Pedagang Pasar Induk Jatiuwung Lempar Dagangan ke Jalan, Kol hingga Sawi Berhamburan, Ini Alasannya
Kecewa dengan Wali Kota Tangerang, ratusan pedagang Pasar Induk Jatiuwung lempar barang dagangannya ke jalan depan lapak mereka pada Senin (3/1/2022).
Editor: Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Ratusan pedagang di Pasar Induk Jatiuwung, Kota Tangerang kecewa terhadap Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah hingga melemparkan barang dagangannya ke jalan depan lapak mereka pada Senin (3/1/2022).
Mulai dari sawi, kol, kangkung, tomat, dan berbagai macam sayur lainnya ditumpahkan ke jalanan, untuk meluapkan kekesalannya.
Aksi itu merupakan bentuk protes mereka karena Pasar Induk Jatiuwung yang diresmikan sekira enam bulan lalu ini justru sepi pelanggan.
Saking sepinya, produk penjualan mereka seperti sayur dan buah-buahan membusuk dan tidak layak jual hingga para pedagang merugi.
Baca juga: Harga Cabai Meroket, Kepala Pasar Induk Jatiuwung Tangerang Minta Pemerintah Turun Tangan
Baca juga: Awalnya Digeruduk Massa, Kini Rumah Mewah di Pamulang Jadi Sasaran Aksi Vandalisme Penipu Alkes
Ketua Forum Pedagang Pasar Induk Jatiuwung, Haji Abdul Majid menjelaskan, pihaknya menuntut Pemerintah Kota Tangerang untuk menutup Pasar Induk Tanah Tinggi.
Sebab, masih ada keberadaan Pasar Induk Tanah Tinggi yang memang lebih banyak pelanggannya dan sudah berdiri cukup lama.
Karena itu pun otomatis berdampak tidak adanya omzet di Pasar Induk Jatiuwung.
"Kami dulu jualan juga di sana (Pasar Induk Tanah Tinggi). Mengingat kami pindah ke Jatiuwung karena pemerintah mengatakan bahwa Pasar Tanah Tinggi akan ditutup itu kebijakan wali kota (Arief R Wismansyah) dijanjikan tahun 2018, sampai sekarang masih berjalan di sana," keluh Abdul, Senin (3/1/2022).
Abdul Majid yang merupakan pedagang sayur mayur yang pindah dari Pasar Induk Tanah Tinggi ke Pasar Induk Jatiuwung menyebut, pihaknya sangat merugi.
Bahkan tidak bisa diukur dalam satuan rupiah saking banyaknya.
"Omzet di sini tidak ada. Intinya kami menuntut kebijakan wali kota, kami sudah banting tulang bertahan lima bulan ini," ujar dia lagi.
Baca juga: Bocoran Jagoan Calon Gubernur DKI Pengganti Anies Baswedan dari PDIP dan Gerindra
Baca juga: Nasib dan Sanksi Anggota Dishub Kota Bekasi yang Lawan Arah Kawal Mobil Mewah ke Ciawi
Pedagang lainnya di Pasar Induk Jatiuwung, Ade Safiyudin mengatakan hal serupa.
Dia bersama rekan seperjuangannya ingin pasar induk di Kota Tangerang cukup satu saja yakni di Pasar Induk Jatiuwung.
"Kami jujur menderita dengan adanya dua pasar ini. Jadi kami pengen ada kepastian dari pemerintah. Kami sudah turuti permintaan pemerintah loh," kata Ade.