Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Harga Cabai Meroket, Kepala Pasar Induk Jatiuwung Tangerang Minta Pemerintah Turun Tangan 

Untuk mengatasi masalah cabai yang harganya meroket setiap tahun, Kepala Pasar Induk Jatiuwung minta pemerintah turun tangan.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Harga Cabai Meroket, Kepala Pasar Induk Jatiuwung Tangerang Minta Pemerintah Turun Tangan 
Tribunnews/JEPRIMA
Pedagang saat merapikan dagangan cabai miliknya 

TRIBUNNEWS.COM, JATIUWUNG - Akhir tahun, harga cabai meroket di antaranya karena gagal panen akibat hujan maupun petani cabai berkurang. 

Untuk mengatasi masalah cabai yang harganya meroket setiap tahun, pemerintah diminta turun tangan. 

Hal itu dikemukakan oleh Kepala Pasar Induk Jatiuwung, Kasio.

Baca juga: Harga Cabai Rawit di Trenggalek Tembus Rp 85.000 Telur Rp 30.000 Per Kg

Baca juga: Mengandung Formalin, Tahu dan Teri Medan Ditarik dari Pasar dan Swalayan Kabupaten Tangerang 

Kepala Pasar Induk Jatiuwung, Kasio menjelaskan, harga cabai rawit merah di Pasar Induk Jatiuwung berkisar pada Rp 80.000-Rp 85.000 dari harga normal Rp 15.000-Rp 20.000.

"Ya memang benar harga cabai sekarang lagi naik, apalagi harga cabai rawit merah," ujar Kasio saat ditemui Tribuntangerang.com, di ruang kerjanya, Rabu (29/12/2021).

"Di Pasar Induk Jatiuwung itu sekarang harga cabai rawit merah sebesar Rp 80.000 sampai Rp 85.000 per kilogramnya," ujarnya lagi.

"Jadi ya memang wajar kalau pedagang kecil di pasar itu menjualnya dengan harga yang tembus lebih dari Rp 100.000 karena di sini harganya juga sudah naik," ujarnya.

BERITA REKOMENDASI

Menurut Kasio, kenaikan harga cabai disebabkan karena stok cabai dari petani terbatas.

Pasalnya, beberapa bulan lalu para petani cabai melakukan panen raya secara bersamaan .

Saat panen raya itu menyebabkan harga cabai anjlok yakni hanya Rp 5.000 per kilogram.

Akibatnya, petani kapok dan memilih pindah ke komoditas lain sehingga petani cabai  menjadi berkurang.

Baca juga: Ketahuan Nyabu, Kapolsek Sepatan Dicopot, Dijebloskan ke Tahanan, Sidang Etik dan Pidana Menanti

Baca juga: DPRD DKI Tinjau Trek Formula E di Ancol: Lahan Bekas Pembuangan Lumpur, Ragu Sirkuit Cepat Rampung

Ditambahkan lagi  memasuki musim penghujan, petani cabai yang jumlahnya telah berkurang tersebut mengalami gagal panen.


Gagal panen disebabkan karena curah hujan tinggi menjelang akhir tahun.

"Penyebab melonjaknya harga cabai rawit merah ini karena stok dari petani memang terbatas. Kenapa terbatas, karena musim hujan yang tinggi."

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas