Awal Mula Pasar Tanah Abang Disebut Poco-poco hingga Tuai Reaksi dari Wagub dan DPRD DKI
Pasar Tanah Abang jadi perbincangan setelah muncul kritikan mengatakan pasar tersebut layaknya gerakan poco-poco yang maju mundur, padat dan macet.
Penulis: Theresia Felisiani
Pasar Tanah Abang Macet Bukti Perekonomian Makin Menggeliat
Ariza mengatakan, pemerintah daerah terus berupaya membenahi Pasar Tanah Abang agar estetika terus terjaga.
Harapannya, Pasar Tanah Abang tidak hanya menyediakan berbagai keperluan dengan harga yang terjangkau dan kualitas yang baik saja, tapi memberi kenyamanan bagi pelanggan yang datang.
“Kalau misalnya ada macet kembali ya mungkin ini seiring dengan semakin meningkatkan pergerakan ekonomi. Jadi, satu sisi kita syukuri ini tanda dan bukti bergeliat kembali perekonomian kita sebagai bangsa dan Jakarta, sebagai contohnya di Ibu Kota,” kata Ariza.
Menurut Ariza, padatnya aktivitas warga di sana tentu membuktikan bahwa geliat perekonomian semakian baik pasca gelombang kedua pagebluk Covid-19 pada Juli 2021 lalu.
Dia meminta masyarakat untuk tetap mematuhi prokes 5M, sekalipun telah divaksin Covid-19.
Berjanji Terus Benahi Pasar Tanah Abang
Dalam kesempatan itu, Ariza berjanji akan membenahi dan mengatur aktivitas di Pasar Tanah supaya tidak terlalu semrawut.
Sebagai politikus senior di PDI Perjuangan dan puluhan tahun tinggal di Jakarta, Ariza menganggap Hasto sangat mengetahui dinamika di Pasar Tanah Abang.
“Beliau orang yang lama tidak hanya di partai politik yang luar biasa, dia Sekjen (PDI Perjuangan) dua periode. Kemudian juga orang yang lama di Jakarta, jadi kritiknya akan kami pelajari dan ditindaklanjuti,” jelas dia.
Anggota Komisi B DPRD DKI Kesal Pasar Tanah Abang Disebut Poco-poco, Minta Hasto Jangan Asbun
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Riano P Ahmad mengaku kesal dengan pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto soal Pasar Tanah Abang yang disebut bak poco-poco.
Pengawas pemerintah daerah itu mengatakan bahwa pernyataan Hasto tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
Karenanya Riano meminta Hasto untuk tidak asal bunyi (asbun) terkait kondisi Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat yang disebut semakin macet.