Penembakan di Exit Tol Bintaro Terungkap, Pelakunya Polisi, Simak Latar Belakang Peristiwanya
Akibat penembakan tersebut, dua orang mengalami luka yakni M Aruan (MA) dan Poltak Pasaribu (PP). Seorang di antaranya meninggal di rumah sakit.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Misteri penembakan di Pintu Tol Pondok Pinang, Bintaro, tepatnya di samping gedung FedEx Pondok Pinang, akhirnya terungkap.
Pelakunya adalah Ipda OS, anggota Satuan Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Metro Jaya.
Akibat penembakan tersebut, dua orang mengalami luka tembak yakni M Aruan (MA) dan Poltak Pasaribu (PP).
Poltak Pasaribu kemudian dinyatakan meninggal dunia saat dirawat di RS Polri Kramatjati, Minggu (28/11/2021).
Baca juga: Curahan Hati Istri Korban Tewas Penembakan di Exit Tol Bintaro hingga Warga Ungkap Ada Keanehan
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan memastikan, pelaku penembakan tersebut merupakan anggota Polda Metro Jaya.
"Pelaku penembakan adalah Ipda OS. Saat ini masih dilakukan pemeriksaan oleh penyidik," ujar Zulpan di Polda Metro Jaya, Selasa (30/11/2021).
Zulpan menambahkan, Ipda OS merupakan anggota Polantas yang tergabung dalam Satuan Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Metro Jaya.
Sampai saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman terkait motif apa yang membuat pelaku melakukan penembakan tersebut.
Baca juga: UPDATE Kasus Penembakan di Exit Tol Bintaro: Pelakunya Polisi, Korbannya Ada yang Mengaku Wartawan
"Ini masih proses penyelidikan kepolisian termasuk melibatkan dari Propam Polda Metro Jaya. Karena pelaku adalah anggota Polri, jadi dilibatkan pula Divpropam Mabes Polri," jelas Zulpan.
Ia menjelaskan, peristiwa penembakan itu terjadi di Exit Tol Bintaro, Jakarta Selatan, Jumat (26/11/2021) sekitar pukul 20.00 WIB.
Dalam peristiwa itu, dua pria terluka di bagian perut akibat terkena tembakan.
Soal identitas korban, Zulpan juga belum bicara banyak.
Namun, Zulpan mengatakan, korban penembakan itu diketahui berprofesi sebagai wartawan.
"Korbannya ini ada yang wartawan, mengakunya ya. Tapi nanti pendalamannya nanti oleh penyidik ya," kata Zulpan.