Tersangka Bentrokan PP dan FBR di Tangerang Bertambah, Total 7 Orang, Ada yang Pakai Narkoba
Berawal dari rebutan lahan parkir, PP dan FBR bentrok di Pasar Lembang Tangerang, kini total tersangkanya ada 7 orang, ada yang dalam pengaruh narkoba
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Polisi terus menambah daftar tersangka kasus bentrokan ormas di Pasar Lembang, Ciledug, Tangerang.
Total saat ini ada tujuh tersangka yang telah ditahan di Polres Metro Tangerang Kota.
Sebelumnya, terjadi bentrok antara dua ormas tersebut di Pasar Lembang, Kecamatan Ciledug pada Jumat (19/11/2021) malam.
Bentrok yang terjadi antara PP dengan FBR itu diketahui memakan korban luka serius sebanyak lima orang.
Baca juga: Sidang Perdana Diwarnai Protes:Jaksa Main HP, Bandingkan dengan Sidang Rizieq hingga Munarman Curhat
Beberapa pekan lalu, Polres Metro Tangerang Kota sudah menetapkan lima tersangka dari tawuran antar dua ormas itu yang melibatkan senjata tajam.
Kini, Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Deonijiu De Fatima mengatakan kalau tersangka dari tawuran yang meresahkan tersebut bertambah menjadi tujuh orang.
"Terkait ormas PP dengan FBR beberapa waktu lalu sampai saat ini, ada tujuh orang yang kita tahan di Polres Metro tangerang," jelas Deonijiu kepada wartawan, Rabu (1/12/2021).
7 Tersangka Dijerat Pasal 170 KUHPidana dan 3 di Antaranya Juga Kena Pasal Narkotika
Menurutnya, sebagian tersangka dikenakan Pasal 170 KUHPidana soal pengeroyokan menimbulkan korban dengan luka sangat serius.
Sebab, korban dari tawuran tersebut sampai saat ini diketahui masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
"Dimana ususnya keluar dan kepala pecah, kemudian saat ini masih perawatan di rumah sakit," sambung Deonijiu.
Baca juga: Makin Banyak Massa Hadiri Reuni 212, Polda Metro Sebut Tidak ada Pengamanan Khusus
Sementara, tiga tersangka lainnya terjerat kasus narkotika.
Ketiga tersangka yang belum diketahui identitasnya tersebut diketahui dalam pengaruh obat-obatan terlarang saat bentrokan terjadi.
"Ada tiga orang lagi kita tahan, saat pemeriksaan terlibat dalam penggunaan narkoba. Di mana mereka-mereka ada dilokasi peristiwa bentrok itu. Saat ini kita tahan di Polres Metro Tangerang untuk pemeriksaan lanjut," beber Deonijiu.
Keributan Dipicu Rebutan Lahan Parkir
Ternyata rebutan parkir menjadi pemicu utama organisasi masyarakat (ormas) PP dan FBR bentrok di Kota Tangerang pada Jumat (19/11/2021) tengah malam.
Dua organisasi yang buat onar tersebut bentrok di Dian Plaza Ciledug, Jalan Raden Fatah Kelurahan Sudimara Timur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.
Deonijiu De Fatima mengatakan, keduanya bentrok karena rebutan lahan parkir di kawasan Pasar Lembang.
"Yang kita ketahui mereka selalu merebutkan lahan. Lahan penguasaan mereka dan itu pun sebenarnya meresahkan masyarakat," jelas Deonijiu, Selasa (23/11/2021).
"Ribut merebut lahan akhirnya korbannya dalam masyarakat yang melaksanakan aktivitas perdagangan di lokasi-lokasi itu," sambungnya.
Wagub DKI Minta Ormas Jangan Ribut Terus, Hindari Konflik dan Tawuran
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria angkat bicara terkait maraknya bentrokan antar ormas.
Orang nomor dua di DKI itu meminta seluruh organisasi kemasyarakatan (ormas) di Ibu Kota untuk menghindari adanya konflik.
Dia mengingatkan warga Jakarta hidup rukun dan menjaga kedamaian bersama-sama.
"Perbedaan-perbedaan di antara kita sesungguhnya suatu keberagaman dan kekayaan, bukan digunakan untuk menjadi konflik apalagi terjadi tawuran dan sebagainya," ucap Ariza di kawasan Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu (21/11/21).
Hal ini turut merespons bentrok antara ormas Pemuda Pancasila (PP) dengan Forum Betawi Rempug (FBR) di Ciledug, KotaTangerang, Jumat (19/11/21) malam.
Anggota kedua ormas dikenal kerap terlibat bentrokan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Baca juga: Lagi Diksar Menwa Makan Korban, Kali Ini Mahasiswi UPN Veteran Jakarta, Kampus Didemo Mahasiswa
Baca juga: Komandan Menwa: Tak Ada Kekerasan dan Pemukulan di Kasus Tewasnya Mahasiswi UPN Veteran Jakarta
Menurut, Politikus partai Gerindra ini, masalah kecil yang kemudian menjadi besar tak terhindarkan.
Dengan demikian, Ariza berharap, ormas khususnya di Jakarta dapat meredam konflik dengan memahami perbedaan satu dengan lainnya.
Ariza menganggap perbedaan yang ada, baik antara ormas maupun dalam hal lain, seharusnya dapat disatukan menjadi sebuah kekayaan.
"Seperti pelangi yang berwarna-warna itu menjadi indah," ucapnya.
Bentrokan Pemuda Pancasila (PP) dan Forum Betawi Rempug (FBR) di Pasar Lembang Tangerang
Tiga orang mengalami luka bacok hingga bersimbah darah dalam bentrokan antara ormas Pemuda Pancasila (PP) dan Forum Betawi Rempug (FBR).
Lokasi kejadian di Pasar Lembang, di Jalan Raden Fatah, Sudimara Timur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Jumat (19/11/2021) malam.
Update terkini, jumlah korban bertambah menjadi lima orang termasuk tukang parkir.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Deonijiu De Fatima mengatakan para korban mengalami luka sabetan senjata tajam yang cukup serius dan sudah dilarikan ke rumah sakit.
Semuanya kata dia menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Dimana dua di antaranya mendapat luka sabetan senjata tajam di perut, dan satu orang lainnya luka bacokan di kepala.
Bahkan satu korban alami luka sangat serius di perut.
"Ya pada malam hari ini telah terjadi keributan antara ormas PP sama FBR di kawasan Pasar Lembang, Ciledug, Tangerang," ujar Kombes Pol Deonijiu De Fatima, Jumat (19/11/2021).
Ia menjelaskan dari 3 korban luka bacok, dua orang anggota kelompok FBR dan seorang lainnya dari ormas PP.
Polisi : Bentrokan Sering Terjadi
Menurutnya, peristiwa bentrokan kedua ormas tersebut sudah sering terjadi.
Pihaknya kata Deoniju sudah beberapa kali memediasi kedua pimpinan kelompok dengan bertemu agar berdamai dan bentrokan tidak terjadi lagi.
Namun, menurut Deoniju, mediasi tersebut hanyalah formalitas belaka.
Sebab tak lama setelah mediasi, bentrokan selalu terjadi lagi.
"Dari pihak keamanan baik itu TNI-Polri sudah sering memanggil pimpinan kedua ormas untuk melakukan mediasi dan damai, agar tidak terjadi keributan lagi. Tapi paling lama satu sampai dua minggu saja damai, tapi setelah itu mereka ribut kembali," terangnya.
Deonijiu menyatakan, saat ini kondisi di lokasi bentrokan telah kondusif.
Namun pihaknya masih berjaga dan beberapa personel akan melakukan patroli ke lokasi pos yang biasa ditempati dua ormas itu di Pasar Lembang.
"Saat ini personel kami stand by melakukan pengamanan di lokasi. Kemudian kita juga patroli ke lokasi pos-pos mereka agar tak terjadi bentrokan susulan," kata Kombes Pol Deonijiu. (tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunJakarta.com)