Jumlah Siswa yang Positif Covid-19 di Jakarta Terus Bertambah, di Jaksel 22 Sekolah Ditutup
Sebanyak 22 sekolah di Jakarta Selatan (Jaksel) ditutup sementara karena temuan kasus Covid-19.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 22 sekolah di Jakarta Selatan (Jaksel) ditutup sementara karena temuan kasus Covid-19.
Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin mengatakan, hingga kini tercatat 57 siswa di Jaksel yang terpapar Covid-19.
"Totalnya ada di 31 sekolah (ditemukan kasus Covid-19). Adapun 31 sekolah itu muridnya yang positif itu 57 dan sekolah yang sementara dihentikan itu ada sekitar 22 sekolah di Jakarta Selatan," kata Munjirin saat ditemui di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (24/1/2022).
Wali Kota Munjirin mengungkapkan, 21 dari 22 sekolah yang ditutup sementara itu berada di bawah naungan Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan wilayah 2.
"Sudin (Pendidikan) 1 hanya satu sekolah. Jadi memang kebanyakan di Sudin 2," ujar dia.
Baca juga: SMKN 35 Jakarta Barat Ditutup Sementara Setelah Ditemukan Siswa dan Guru Positif Covid-19
Munjirin memastikan pihak sekolah yang ditemukan kasus Covid-19 telah menjalankan standar operasional prosedur (SOP) dengan benar.
Ia menuturkan, saat ini sudah banyak sekolah yang sebelumnya ditutup sementara telah kembali menggelar pembelajaran tatap muka atau PTM 100 persen.
"Banyak juga yang sudah selesai melaksanakan liburnya dan sudah masuk kembali. Ini adalah proses SOP yang memang harus kita lakukan," tutur Munjirin.
Evaluasi PTM
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendorong pemerintah mengevaluasi pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di tengah kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron.
Menurut Komisioner KPAI Retno Listyarti, evaluasi diperlukan dengan mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan anak-anak yang rentan terpapar Covid-19.
"Jika ingin menyelamatkan anak-anak kita dan melindungi maka (perlu) evaluasi tatap muka yang 100 persen, kembalilah ke 50 persen untuk sementara. Mungkin hanya sampai Maret," kata Retno dalam konferensi pers yang dipantau secara daring, Senin (24/1/2022).
Lebih lanjut, Retno menjelaskan evaluasi penting untuk dilakukan terlebih menurut data yang dihimpun KPAI bahwa tidak semua daerah siap melakukan PTM.