Ikuti Jejak Perajin Tahu dan Tempe, Penjual Daging Sapi Juga Berencana Mogok Jualan, Ini Alasannya
Tak hanya perajin tahu dan tempe yang mogok produksi lantaran harga kedelai naik signifikan, pedagang daging pun akan melakukan hal serupa
Penulis: Theresia Felisiani
Stok daging sapi di Perumda Dharma Jaya dalam kondisi yang aman.
Hal ini dipastikan Direktur Utama Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman menyusul kenaikan harga daging sapi di pasaran.
"Kalau untuk stok daging sih sebenernya gak masalah. Di Dharma Jaya perhari ini stoknya sih ada 103 ton-an," katanya, Selasa (22/2/2022).
Baca juga: Tragis, Perempuan Pencari Kerja di Tangerang Ditipu, Dirudapaksa dan Dirampok di Tengah Sawah
Menurutnya stok daging yang ada di Dharma Jaya merupakan daging beku.
Sehingga harganya relatif murah berkisar Rp 110 ribu perkilogram dan Rp 115 ribu perkilogram.
Bila nantinya ada aksi mogok dari pedagang daging, tak akan mempengaruhi stok daging di Dharma Jaya.
"Ya kami sebagai BUMD kalau memang mereka mogok dan suruh operasi pasar kita siap aja."
"Kalau kami kan kebanyakan dagingnya dari Australi dari daging beku relatif harganya lebih murah dari daging-daging yang ada di pasar tradisional. Harganya pasti lebih murah," tandasnya.
Harga Daging Sapi dan Cabai di Pasar Kramat Jati Naik Buat Pembeli Mengeluh
Setelah minyak goreng dan kedelai, kini beberapa harga komoditas lain ikut-ikutan naik, seperti daging sapi dan cabai.
Warga yang datang membeli daging sapi dan cabai di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur harus merogoh kantong lebih dalam.
Satu pedagang daging sapi, Ranta Wijaya mengatakan harga daging sapi di kiosnya kini naik menjadi Rp 130 per kilogram atau melonjak Rp 10 ribu dari harga sebelumnya.
"Dari bandar-bandarnya. Kita kan cuman beli dagingnya aja. Pembeli banyak ngeluh, biasa Rp120 ribu kok ini jadi Rp130 ribu," kata Wijaya di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (22/2/2022).
Baca juga: Petugas PPSU Duel Lawan 4 Begal di Kelapa Gading, Telapak Tangan Kena Bacok, Harus Dioperasi
Menurutnya kenaikan harga daging sapi tidak hanya terjadi di Pasar Kramat Jati, tapi juga di pasar tradisional lain dan diprediksi masih dapat melonjak hingga akhir bulan Februari 2022.