Pasca Dua Pasien Omicron Meninggal Dunia, Wagub DKI Jakarta akan Perketat Pengawasan
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria akan memperketat pengawasan setelah dua pasien terkonfirmasi Omicron dinyatakan meninggal.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Inza Maliana
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria akan memperketat pengawasan setelah dua pasien terkonfirmasi Omicron dinyatakan meninggal.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan dua kasus kematian akibat Omicron di Indonesia.
Untuk itu, Ahmad Riza tak ingin virus Covid-19 di Jakarta kembali menghadirkan korban.
“Ya tentu, kita akan terus melakukan evaluasi dan pengawasan diperketat.”
“Kita tidak ingin adanya Covid-19 di Jakarta ini dapat menghadirkan korban,” katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Minggu (23/1/2022).
Baca juga: Syarat Pasien Covid-19 Omicron Bisa Isolasi Mandiri di Rumah
Lebih lanjut, Wagub DKI turut berduka atas meninggalnya dua pasien Omicron.
“Kita ikut prihatin dan belasungkawa bagi saudara kita yang meninggal karena Covid-19 selama ini dan baru-baru ini,” tutur Ahmad Riza.
Di sisi lain, Ahmad Riza bersyukur angka kesembuhan dari Covid-19 semakin meningkat.
“Kita bersyukur, bahwa jumlah kasus yang meninggal terus menurun, angka kesembuhan meningkat meski Covid-19 masih ada,” lanjutnya.
Nantinya, Wagub DKI akan lebih memperketat pengawasan semua hal.
“Tentu, kita akan perketat kehadiran Satgas Covid1-9 di semua lini, bahkan sampai tingkat RT/RW dan sekolah-sekolah. Kita awasi secara berkala,” tegasnya.
Dikutip dari situs Kemenkes, kedua kasus konfirmasi Omicron yang meninggal dunia merupakan pelaporan fatalitas pertama di Indonesia akibat varian baru yang memiliki daya tular tinggi.
Satu kasus yang meninggal merupakan transmisi lokal dan satu lagi merupakan pelaku perjalanan luar negeri.
“Satu kasus merupakan transmisi lokal, meninggal di RS Sari Asih Ciputat dan satu lagi merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri, meninggal di RSPI Sulianti Saroso,” ucap juru bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi.