Curhat Pedagang Tahu dan Tempe di Depok, Kuras Tabungan untuk Nikahi Kekasih Demi Selamatkan Bisnis
Tak hanya berdampak dengan ekonomi sang perajin, tapi juga urusan hubungan pribadi dengan pujaan hati.
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK – Produsen tahu dan tempe menggelar aksi mogok berjualan pada tanggal 21-23 Februari 2022 menyusul naiknya harga kedelai.
Tak hanya berdampak dengan ekonomi sang perajin, tapi juga urusan hubungan percintaan dengan pujaan hati.
Hal itu yang dirasakan Yuti Haryanto (26).
Mata pencahariannya dari bisnis tempe macet.
Rencana melamar sang kekasih bahkan harus ditunda.
Niat melamar sang kekasih sudah mantap penuh perhitungan direncanakan Yuti.
Hal itu agar ia bisa menuntaskan niat sucinya membangun bahtera rumah tangga tahun 2022 ini.
Baca juga: Harga Kedelai Mahal, Produsen Tempe di Sergai Sumut Terpaksa Lakukan Cara Ini Agar Bisa Bertahan
Semua rencana tersebut terpaksa ia tunda.
Kocek yang telah terkumpul untuk merealisasikan lamaran ia alihkan sementara demi menyelamatkan bisnis tempenya.
“Iya terpaksa tabungan buat melamar dan menikah harus digunakan untuk menyelamatkan bisnis tempe saya,” kata Yuti dua hari lalu.
Namun bak secercah cahaya di kegelapan, Yuti mengatakan dirinya sangat beruntung musabab keluarga kekasihnya dapat memahami kesulitan yang tengah ia alami.
Pihak keluarga kekasih juga bergelut dari bisnis yang sama.
Demo para perajin tempe Depok. (Dwi Putra Kesuma/TribunJakarta.com)
Mereka bisa memaklumi keputusan Yuti.
“Iya Alhamdulillah calon istri saya dari keluarga perajin tempe juga, jadi sama-sama ngerti paham kondisi saat ini,” ungkapnya.