Covid-19 di Kota Bekasi: 897 Kasus Baru Dalam Sehari, 28 Siswa dan Guru Tertular, PTM Tetap Berjalan
Perkembangan situasi Pandemi Covid-19 di Kota Bekasi melonjak, lingkungan sekolah juga ditemukan kasus aktif, meski begitu PTM tetap jalan.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Covid-19 dalam beberapa hari terakhir di Kota Bekasi mengalami peningkatan cukup signifikan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan terdapat 897 kasus baru dalam sehari.
Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengamininya.
Dia mengatakan, secara kumulatif sejak awal penahanan Covid-19 terdapat 90.667 jiwa di Kota Bekasi yang terpapar corona.
Terkini lingkungan sekolah juga ditemukan kasus aktif Covid-19, meski begitu Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tetap jalan terus.

Covid-19 Melonjak, Kasus Aktif di Kota Bekasi Capai 4.013 Pasien: Satu Hari Ada 897 Warga Positif
Perkembangan situasi Pandemi Covid-19 di Kota Bekasi melonjak, berdasarkan data terbaru 30 Januari 2022 kasus aktif mencapai 4.013 pasien.
Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, secara kumulatif sejak awal penahanan Covid-19 terdapat 90.667 jiwa di Kota Bekasi yang terpapar corona.
"Dari tanggal 07 Maret 2020 hingga Tanggal 30 Januari 2022 secara keseluruhan mencapai 90.667 jiwa, dengan total sembuh mencapai 85.515 jiwa," kata Tri dalam keterangannya, Senin (31/1/2022).
Baca juga: Polisi Bakal Tangkap Siapapun yang Jadikan Street Race di Bekasi Sebagai Lahan Taruhan Berjudi
Dia menjelaskan, jika dilihat dari angka kumulatif tersebut, persentase kesembuhan Covid-19 di Kota Bekasi mencapai 94,32 persen.
Sedangkan untuk angka kematian, secara kumulatif Pemerintah Kota Bekasi mencatat sebanyak 1139 jiwa kasus kematian akibat Covid-19.
"Untuk kasus aktif per 30 Januari 2022 saat ini terdapat 4.013 pasien tersebar di 56 Kelurahan," jelas dia.
Kelurahan Pekayon Jaya Paling Banyak Kasus Covid-19
Covid-19 dalam beberapa hari terakhir di Kota Bekasi mengalami peningkatan cukup signifikan, dari data Dinas Kesehatan terdapat 897 kasus baru dalam sehari.
"Kasus terkonfirmasi baru pada laporan data Dinas kesehatan Kota Bekasi pada tanggal 29 Januari 2022 yakni 89.770 jiwa (kumulatif), sedangkan penambahan pada tanggal 30 Januari 2022 naik menjadi 90.667 jiwa dengan kenaikan sekitar 897 jiwa," jelas dia.
Baca juga: Pemkot Bekasi Gelontorkan Anggaran Buat Kandang Kambing Rp 2,3 Miliar, Ini Penampakannya
Dari jumlah kasus aktif ini lanjut dia, kelurahan yang paling banyak warganya terkonfirmasi Covid-19 di Pekayon Jaya sebanyak 165 kasus.
Lalu Kelurahan Jatimakmur sebanyak 158 kasus dan Kelurahan Pejuang 157 kasus.
20 Siswa dan 8 Tenaga Pengajar di Kota Bekasi Positif Covid-19
Dinas Pendidikan Kota Bekasi tidak menampik terdapat temuan kasus pelajar terkonfirmasi Covid-19 selama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) berlangsung.
Kepala Disdik Kota Bekasi Inayatullah mengatakan, berdasarkan data terakhir Jumat (28/1/2022), terdapat 20 siswa yang positif Covid-19.
"Updatenya kemarin (Jumat) itu ada sekitar 20 siswa se-Kota Bekasi dari tingkat SD-SMP, kalau tingkat SMA saya belum data," kata Inay sapaan akrabnya, Senin (31/1/2022).
Selain siswa, pihaknya juga mencatat terdapat delapan tenaga pengajar yang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan data terbaru di periode yang sama.
"Jadi total ada 28 (kasus positif Covid-19 di lingkungan pendidikan), itu data sampai hari Jumat kemarin, kalau hari ini belum ada laporan lagi," jelas dia.
Baca juga: Tenda hingga Bangsal Mulai Disiapkan Hadapi Lonjakan Covid-19
Baca juga: Covid-19 di Depok Naik Lagi, Wali Kota Jamin Stok Tabung Oksigen Aman, Minta Ruang Rawat Diperbanyak
Inay memastikan, pihaknya sudah melakukan tindakan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk langkah-langkah tracing, testing dan treathment.
"Sudah kita tracing, misalnya kelas A, itu kita lakukan tracing, terus guru juga semua di tracing, jadi semua kita tracing dan itu dilakukan oleh Dinkes, melalui puskesmas," terangnya.
Menurut Inay, proses PTM di sekolah yang ditemukan siswa atau gurunya positif Covid-19 tetap berjalan.
"Enggak (disetop PTM satu sekolah), jadi kalau cuma satu yang bersangkutan, off dulu nanti setelah itu belajar di rumah, tapi tetap kita tracing kelasnya, jadi enggak berdampak pada sekolahnya," tegas dia.

Ridwan Kamil: Lonjakan Kasus Covid-19 di Depok dan Bekasi Tertinggi di Jabar
Kabupaten Bogor mengalami lonjakan kasus pada beberapa hari terakhir.
Tercatat ada 2.081 kasus Covid-19 terkonfirmasi aktif saat ini dengan kasus harian mencapai 300 kasus.
Untuk mengantisipasi meluasanya Covid-19, Satuan Gugus Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor mengikuti Rapat Koordinasi dengan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil secara virtual, Senin (31/1/2022).
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menerangkan bahwa jumlah konfirmasi kasus aktif Covid-19 di Jawa Barat sudah mencapai 13.836 kasus, dan penambahannya mencapai 2.048 per hari.
Omicron saat ini katanya terus mengalami peningkatan.
Bahkan menurut Ridwan Kamil, terjadi lompatan yang luar biasa, terkait keterisian Rumah Sakit.
Yakni dari 14% keterisian RS data per 3 Januari 2022, meningkat menjadi 15,81%.
“Ada lompatan yang harus diwaspadai, oleh karena itu saya minta pada Bupati dan Wali kota se-Jabar untuk segera turun ke Rumah Sakit. Seperti yang saya lakukan kemarin di Kuningan dan beberapa tempat," pinta Ridwan Kamil.
Baca juga: Depok dan DKI Masih PTM 100 Persen, Begini Kondisi Sekolah di Tengah Ganasnya Covid-19
Menurut dia, Bupati dan Wali kota harus turun untuk memastikan kesiapan Rumah Sakit.
"Prediksinya, kasus akan meningkat dalam hitungan minggu, maka tolong dipersiapkan,” ujar Ridwan.
Ridwan Kamil menyatakan bahwa setengah daerah yang ada di Jawa Barat perlu meningkatkan kembali capaian vaksinasi terutama vaksinasi dosis dua.
Karena itu, dia meminta kepala daerah melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan TNI dan Polri.
Karena peningkatan kedisiplinan baik protokol kesehatan maupun vaksinasi membutuhkan dorongan dari TNI dan Polri.
“Segera koordinasi dengan TNI/Polri, kita butuh koordinasi yang lebih intens lagi. Kalau bisa adakah random sampling testing dan tracing di terminal dan stasiun," paparnya.

Ridwan menambahkan lompatan kasus di Jabar paling banyak terjadi di Depok dan Bekasi.
"Kita harus perketat prokes, termasuk diarahkan vaksinasi,” ungkap pria yang biasa Kang Emil ini.
Dia menjelaskan bahwa negara paling besar terkonfirmasi Omicron adalah Amerika Serikat, India dan Brazil.
"Total secara nasional ada 4,3 juta kasus Covid-19 dan provinsi tertinggi di DKI Jakarta, Jawa Barat khususnya di wilayah aglomerasi Bodebek, Bandung, Jateng dan Jatim," kata Ridwan. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/wartakota.com)