3 Kasus Siswa Positif Covid-19 di Jaktim, Bagaimana Nasib Pembelajaran Tatap Muka ?
Kasus siswa terkonfirmasi covid-19 di Jaktim terus bertambah, Wagub DKI, Anggota DPRD, Wali Kota Jaktim dan Ahli Epidemiologi angkat bicara.
Penulis: Theresia Felisiani
![3 Kasus Siswa Positif Covid-19 di Jaktim, Bagaimana Nasib Pembelajaran Tatap Muka ?](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/uji-coba-pembelajaran-tatap-muka-di-tangerang_20210906_135424.jpg)
Wali Kota Jakarta Timur M. Anwar angkat bicara soal temuan kasus Covid-19 di sekolah selama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen.
Pihak Pemkot Jakarta Timur meminta penerapan dan pengawasan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di sekolah saat pembelajaran tatap muka (PTM) ditingkatkan.
Hal ini perlu dilakukan guna mencegah kasus murid terkonfirmasi Covid-19 di SMAN 71 dan SMK Malaka, Duren Sawit terulang.
"Prokes agar selalu dilaksanakan, serta Satgas Covid-19 meningkatkan pengawasan," kata Anwar saat dikonfirmasi di Duren Sawit, Jakarta Timur Rabu (12/1/2022).
Hingga kini tercatat ada satu siswa SMAN 71 terkonfirmasi Covid-19 sehingga mengakibatkan PTM dihentikan sementara, dan pembelajaran kembali dilakukan secara online.
Pun dengan SMK Malaka yang hingga kini ditutup sementara akibat satu siswa terkonfirmasi Covid-19, penutupan sementara dilakukan sejak Senin (10/1/2022) hingga Jumat (14/1/2022).
"Semoga tracing-nya cepat clear. Jika ada yang terpapar hasil tracing (penelusuran kontak erat) dari siswa tersebut, akan ditambah sampai tracing-nya clear," ujarnya.
![wali kota jaktim m anwar baju dinas putih](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/wali-kota-jaktim-m-anwar-baju-dinas-putih.jpg)
Lurah Cipinang Cempedak Abdul Muin menuturkan satu siswa SMAN 71 yang terkonfirmasi Covid-19 merupakan warganya dan kini menjalani isolasi mandiri di rumah.
Siswa tersebut menjalani isolasi mandiri di rumah bersama ibunya yang juga terpapar Covid-19, mereka diketahui terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron berdasarkan hasil tes swab PCR.
"Alhamdulillah kondisinya baik saja, tidak ada (gejala) yang berat. Jadi untuk sampai saat ini mereka menjalani protokol kesehatan dengan ketat tidak kemana-mana, dan tidak keluar rumah," ujar Abdul.
Sementara, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMK Malaka, Machmuri Dede Pranoto mengatakan satu siswanya diketahui terkonfirmasi Covid-19 pada Jumat (7/1/2022) lalu.
Temuan kasus siswa terkonfirmasi Covid-19 ini pun sudah dilaporkan ke Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, Sudin Pendidikan wilayah I Jakarta Timur, dan Dinas Pendidikan DKI.
"Untuk variannya (Covid-19) belum jelas. Menurut informasi anak ini terpaparnya (tes swab) di Mall Bassura karena anak ini sambil bekerja."
"Waktu di test hari Rabu baru hasilnya di hari Jumat sore," tutur Machmuri, Selasa (11/1/2022).
Baca juga: Wara-wiri Bogor-Jakarta untuk Cari Kerja, Warga Dramaga Terpapar Covid-19 Varian Omicron
Sebelum diketahui terkonfirmasi Covid-19 kedua siswa sama-sama mengikuti PTM, bedanya siswa SMAN 71 terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron, sementara SMK Malaka belum diketahui variannya.
Pihak Puskesmas Kecamatan Duren Sawit pun sudah melakukan penelusuran kontak erat terhadap siswa dan guru di SMAN 71 dan SMK Malaka dengan cara melakukan tes swab PCR.
2 Siswa di Jaktim Perpapar Covid-19, Wagub DKI: PTM Tetap Digelar 100 Persen
Pemprov DKI Jakarta belum akan mengambil kebijakan penghentian pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas kapasitas peserta didik 100 persen meski ada temuan kasus aktif di dua sekolah.
Kedua sekolah itu yakni satu siswa di SMAN 71 terpapar omicron dan satu siswa di SMK Malaka positif Covid-19.
