Keluarga Ungkap Nomor WA Ridho Terakhir Online 2 Hari Sebelum Jasadnya Ditemukan
Keluarga terkejut saat kepolisian memberikan kabar bahwa Ridho diduga kuat menjadi korban mutilasi dan potongan tubuhnya ditemukan di jalan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Ridho Suhendra, seorang driver ojek online (ojol) meninggal dunia. Korban mutilasi ini ditemukan di depan bengkel di Jalan Pantura, Kedungwaringin, Bekasi, Sabtu (27/11/2021).
Ridho adalah warga Jalan Kampung Buwek, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, yang tinggal bersama orang tuanya.
Bekerja sebagai driver ojek online, Ridho Suhendra disebutkan sang paman, lebih sering menerima orderan antar makanan dibanding mengantar penumpang.
Wilayah Ridho saat mencari pesanan atau orderan itu berada di sekitar Kecamatan Tambun Selatan.
"Biasanya hanya di sekitar sini di Tambun Selatan saja cari orderannya. Karena dia lebih sering anterin makanan dari pada penumpang," ungkap Zarul, dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Keluarga terkejut saat kepolisian memberikan kabar bahwa Ridho diduga kuat menjadi korban mutilasi dan potongan tubuhnya ditemukan di Jalan Raya Pantura, Kedungwaringin.
Lokasi penemuan jenazah itu tepat di titik perbatasan antara Kabupaten Bekasi dan Karawang.
"Makanya kami juga enggak tahu kok bisa ditemukan di daerah sana. Biasanya enggak sejauh itu, paling jauh mungkin ke Cikarang saja cari orderannya," tuturnya.
Saking rajinnya dalam bekerja, Zarul mengungkapkan korban Ridho ini sering pulang larut malam.
Hal itu pun membuat Ridho sering diwanti-wanti oleh ibunya.
"Sering dibilangin sama ibunya, enggak usah malam-malam, soalnya Ridho pulang di atas jam 12 terus," kata Zarul mengutip ucapan ibunda korban.
"Kalau udah dapat buat beli rokok atau bensin ya sudah. Toh kamu masih bujangan belum ada tanggungan apa-apa. Gak perlu ngoyo lah, begitu pesan orangtuanya," tambahnya.
Tak hanya itu, 2 minggu sebelum Ridho ditemukan tewas termutilasi, ia sempat pamitan kepada ibunya.
Ridho saat itu mengaku sudah mendapat pekerjaan baru dan berniat untuk tinggal di kos.
"2 minggu lalu, pamit ke ibunya, mau ngekos katanya karena sudah dapat kerja," katanya.
Namun entah apa alasannya, Ridho justru merahasiakan pekerjaan barunya.
Baca juga: 3 Terduga Pelaku Mutilasi di Bekasi Ditangkap, Begini Status Hukumnya
Malahan Ridho juga menyimpan rapat alamat tempat kosnya dari sang ibu.
Saat pamit, Ridho hanya membawa tas ransel serta motor yang biasa ia pakai untuk bekerja sebagai ojek online.
Selama pindah, kata Zarul, Ridho tetap rutin chat dan memberi kabar kepada keluarganya.
"Tapi ya komunikasi lancar, masih nanya-nanya hampir setiap hari," ujar Zarul.
Namun, entah kenapa tiba-tiba nomor Ridho sudah tak bisa dihubungi sejak Jumat (26/11/2021).
Tak hanya itu, di aplikasi WhatsApp Ridho terakhir online pada Kamis (25/11/2021).
Hal tersebut sontak sempat membuat keluarga dan ibunda korban heran.
"Terakhir online kelihatan di WA itu hari Kamis, dua hari. Sehari setelah itu, HP-nya sudah enggak bisa dihubungi," kata Zarul.
Rasa heran ibunda korban itu berubah jadi syok, ketika mengetahui kalau Ridho ditemukan tewas dimutilasi.
Sementara itu ibunda Ridho Suhendra mengaku memiliki firasat sebelum anaknya itu ditemukan tewas terbunuh dengan kondisi tubuh terpotong-potong.
Firasat itu diungkapkan ibunda Ridho kepada paman korban, Zarul Ulia (53).
Bahkan ibunda korban sering memperingatkan anaknya berkali-kali sebelum Ridho tewas termutilasi.
Peringatan itu diutarakan ibunda korban secara langsung ataupun lewat chat WhatsApp dengan sang anak.
Tak disangka, chat tersebut menjadi chat terakhir korban dan ibunya sebelum tewas.
Keseharian Korban
Kematian Ridho Suhendra yang jadi korban mutilasi sangat mengejutkan keluarga dan teman-temannya.
Menurut mereka, Ridho mereka kenal sebagai seseorang yang humoris dan supel.
Baca juga: RS Polri Akan Identifikasi Potongan Tubuh Korban Mutilasi di Bekasi Senin Pekan Depan
Hasto (35), teman Ridho sesama pengemudi ojek online (ojol), melayat ke rumah duka di Kampung Buwek, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Sabtu (27/11/2021).
Dia mengenal Ridho sebagai pribadi yang supel dan humoris, sehingga mayoritas pengendara ojol di Tambun Selatan, mengenal sosoknya.
"Kita sering ngumpul bareng kalau nunggu orderan makanan, nyaris tiap hari ketemu. Humoris banget almarhum, enak diajak ngobrol, makanya teman-teman ojol yang lain datang ke sini untuk ngucapin belasungkawa," ujar Hasto.
Dia juga tak menyangka bahwa Ridho menjadi korban pembunuhan mutilasi, lantaran selama mengenal pria berusia 28 tahun itu, tak sekali dia mendengar Ridho menceritakan masalahnya.
"Enggak tahu ya kalau ada masalah apa, sepertinya baik-baik saja. Terakhir kali ketemu 2 hari yang lalu, ya sama saja, enggak ada hal apa-apa," ucapnya.
Polisi Amankan 3 Orang
Tiga orang diamankan Polres Metro Bekasi Kota bersama Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya terkait kasus mutilasi driver ojek online pada Sabtu (27/11/2021).
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengungkapkan status tiga orang yang diamankan pihaknya tersebut.
"Masih kita dalami, statusnya belum tersangka," kata Tubagus dikutip dari Tribun Bekasi.
Tubagus belum mau mengungkapkan identitas ketiga orang yang diamankan tersebut.
Meskipun polisi sudah memiliki cukup bukti untuk menetapkan ketiganya sebagai tersangka.
Sebab, pihaknya masih punya waktu sekira 1x24 jam untuk mendalami keterangan ketiga orang itu sebelum ditetapkan tersangka.
Namun, dari informasi yang dihimpun ketiga orang itu diduga kuat sebagai pelaku mutilasi potongan kaki dan tangan.
"Dua orang sudah diperiksa, satu lagi sedang proses (pemeriksaan)," tuturnya.
Baca juga: Ridho Pamit Ngekos ke Orang Tua Karena Kerja: 2 Minggu Berselang Jadi Korban Mutilasi
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi dari masyarakat soal temuan potongan tubuh manusi.
"Saya gak ke lokasi, cuman seperti itu dari Bekasi dan dari tim kita juga," ujar dia saat dihubungi.
Pihaknya masih fokus mencari identitas korban dan setelah itu bakal menyelidiki siapa pelaku pembunuh korban.
Saat ini jenazah korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Semua CCTV, kata dia sedang dikumpulkan penyidik Polda Metro Jaya guna mengetahui pelaku pembuang jasad korban.
"Iya diduga kuat pembunuhan, karena itu bentuknya potongan," tegas dia. (TribunBogor/WartaKota)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Chat Terakhir Korban Mutilasi di Bekasi, Ibunda Heran Lihat Status WA Anak 2 Hari Sebelum Dimutilasi