Ada Dalang yang Merencanakan, Keluarga Sebut Lansia Tewas Usai Diteriaki Maling Bukan Kebetulan
Freddy mengungkapkan, keluarga melihat kronologi tewasnya korban sebagai suatu hal yang tidak spontan.
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus pengeroyokan seorang lansia pengemudi mobil di Jalan Pulo Kambing, Cakung, Jakarta Timur, jadi sorotan.
Korban Wiyanto Halim (89), tewas dikeroyok saat mengemudikan mobilnya sendiri di Pulogadung, Jakarta Timur, Minggu (23/1/2022) dini hari.
Kuasa hukum keluarga korban, Freddy Y. Patty menilai, pengeroyokan oleh sekelompok orang terhadap Halim bukan peristiwa yang spontan terjadi.
"Buat kami ini bukan sekedar pengeroyokan biasa. Ini pasti ada dalangnya, ada pihak-pihak yang memang menghendaki hal ini terjadi, ini keyakinan keluarga," kata Freddy di Grand Heaven Pluit.
Mewakili keluarga, Freddy menilai peristiwa mulai dari dituduhnya Halim sebagai maling mobil, aksi pengejaran, hingga pengeroyokan berujung meninggalnya korban terjadi disengaja.
Untuk itu, keluarga berharap polisi bisa mengungkap kebenaran di balik dugaan dalang penganiayaan serta motif apa yang melandasinya.
Baca juga: Polisi Periksa 14 Orang Saksi Terkait Kasus Penganiayaan yang Menewaskan Lansia di Cakung
"Kami sangat berharap bahwa para pelaku utama, aktor, di balik kejadian ini bisa diusut dan motif apa yang membuat mereka melakukan ini bisa dibuktikan. Jangan ada hal-hal yang tersembunyi," tegas Freddy.
Dugaan ada dalang
Freddy mengungkapkan, keluarga melihat kronologi tewasnya korban sebagai suatu hal yang tidak spontan.
"Dasarnya pertama, dari peristiwa iring-iringan itu kita melihat semuanya tidak terjadi secara spontan," kata Freddy di rumah duka Grand Heaven Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (24/1/2022).
Kronologi mulai dari pengejaran hingga teriakan maling oleh provokator dinilai Freddy seperti sudah direncanakan.
Bahkan, keluarga juga menilai laju mobil Halim sudah diarahkan menuju ke Pulogadung oleh para pemotor yang mengejarnya.
"Kalau kami memperhatikan itu bukan hanya teriak memprovokasi, tapi motornya itu mengarahkan supaya mobil dari almarhum ini berjalan ke arah yang dia kehendaki," jelas Freddy.
"Sepertinya ini sengaja digiring ke tempat tersebut kalau kita lihat videonya," sambungnya.
Indikasi lainnya, lanjut Freddy, soal adanya pemotor di sisi belakang yang diduga mengajak orang-orang di sepanjang jalan untuk ikut mengejar Halim.
Baca juga: Polisi Tangkap 1 Pelaku Pengeroyok Lansia yang Tewas Usai Diteriaki Maling di Cakung
Selain itu diduga pula ada orang yang sengaja merekam video dan memviralkan pengejaran tersebut.
"Yang paling belakang dari semua iring-iringan paling belakang dia kalau ada orang-orang yang nongkrong langsung disamperin 'Bang, ayo bang ikut bang, itu orang maling kita kejar sama-sama' gitu," kata Freddy.
Klaim punya saksi
Lebih lanjut Freddy Y. Patty mengatakan, ada beberapa saksi melihat para pemotor pelaku pengejaran terhadap korban sempat mengajak orang-orang di pinggir jalan ikut terlibat.
Para pelaku itu juga yang diduga menjadi provokator ketika menuduh Halim maling dalam peristiwa Minggu (23/1/2022) dini hari.
"Yang paling belakang dari semua iring-iringan. Paling belakang dia, kalau ada orang-orang yang nongkrong langsung disamperin 'Bang, ayo bang ikut bang, itu orang maling kita kejar sama-sama' gitu," kata Freddy.
"Dan kami punya beberapa saksi yang bisa menceritakan hal tersebut. Saksi ini belum kami sampaikan ke polisi, bahwa orang yang paling belakang bagian mengajak," tegas Freddy.
Adapun dalam konferensi pers ini, turut hadir dua anak korban, Bryna dan Virsha.
Sementara itu, hingga Senin petang jenazah Halim masih disemayamkan di ruang duka 806 Grand Heaven Pluit.
Almarhum rencananya dikremasi pada Selasa (25/1/2022) besok setelah menjalani serangkaian ibadah.
Diberitakan sebelumnya, Halim tewas diamuk massa di Jalan Pulokambing, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur pada Minggu (23/1/2022) dini hari.
Dalam video amatir tampak massa yang mengemudikan sepeda motor terlibat kejar-kejaran dengan pengemudi mobil pribadi sambil berteriak 'maling-maling' dan memukuli kendaraan.
Laju mobil SUV berwarna hitam tersebut baru berhenti di kawasan JIEP setelah dihadang massa dan sejumlah personel Polres Metro Jakarta Timur yang menaiki mobil patroli.
Saat mobil berhenti, massa yang sudah beringas seketika menarik pelaku dari kursi kemudi lalu memukuli pelaku hingga menderita luka berat dan tewas di lokasi kejadian.
Kronologi
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Ahsanul Muqaffi meluruskan kronologi meninggalnya korban saat menyetir seorang diri.
HM diketahui dikejar oleh sekelompok pemotor mulai dari wilayah Tebet, Jakarta Selatan hingga Pulogadung, Cakung, Jakarta Timur.
"Dia nyetir sendiri dan diduga sempat menabrak pemotor di Tebet lalu dikejar sampe Cakung."
"Upaya pengehentian pun juga dilakukan oleh warga hanya saja dengan provokasi bahwa si sopir itu maling mobil," jelas Ahsanul.
Baca juga: Saksi Mata Ungkap Detik-detik Lansia di Cakung Dikeroyok Massa Karena Diteriaki Maling
Terkait peristiwa ini sebenarnya sempat viral di media sosial dan diunggah oleh salah satu akun Instagram, @updateinfojakarta.
Selama dikejar oleh sekelompok warga tersebut, HM diberondong klakson sambil diteriaki maling hingga akhirnya meninggal karena dikeroyok oleh sekelompok orang.
"Maling, maling, maling berhentiin nih, ini mobil maling. Maling woi, kejar,kejar!!," ujar seorang pria di dalam video yang diduga menjadi perekam.
Akibat peristiwa ini, sejumlah pelaku pengeroyokan sedang diburu untuk dimintai keterangan dan mengumpulkan informasi bagaimana peristiwa bermula.
Artikel ini sudah pernah tayang di TribunJakarta dengan judul Ini Analisa Keluarga Soal Dugaan Ada Dalang di Balik Lansia 89Tahun Tewas Dikeroyok di Dalam Mobil