Momen Anies Nongkrong Bersama Buruh yang Demo di Kantornya hingga UMP DKI 2022 Naik Rp 37 Ribu
Pemprov DKI umumkan besaran UMP DKI Jakarta Tahun 2022 sebesar Rp 4.453.935,536 atau naik Rp 37 ribu dari UMP DKI tahun 2021 sebesar Rp 4.416.186,548.
Penulis: Theresia Felisiani
"Sebelum kita akhiri kita nyanyikan bagimu negeri. Yuk berdiri semua," ujar Anies di lokasi, Kamis (18/11/2021).
Tak berselang lama, satu di antara massa buruh berteriak "Hidup Presiden Indonesia".
Baca juga: Kisah Warga Tangerang Beranikan Diri Tangkap Buaya di Dekat Apartemen Aeropolis
Tak sampai di situ, teriakan kembali terdengar setelah lagu selesai dinyanyikan.
"Hidup Presiden Buruh Indonesia," sahut buruh dari mobil komando.
Demo Buruh di Balai Kota DKI, Gubernur Anies: Kami Bantu Turunkan Biaya Hidup
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, menjawab tuntutan buruh yang menggelar aksi terkait minimnya kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta 2022 di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (18/11/21).
Dalam kesempatan tersebut, setelah melakukan audiensi dengan delapan perwakilan buruh, Anies mendengarkan permintaan para buruh yang menuntut lebih atas kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2022.
"Terima kasih untuk mereka-mereka yang memilih untuk menyuarakan aspirasi para buruh. Mereka adalah orang-orang yang memikirkan kesejahteraan semuanya," ucap Anies saat menemui para buruh di depan Gedung Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (18/11/21).
Orang nomor satu di Ibu Kota ini tidak bisa menjanjikan kenaikan UMP Jakarta 2022, bisa sesuai dengan harapan para buruh. Lantaran, menaikkan UMP harus mengikuti ketentuan yang ada.
Kendati demikian, kata Anies, Pemprov DKI berusaha membantu dengan cara mengurangi biaya hidup para buruh.
"Saya sampaikan bahwa ketentuan-ketentuan yang sekarang ada di dalam peraturan pemerintah (tentang pengupahan-Red) adalah ketentuan yang harus dilaksanakan. Oleh karena itu kita merencanakan untuk bisa membantu para buruh dengan cara mengurangi biaya hidup mereka," ucapnya.
Ia juga mengatakan bantuan mengurangi biaya hidup dilakukan oleh Pemprov DKI dengan memberikan fasilitas, seperti pangan murah, keringanan biaya transportasi, hingga kartu jakarta pintar untuk anak-anaknya.
"Walaupun pendapatan sudah diatur lewat PP yang ada, tapi mudah-mudahan mereka bisa menabung karena biaya hidup lebih rendah dari Pemprov DKI Jakarta," tutupnya.
Anies Mengaku Senang Berdialog dengan para Buruh
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merasa senang dapat berdialog dengan para buruh yang berunjuk rasa di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (18/11/2021).
Selain menerima perwakilan buruh yang mengatasnamakan Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin SPSI Jakarta Timur ini, Anies juga menemui para demonstran di depan kantornya.
Dikutip melalui akun Instagram miliknya @aniesbaswedan, dia menyebut kedatangan para buruh ke kantornya ingin menuntut kepastian kenaikan upah minimum regional (UMR) di Jakarta.
“Kami di Pemprov DKI merencanakan untuk bisa membantu para buruh dengan tetap menaati berbagai ketentuan yang sekarang ada di dalam peraturan pemerintahan,” kata Anies pada Kamis (18/11/2021).
Menurutnya, ada dua sisi yang bisa pemerintah daerah bantu, agar buruh bisa mencapai kesejahteraan lebih tinggi. Pertama dengan cara meningkatkan pendapatan (UMP), dan yang kedua dibantu dengan menurunkan biaya hidup.
“Pemprov DKI memfasilitasi buruh/pekerja di Jakarta dengan pangan murah, memberikan subsidi biaya transportasi, dan KJP Plus untuk anak-anaknya,” ujarnya.
Dengan bantuan-bantuan tersebut diharapkan bisa mengurangi biaya hidup, sehingga walaupun pendapatan sudah dinaikkan lewat Peraturan Pemerintah (PP) yang ada.
Harapannya, mereka akan punya lebih banyak selisih pendapatan yang bisa ditabung, dengan demikian kesejahteraan buruh ke depannya makin meningkat.
“Terima kasih kepada mereka yang memilih untuk menyuarakan aspirasi para buruh. Mereka adalah orang-orang yang memikirkan kesejahteraan semuanya,” imbuh Anies.
Gaya Gubernur Anies Nongkrong Bareng Massa Buruh
Massa buruh yang berunjuk rasa meminta kenaikan upah minimum provinsi atau UMP DKI Jakarta 2022 di depan Balai Kota Jakarta, berhasil memanggil Gubernur Anies Baswedan keluar, Kamis (18/11/2021).
Orang nomor satu di DKI itu menemui para buruh yang sebelumnya sudah berapi-api berorasi.
Anies langsung dikerubungi dan dilingkari massa yang mengatasnamakan diri Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI).
Di depan ratusan buruh, Anies berbicara tentang mekanisme penetapan UMP.
Menurutnya, UMP DKI 2022 ditentukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan.
Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan kenaikan UMP 2022 yakni sebesar 1,09%.
Sementara, Anies megatakan, Pemprov DKI bertugas membantu meminimalisasi pengeluaran buruh dengan berbagai program.
Dengan sejumlah program yang dirancang memberikan kemudahan kepada masyarakat termasuk buruh, maka pengeluaran bisa ditekan.
"Jadi kalau tadi saya sampaikan UMP tuh ngatur pendapatan. Maka di situ diatur ketentuannya dari kementerian tenaga kerja. Kami membantu dengan mengeluarkan, mengurangi pengeluaran sehingga selisihnya tetap cukup untuk bisa ditabung. Selisihnya cukup untuk mereka berharap ke depan kesejahteraannya meningkat," kata Anies.
Anies sampai nongkrong bersama para buruh.
Menjelaskan lebih detail tentang peran Pemprov terkait kesejahteraan buruh, Anies menyebutkan beberapa program yang telah dijalankan.
Sebagai contoh, guna memangkas biaya transportasi Pemprov menghadirkan transportasi gratis bagi warga Jakarta.
"Kedua pangan murah. Kalau beli di pasar biasa harganya mahal tapi kalau beli mengikuti program kita apalagi di asosiasi buruh kita menyiapkan koperasi-koperasi di mana Pasar Jaya mengirimkan. Para buruh membeli kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah dengan harga yang lebih mahal," tandasnya. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/Wartakotalive.com)