PTM 100 persen di Jakarta dipastikan masih akan tetap berjalan.
"Seperti komitmen kita bersama, kalau ada yang kena, siswa atau tenaga pendidik, guru atau karyawan itu akan ditutup selama lima hari, kalau kurang 5 persen, kalau lebih 5 persen itu 14 hari," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Selasa (11/1/2022) malam.
"Sementara, kita masih laksanakan sesuai dengan ketentuan yang ada. Sejauh ini Pemprov DKI Jakarta masih memenuhi syarat dilaksanakan PTM 100 persen terbatas," lanjutnya.
![Siswa mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN Cipinang Melayu 05, Jakarta Timur, Senin (3/1/2022). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen di seluruh sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Proses PTM 100 persen murid setiap kelas ini sudah diberlakukan seperti belajar mengajar umumnya sebelum ada pandemi Covid-19. Hanya saja, waktu proses belajar mengajar kali ini masih dibatasi. Tribunnews/Jeprima](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ptm-100-persen-di-sdn-cipinang-melayu-05_20220103_141352.jpg)
Wagub asal Gerindra yang karib disapa Ariza ini menegaskan PTM 100 persen ini masih mengacu pada SKB 4 Menteri.
Di mana wilayah yang menerapkan PPKM Level 1 dan PPKM Level 2 dapat menggelar PTM 100 persen bila semua syarat telah terpenuhi.
Menurutnya, adanya temuan satu atau dua kasus Covid-19 peserta didik tidak mempengaruhi PTM terbatas di ribuan sekolah lainnya.
"Ada kasus satu dua tidak berarti menunda semua PTM. treatment-nya seperti yang kita ketahui, ditutup untuk sementara. Kan kasusnya harus dilihat, di Jakarta sekolahnya ribuan. Masa' satu dua sekolah, terus menutup ribuan sekolah. Jadi semua kan diskrining setiap sekolah, ya," tandasnya.
Baca juga: Wali Kota Mohammad Idris: Depok Sudah Nol Kasus Covid-19 Varian Omicron
Diberitakan, sejak dibuka PTM terbatas kapasitas peserta didik 100 persen di Jakarta, ditemukan dua siswa dari dua sekolah berbeda di Duren Sawit Jakarta Timur terkonfirmasi positif Covid-19.
Satu siswa SMAN 71 Jakarta dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron dan satu siswa SMK Malaka terpapar virus Corona dan belum diketahui variannya.
Saat ini, puskesmas dan suku dinas kesehatan setempat masih terus melakukan penelusuran kontak erat terhadap siswa dan guru di SMAN 71 dan SMK Malaka dengan melakukan tes swab PCR.
Kasus Covid-19 di DKI Melonjak, Ahli Epidemiologi Soroti PTM yang Masih Digelar: Harusnya Mikir
Ahli Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko Wahyono menyoroti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang masih digelar di DKI Jakarta.
Pasalnya, berdasarkan data terbaru kasus aktif Covid-19 sudah mencapai 2.129 (orang yang masih dirawat/isolasi).
Jumlah ini naik sejumlah 255 kasus dari hari sebelumnya.
Kemudian kasus varian omicron bertambah menjadi 400 kasus lebih.
"Tapi kemudian, Depok aja minta tunda, kemudian Bogor juga minta tunda karena dia turun ke PPKM level 2. Jadi menurut saya Jakarta harusnya mikir," katanya kepada awak media, Selasa (11/1/2022).
Miko mengatakan kondisi saat ini sudah sangat riskan bila terus menggelar pembelajaran tatap muka terbatas.
Baca juga: 14 Warga Jabar Positif Omicron, Ridwan Kamil Sebut Kondisi Masih Aman Terkendali
Menurutnya, harusnya Pemprov DKI mengambil kebijakan dan tak merujuk pada aturan yang salah.
Sebab, kasus aktif terus melonjak.
"Jadi menurut saya sih karena aturannya memang begitu ya, aturannya yang dibetulin. Jadi SKB 4 menteri itu benar-benar mau menghidupkan sekolah, cuma tidak mikir."
"Sebenarnya 100 persen bisa, dengan giliran jadi misalnya 3 jam."
"Jadi yang pertama untuk 50 persen pertama, atau 3 jam kedua ya untuk yang sesi berikut 50 persen yang kedua," jelasnya.
Satu Siswa Terpapar Omicron, SMAN 71 Ditutup Sementara
SMAN 71 di Kelurahan/Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur ditutup sementara akibat satu siswa terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron.
Kepala SMAN 71 Acep Mahmudin mengatakan penutupan tersebut dilakukan karena siswa yang terkonfirmasi sempat mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.
Awalnya pada Senin (3/1/2022) siswa tersebut mengikuti kegiatan PTM 100 persen, namun ketika Selasa (4/1/2022) siswa yang tercatat kekas XII tidak hadir ke sekolah.
"Selasa tidak hadir, hanya mengabarkan bahwa yang bersangkutan negatif (Covid-19). Selasa, Rabu, Kamis, Jumat yang bersangkutan juga tidak hadir," kata Acep di Jakarta Timur, Selasa (11/1/2022).
Hingga pada Jumat (7/1/2022) sore Wali Kelas mendapat kabar bahwa murid tersebut terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron yang diketahui berdasar hasil tes swab PCR.
Setelah mendapat kabar, pihak sekolah lalu berkoordinasi dengan Puskesmas, Sudin, dan Dinas Pendidikan untuk menghentikan kegiatan PTM dan menutup sementara sekolah.
"Sesuai SKB (surat keputusan bersama) empat menteri dan keputusan kepala dinas dihentikan lima hari. Ditutup mulai hari Senin (3/1/2022) jadi sampai Jumat (14/1/2022)," ujarnya.
![sekolah sman 71 jak cat kuning](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/sekolah-sman-71-jak-cat-kuning.jpg)
Acep menuturkan pihaknya setelah mendapat kabar muridnya terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron, pihaknya sudah melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan sekolah.
Pada Senin (10/1/2022) sebanyak 30 murid SMAN 71 teman dari siswa yang terkonfirmasi sudah menjalani swab PCR yang dilakukan Puskesmas Kecamatan Duren Sawit.
"Sementara yang lainnya mandiri. Termasuk ada satu wali kelas dan satu guru, jadi total ada lima (swab PCR mandiri). Dari lima itu empat Alhamdulillah sudah ketahuan hasilnya negatif," tuturnya.
Sementara satu orang lain yang menjalani swab PCR mandiri dan 30 siswa yang menjalani swab PCR di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit masih menunggu hasil uji laboratorium.
SMK Malaka di Jakarta Timur Ditutup Sementara Akibat Satu Murid Terkonfirmasi Covid-19
SMK Malaka di Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur ditutup sementara akibat satu siswa terkonfirmasi Covid-19.
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMK Malaka, Machmuri Dede Pranoto mengatakan penutupan dilakukan setelah pihaknya mendapat informasi seorang siswa terkonfirmasi pada Jumat (7/1/2022).
Sebelum dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 berdasar hasil tes PCR, siswa tersebut diketahui pernah mengikuti kegiatan pembalajaran tatap muka (PTM) 100 persen.
"Sesuai SOP (standar operasional prosedur) dari Dinas (Pendidikan DKI) bila ada yang terpapar kita hentikan dulu tatap mukanya selama lima hari," kata Machmuri di Jakarta Timur, Selasa (11/1/2022).
Selama penutupan untuk proses penyemprotan disinfektan, melakukan testing dan tracing hingga Jumat (14/1/2022) kegiatan belajar kembali dilakukan secara online.
Temuan kasus siswa terkonfirmasi Covid-19 ini pun sudah dilaporkan ke Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, Sudin Pendidikan wilayah I Jakarta Timur, dan Dinas Pendidikan DKI.
"Untuk variannya (Covid-19) belum jelas. Menurut informasi anak ini terpaparnya (tes swab) di Mall Bassura karena anak ini sambil bekerja. Waktu di test hari Rabu baru hasilnya di hari Jumat sore," ujarnya.
Baca juga: Penjambretan di Depan Masjid Koja Terekam CCTV, Pelaku Kalungkan Senjata Tajam ke Leher Korban
Machmuri menuturkan pada Senin (10/1/2022) para guru dan teman sekelas siswa yang terkonfirmasi Covid-19 sudah menjalani tes swab PCR yang dilakukan Puskesmas Kecamatan Duren Sawit.
Kini pihak SMK Malaka masih menunggu hasil uji laboratorium tes swab PCR dari Puskesmas Kecamatan Duren Sawit yang diperkirakan bakal keluar dalam waktu tiga hari.
"Kurang lebih 60 dari guru, karyawan dan siswa sudah kita tracing PCR. Sementara pembelajarannya daring dulu semuanya kembali lagi ke PJJ (pembelajaran jarak jauh)," tuturnya. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/Tribunnews.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.