Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Waspada Virus Covid-19 Omicron, Anggota DPRD DKI Minta Warga Tahan Diri Liburan Nataru

Pemprov DKI Jakarta harus meningkatkan kewaspadaan terhadap sebaran wabah tersebut dengan munculnya varian baru Covid-19 Omicron.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Waspada Virus Covid-19 Omicron, Anggota DPRD DKI Minta Warga Tahan Diri Liburan Nataru
ISTIMEWA
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth 

Kent pun meminta kepada Pemprov DKI Jakarta langsung bergerak cepat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 varian Omicron, jangan sampai masuk ke wilayah Jakarta yang kemudian akan kembali merusak tatanan perekonomian warga.

"Saat ini kita tengah di kondisi transisi setelah melewati gelombang kedua Covid-19, dan berada di tengah-tengah merebaknya varian baru, sehingga perlu upaya ekstra untuk menanggulanginya agar tidak kembali terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," tutur Kent.

Selain itu, Kent pun mengimbau kepada masyarakat, khususnya warga DKI Jakarta agar menahan diri sejenak jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022. Diketahui bersama, belajar dari pengalaman tahun lalu, lonjakan mobilitas pada periode Nataru berdampak pada kenaikan kasus Covid-19.

“Belajar dari pengalaman tahun lalu, lonjakan mobilitas pada periode Nataru berdampak pada kenaikan kasus, yang menyebabkan pemulihan ekonomi menjadi mundur ke belakang. Kita harus mewaspadai bersama jelang liburan Nataru 2022. Semua pihak saya imbau agar bisa menahan diri untuk tidak melakukan tamasya atau liburan keluar kota atau luar negeri agar kasus Covid-19 di Jakarta tidak kembali melonjak, dengan ditambah adanya varian Omicron," tegas Kent.

Baca juga: Varian Omicron Sudah di Singapura, Polri Bakal Perketat Pintu Masuk Darat Hingga Udara di Bali

Oleh karena itu, Kent meminta kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar tegas dalam menanggulangi penyebaran Covid-19 jelang liburan Nataru 2022, dan jangan sampai teledor hingga akhirnya kebobolan.

"Gubernur Anies harus tegas dalam membuat peraturan, kita ketahui bersama saat ini roda perekonomian di Jakarta sudah perlahan-lahan mulai bergerak dan stabil, jangan sampai kita kembali memperketat PPKM hingga berdampak negative kembali pada perekonomian di Jakarta, intinya jangan sampai teledor," ketus Kent.

Selain itu, Kent pun meminta kepada Pemprov DKI Jakarta tahun depan untuk bisa memulai memberikan vaksin Booster/vaksin dosis ketiga untuk masyarakat DKI Jakarta, di tengah gencarnya munculnya varian Covid-19 Omicron, agar kekebalan komunal masyarakat lebih terjaga.

Berita Rekomendasi

"Gubernur Anies tahun depan harus berani melakukan terobosan dengan memulai melakukan program vaksin booster/vaksin ketiga kepada masyarakat DKI Jakarta yang sudah melakukan vaksin kedua, agar kesehatan masyarakat lebih terjamin. Masyarakat DKI Jakarta bisa lebih sehat dan kuat, terlindung dari ancaman virus Covid-19 atau bentuk varian barunya. Pemprov DKI harus benar-benar melakukan langkah langkah preventif dalam melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat DKI Jakarta," pungkasnya.

Perlu diketahui sebelumnya, Satgas Penanganan Covid-19 hari ini mengeluarkan Surat Edaran No. 23 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Baca juga: Varian Covid-19 Omicron Ditemukan di Lima Negara Bagian AS, 10 Kasus Dilaporkan

Surat Edaran yang ditandatangani oleh Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Suharyanto ini berlaku efektif mulai tanggal 29 November 2021 sampai dengan waktu yang ditentukan kemudian. Dengan berlakunya Surat Edaran ini, maka Surat Edaran Nomor 20 Tahun 2021 serta Addendum Surat Edaran Nomor 20 Tahun 2021 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Dikeluarkannya SE ini didasarkan pada pertimbangan bahwa pada saat ini telah ditemukan varian baru. RS-CoV B.1.1 Afrika Selatan yang telah sebarannya ke beberapa negara di dunia. Kemunculan varian baru SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau Omicron telah menyebabkan peningkatan kasus khususnya di Benua Afrika bagian Selatan.

Bahkan, badan kesehatan dunia (WHO) dengan para pakarnya pun sepakat untuk menetapkan varian yang ditemukan di awal Bulan November 2021 ini menjadi Variant of Concern. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas