Re Dzuan Khadafi, Korban Meninggal di Gedung Cyber Dikenal Sebagai Anak Rumahan
Re Dzuan merupakan siswa SMK Taruna Bhakti, Depok, yang sedang magang bekerja di Gedung Cyber saat peristiwa pilu tersebut terjadi.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Warta Kota, Yolanda Putri Dewanti
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Muhammad Re Dzuan Khadafi menjadi salah satu dari dua korban meninggal dalam peristiwa kebakaran di Gedung Cyber, Jakarta Selatan, Kamis (02/12/2021) siang lalu.
Re Dzuan merupakan siswa SMK Taruna Bhakti, Depok, yang sedang magang bekerja di Gedung Cyber saat peristiwa pilu tersebut terjadi.
Pasca kabar meninggalnya Dzuan akibat kebakaran tersebut, kediaman orangtua Dzuandi Kampung Tipar, RT 05/08, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, Depok, terlihat hening, Jumat (03/12/21).
Terlihat sebuah karangan bunga yang bersandar di depan rumahnya ucapan belasungkawa dari SMK Taruna Bhakti Depok.
Betti, salah satu tetangga almarhum Dzuan mengaku cukup mengenal sosok remaja berusia 17 tahun tersebut.
Baca juga: Seto, Siswa PKL Korban Kebakaran di Gedung Cyber Sempat Update Status di Whatsapp
Dia mengaku kaget dan tidak percaya mendengar kabar duka atas meninggalnya Dzuan. Ia mendapatkan kabar tersebut dari RT setempat.
Di mata Betti, Dzuan merupakan pribadi yang sangat senang dengan anak kecil dan ramah.
"Dzuan itu anaknya ramah ya, sama tetangga ramah, apalagi kalau sama anak kecil dia suka main sama anak kecil. Main sama anak saya juga walaupun tidak setiap hari," ucap Betti.
Betti juga menceritakan sosok Zuan ini anak rumahan yang jarang keluar untuk sekedar nongkrong bersama teman sebayanya, dirinya lebih memilih membantu usahanya orangtuanya.
"Anaknya baik ya tidak macam-macam terus juga dia nggak pernah keluar, diam dirumah aja paling kalau ada urusan sekolah baru dia keluar kayak belajar kelompok atau bantu orangtuanya," ucap Betti.
Saat Betti ikut melayat sekiranya pukul 07.00 WIB, rumah kediaman Almarhum sangat ramai dipenuhi pelayat.
Baca juga: Alarm di Gedung Cyber I Berbunyi Sejak Pagi, Api dan Asap Muncul Siangnya
"Tadi pas saya melayat jam 7 pagi juga sudah ramai ya, ada teman-temannya juga," jelasnya.
Betti menuturkan, orangtua Zuan sangat syok mendengar kematian anak mereka. Terlebih, Zuan merupakan anak semata wayang di keluarga tersebut.
"Mamah papahnya masih syok banget. Jangankan keluarganya, saya saja yang tetangganya merasa kehilangan dan sedih sekali," ucap Betti sambil menitihkan airmata.
"Semoga Mas Zuan diterima disisi-Nya dan keluarga diberi ketabahan," tutupnya. (m27)
Artikel ini tayang di WartaKotalive.com dengan judul Tetangga Sayangkan Kematian Dzuan Dalam Kebakaran Gedung Cyber, Dikenal Sosok Penyayang Anak Kecil