk melindungi Gubernur Anies Baswedan dari serangan buzzer menuai sorotan dan polemik.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan acungan jempol saat ditanya awak media soal Formula E di Pendopo Balai Kota DKI, Selasa (16/11/2021)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan acungan jempol saat ditanya awak media soal Formula E di Pendopo Balai Kota DKI, Selasa (16/11/2021) (Nur Indah Audina/TribunJakarta)

Sementara itu Pengamat politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, mengingatkan MUI DKI Jakarta untuk tidak perlu ikut-ikutan membela Anies.


Terlebih, MUI merupakan lembaga keagamaan, bukan sebuah organisasi politik.

"MUI DKI Jakarta tidak usah ikut campur urusan Anies, nanti bisa dituduh bermain politis," ucap Ujang Komarudin, Senin (22/11/2021).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas