Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Temuan Ular Sanca di Bekasi dan Depok Bikin Kaget, di Tangerang Buaya yang Berjemur Belum Ditemukan

3 ular ditemukan di Bekasi dan Depok, ada yang sembunyi di gorong-gorong dan masuk ruang tamu warga, buaya yang berjemur di Tangerang masih misteri.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Temuan Ular Sanca di Bekasi dan Depok Bikin Kaget, di Tangerang Buaya yang Berjemur Belum Ditemukan
Istimewa
Tim Rescue Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bekasi mengevakuasi ular di pemukiman warga di Jatisampurna, Minggu (13/2/2022) 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Kemunculan ular sanca mengagetkan warga Kota Bekasi dan Depok.

Beruntung tim Damkar dengan sigap bisa mengevakuasi hewan melata itu.

Di Bekasi, dua ular sanca sembunyi di gorong-gorong, mereka diduga sedang membuat sarang.

Sementara di Depok, ular sanca tiba-tiba masuk ke dalam ruang tamu warga.

Baca juga: Covid-19 di Depok: Balita dan Bayi Tertular, 27 Warga Meninggal, Layanan Ambulans Digencarkan

Di Tangerang, kemunculan tiga buaya yang asyik berjemur di pinggir Kali Cirarap hingga kini belum ditemukan.

Padahal anggota BPBD dan BKSDA sudah turun tangan menyusuri kali tapi hasilnya nihil

Sembunyi di Gorong-gorong, 2 Ular Sanca Sepanjang 3 Meter Bikin Resah Warga di Bekasi

Berita Rekomendasi

Ular sanca batik berukuran tiga dan dua setengah meter bersembunyi di gorong-gorong pemukiman warga, Jalan Lembur 5 RT 01 RW 03 Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi.

Kanit Rescue Kompi B Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bekasi Beir Hassan mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan permintaan evakuasi ular pada Minggu (13/2/2022) dini hari.

"Warga melapor ke kami bahwa melihat ular berukuran cukup besar bersembunyi di gorong-gorong," kata Beir kepada wartawan.

Laporan yang masuk pada dini hari tersebut langsung direspon cepat, Damkar Kota Bekasi menerjunkan enam personel rescue lengkap dengan peralatan evakuasi.

Beir menceritakan, proses evakuasi berjalan cukup rumit lantaran posisi ular bersembunyi di dalam gorong-gorong.

Alhasil, pihaknya terpaksa membongkar sebagian beton penutup gorong-gorong agar memudahkan jangkauan.

"Proses evakuasinya cukup sulit kami terpaksa bongkar coran (beton) sekitar 30 menit supaya bisa melihat posisi ularnya," jelas dia.

sanca di jatisampurna bekasi
Tim Rescue Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bekasi mengevakuasi ular di pemukiman warga di Jatisampurna, Minggu (13/2/2022)

Setelah dibongkar, petugas langsung menarik ular keluar dari dalam gorong-gorong. Terdapat dua ekor masing-masing berukuran tiga dan dua setengah meter.

"Ada dua ekor ular di lokasi yang sama, dua-duanya jenis sanca batik, diduga mereka bersembunyi di dalam gorong-gorong untuk bersarang," jelas dia.

Setelah dievakuasi, dua ekor ular tersebut langsung dibawa ke Markas Komando Damkar Kota Bekasi untuk selanjutnya diserahkan ke komunitas pecinta reptil.

Melalui komunitas pecinta reptil, ular tersebut rencananya akan dilepas ke habitat yang jauh dari pemukiman warga.

Lagi Asyik Bersantai Malam Minggu, Keluarga Alphi Didatangi Ular Sanca Sepanjang Tiga Meter

Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok berhasil mengevakuasi ular sanca sepanjang tiga meter dari kediaman warga yang terletak di Jalan Haji Arkanih No 5 RT 01/RW 01, Cinangka, Sawangan, Kota Depok, Sabtu (12/2/2022) sekitar pukul 23.55 WIB.

Menurut keterangan dari Kepala Bidang Pengendalian Operasional Kebakaran dan Penyelamatan Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok, Welman Naipospos, ular sanca tersebut ditemukan di ruang tamu.

Ia masuk dari pintu depan yang terbuka.

Sesampainya di lokasi, petugas mendapati ular sanca ada di ruang tamu.

Saat itu, di dalam rumah ada dua keluarga yang terdiri dari empat orang laki-laki dan lima perempuan.

“Yang punya rumah di dalam, kondisi rumah enggak kosong,” ujarnya, Minggu (13/2/2022).

“Mungkin kalau di daerah Sawangan itu kan rumah-rumah itu banyak di sekitar kebun-kebun,” imbuh Welman.

sanca di depok masuk ruang tamu
Petugas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok saat mengevakuasi seekor ular sanca sepanjang tiga meter di kediaman Alpin, Jalan Haji Arkanih No 5 RT 01/RW 01, Cinangka, Sawangan, Kota Depok pada Sabtu (12/2/2022) sekira pukul 23.55 WIB.

Lebih lanjut, kata Welman, petugas menerima laporan dari Alphi, si empunya rumah sekira pukul 23.15 WIB.

Laporan itu diterima oleh Tim Damkar dan Penyelamatan Kota Depok Pos Bojongsari.

Dengan menerjukan empat personel, petugas berhasil mengevakuasi ular tersebut dan membawanya untuk sementara ke Pos Bojongsari.

“(Ularnya) masih di Pos Bojongsari, nanti di sana diambil sama komunitas reptile,” ujarnya.

“Kalau dikembalikan ke alam itu nggak bisa, nanti datang lagi,” imbuhnya.

“Jadi mestinya diserahkan ke komunitas atau ke kebun binatang,” sambung Welman.

Baca juga: 45 Sekolah Ditutup, 563 Guru dan Siswa Positif Covid, PTM 50 Persen di Depok Jalan Terus 

Welman menambahkan, dari hasil laporan yang diterima, evakuasi reptil tidak hanya datang dari daerah perkampungan saja.

Petugas di lapangan juga sering menerima aduan evakuasi reptil dari daerah perumahan seperti di wilayah Depok dua dan Depok satu.

Adapun reptil yang dimaksud yakni ular, buaya, dan biawak.

“Sekarang ular itu bisa masuk lewat mana saja. Karena ular itu kan cari makanan ke rumah-rumah, karena tikus sebagai mangsanya sudah mulai masuk rumah,” katanya.

“Habitat ular ini kan berkurang, apalagi musim penghujan ular-ular itu bertelur dan mungkin telurnya di situ,” jelas Welman.

Petugas Damkar juga kerap menerima laporan evakuasi repril dari wilayah perkotaan seperti Perumnas yang notabene berlokasi di daerah padat penduduk dan jauh dari perkebunan.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Warga Depok Mulai Ramai Beli Air Kelapa Hijau

Welman menduga, hal ini disebabkan oleh habibat reptil yang alihfungsikan sebagai wilayah perumahan.

“Sekarang habitat mereka terganggu, sama seperti tawon dan mau tidak mau mereka masuk ke habitat manusia untuk cari makan,” ucapnya.

“Mereka biasanya lewat selokan mau kejar tikus, tikus-tikus kebun sudah tidak ada lagi. di Perumnas itu padat sekali dan gak ada kebun dan pekarangan,” pungkas Welman.

Tiga Buaya Muncul Bahkan Berjemur di Kali Cirarap Tangerang, BPBD dan BKSDA Turun Tangan

Tiga buaya muncul meneror warga di Desa Pekayon, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang telah mendapatkan laporan kemunculan tiga buaya di Kali Cirarap.

Belakangan, tiga buaya berukuran dua sampai tiga meter tersebut tertangkap kamera sedang berjemur di sisi Kali Cirarap.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Abdul Munir mengatakan, kalau pencarian buaya itu sudah berlangsung sejak Jumat (11/2/2022) pagi.

"Munculnya dilaporkan kemarin, hari ini kami lakukan pencarian," jelas Abdul Munir kepada TribunJakarta.com.

"Tapi, untuk sementara diberhentikan tim BPBD Kabupaten Tangerang, sekira pukul 15.00 WIB," tambahnya.

Sebanyak tiga buaya tiba-tiba saja muncul dan meneror warga di Desa Pekayon, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, Jumat (11/2/2022).
Sebanyak tiga buaya tiba-tiba saja muncul dan meneror warga di Desa Pekayon, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, Jumat (11/2/2022). (Istimewa)

Tim BPBD Kabupaten Tangerang dibantu tim dari BKSDA Tegal Angus Jakarta menelusuri kali Cirarap.

Kata Munir, pihaknya menggunakan dua perahu karet.

"Setelah menelusuri pinggiran kali sekitar tiga jam, buaya yang dicari belum nampak dipermukaan," sambung Munir.

Lantaran buaya yang mau dievakuasi tidak muncul di permukaan, petugas memutuskan memberhentikan pencarian

Lanjut Munir, pencarian buaya setelah binatang buas tersebut memakan hewan ternak milik warga sekitar Kali Cirarap.

"Buaya tersebut sering mangsa ayam dan kambing warga sekitar sungai," ujar Munir.

Baca juga: Kisah Saiful, Guru Mengaji di Tangerang yang Cabuli Muridnya Modus Beri Ilmu Kini Jadi DPO

Untuk mencari buaya, BPBD Kabupaten Tangerang menerjunkan 18 personel.

Dibantu empat personel dari Balai Konservasi SDA Tegal Angus Jakarta.

"Personel kami terjunkan dari Pos Mauk, Pos Pakuhaji, Pos Sepatan, BKSDA Jakarta dan perahu karet untuk menyusuri aliran sungai," beber Munir.

Di tengah-tengah pencarian, lanjutnya, petugas sempat melihat satu buaya berukuran dua sampai tiga meter muncul ke permukaan.

Sayangnya, tak lama buaya tersebut dengan cepat menghilang ke dalam air.

"Hambatan pada saat pencarian buaya yaitu di antaranya, peralatan penangkapan buaya tidak mendukung, harus ada jaring," ujar Munir.

"BKSDA Jakarta belum membawa peralatan penangkapan."

"Mereka mengira hanya evakuasi buaya yang sudah ditangkap," sambungnya.

Baca juga: Gangster Bercelurit Serang Permukiman di Tangerang, Warga Kocar Kacir Selamatkan Diri 

Untuk keamanan dan keselamatan warga, BPBD Kabupaten Tangerang memasang tanda peringatan binatang buas di sekitar Kali Cirarap.

"Kami beserta tim desa melakukan rapat evaluasi di kantor Desa Pekayon untuk mencari jalan keluar penangkapan buaya.

Seperti pasang jebakan jaring di kandang buaya dan tenaga ahli atau pawang buaya," tutup Munir. (tribun network/thf/wartakotalive.com/tribunjakarta.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas