Pemuda 19 Tahun Ditemukan Tewas Dalam Kondisi Kaki dan Tangan Terikat di Bekasi, Ini Penuturan Saksi
AY, pemuda berusia 19 tahun ditemukan tewas dalam kondiri terikat di kamar mandi rumah Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - AY, pemuda berusia 19 tahun ditemukan tewas dalam kondiri terikat di kamar mandi rumah Jalan Taruna 3 RT 05 RW 02 Kelurahan Jatiwaringin Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Duduga kuat, korban meninggal dunia karena dibunuh.
Hal tersebut terungkap dari kesaksian seorang remaja berinisial MG (13) yang pertama kali menemukan korban di kamar mandi.
MG (13) mengungkap peristiwa dugaan pembunuhan terjadi Selasa (18/1/2022) sekira pukul 10.30 WIB.
Rumah yang menjadi tempat kejadian perkara merupakan kediaman MG, kondisinya saat itu sedang ditinggal kedua orangtuanya yang pergi bekerja.
"Ibu lagi dagang, bapak Grab, jadi di rumah awalnya cuma ada saya, Tegar (terduga pelaku), sama teman saya satu lagi," kata MG, Senin (24/1/2022).
Tidak lama kemudian, terduga pelaku pergi dan datang kembali bersama korban berinisial AY ke rumah tersebut.
Baca juga: Aliran Uang ke Wali Kota Nonaktif Bekasi Rahmat Effendi Lewat 7 Lurah Mulai Ditelusuri
Setibanya di rumah, terduga pelaku langsung meminta kepada seorang teman MG yang sedang bermain untuk dibelikan tali rafia di warung.
"Nah abis itu temannya datang (AY korban), enggak lama teman saya langsung disuruh beli tali sama dikasi pinjem HP (Ponsel)," ucap MG.
Terduga pelaku dan korban lalu masuk ke dalam kamar mandi setelah tali rafia datang.
Sementara MG dan seorang temannya sibuk bermain ponsel di ruang depan rumah.
"Abis itu saya udah enggak liat lagi sibuk main HP (ponsel)," ungkapnya.
Selama korban dan tersangka di dalam kamar mandi, MG sama sekali tidak mendengar suara gaduh.
Terduga pelaku bahkan sempat keluar seorang diri ke ruang depan, di sana gelagat mencurigakan mulai terlihat.
MG yang saat itu sedang asyik main ponsel berniat ke kamar mandi untuk buang air kecil.
Ia dikejutkan dengan kondisi korban yang dalam posisi sujud serta kedua tangan dan kaki terikat.
"Pas beberapa lama saya mau ke kamar mandi tuh, keadaannya udah diikat kaki sama tangan ke belakang posisinya sujud korbannya," tergasnya.
Baca juga: Fakta Ayah Rudapaksa Anak Tiri di Bekasi, Pelaku Tuduh Korban Berhubungan Badan dengan Kakaknya
MG sempat dibuat keheranan.
Ia kemudian meminta kepada terduga pelaku agar membukakan ikatan di lengan dan tangan korban.
"Abis itu saya suruh Tegar lepasin "Gar lepas kasian" terus pas saya lihat lagi mulutnya udah ketutup pakai isolasi warna item," terangnya.
Setelah melepas ikatan di lengan dan kaki, korban disandarkan di depan pintu kamar mandi dengan kondisi tidak sadarkan diri.
Terduga pelaku tampak kebingungan ketika mendapati AY tak kunjung sadar.
Ia bahkan sempat meminta saran ke MG untuk memberitahu ke warga setempat mengenai situasi tersebut.
"Enggak lama abis dari situ Tegar ke depan (ruang depan), dia bilang 'ini gimana ya? Panggil warga aja kali ya', yauda abis itu rame, warga sempat lihat, saya disuruh telfon bapak terus bapak panggil mamah," paparnya.
Orangtua MG selanjutnya datang ke rumah, dari situ keluarga AY dihubungi agar segera menjemput anaknya yang ditemukan tidak sadarkan diri.
Agus Supriyadi (54) orangtua MG mengatakan, korban ketika dievakuasi masih dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Baca juga: Polisi Bekasi Tangkap Seorang Ayah yang Tega Setubuhi Putri Tirinya hingga 10 Kali
Awalnya, ia dan pihak keluarga AY mengetahui kondisi korban tidak sadar akibat terjatuh.
Hal ini berdasarkan pengakuan terduga pelaku yang diduga berusaha menyembunyikan kejadian sebenarnya.
"Bilangnya si korban jatuh kita enggak ada yang curiga waktu itu karena posisi dapur saya juga agak kebawah mungkin beneran jatuh kena tangga gak kepikiran seperi itu (dugaan dibunuh)," paparnya.
Keluarga korban kemudian membawa AY ke rumah sakit terdekat, dokter yang melakukan pemeriksaan menyatakan ia telah meninggal dunia.
Jasadnya oleh keluarga dibawa ke rumah duka yang berada di kawasan Jatiwaringin, Pondok Gede Kota Bekasi untuk selanjutnya dimakamkan.
Selang satu hari kemudian, MG yang awalnya tutup mulut mengenai kejadian sebenarnya mulai mau bercerita.
Agus mengatakan, anaknya awalnya takut berbicara lantaran diancam oleh terduga pelaku perihal korban yang ditemukan terikat.
"Pada saat jenazah dievakuasi anak saya diancam jangan bilang siapa-siapa, kalau ada yang nanya kenapa? bilang aja jatuh," paparnya.
Remaja berusia 13 tahun itu, lanjut Agus, merasa harus bercerita lantaran mengetahui kondisi korban yang diikat di kamar mandi sebelum dinyatakan tewas.
"Waktu itu takut mau ngomong, tapi perasaan dia (MG) mungkin ganjil kalinya, akhirnya dia cerita ke saya lalu langsung ke pihak korban juga," katanya.
Setelah mendengar pengakuan MG, keluarga korban melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian atas dugaan tindak pidana pembunuhan pada Sabtu (22/1/2022).
Namun, terduga pelaku diketahui telah melarikan diri.
Jejaknya terakhir terlihat oleh warga setempat pada, Kamis (20/1/2022).
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pemuda Tewas Terikat di Kamar Mandi, Gelagat Mencurigakan Sang Teman Lihat Korban Tak Sadarkan Diri