Penggunaan Bambu untuk Sirkuit Formula E di Ancol Jadi Polemik
Pembangunan sirkuit Formula E di kawasan Ancol dipelototi banyak pihak, terkini penggunaan bambu untuk material sirkuit juga jadi polemik.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penggunaan material bambu untuk lapisan bawah sirkuit Formula E tuai polemik.
Ada pihak yang mengatakan penggunaan bambu maupun kayu itu menyalahi konsep Formula E yang digadang-gadang green race.
Di sisi lain, ada pihak yang menganggap itu merupakan hal wajar.
Penggunaan bambu dalam konstruksi jalan merupakan hal biasa.
Bahkan penggunaan bambu telah diaplikasikan dalam pembangunan beberapa ruas tol di Indonesia, seperti di Jalan Tol Semarang-Demak.
Baca juga: Polisi Amankan 92 Pelaku Tawuran di Bogor, Beragam Senjata Tajam dan 1,3 Kilogram Ganja Disita
PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama sudah menjelaskan perihal penggunaan bambu tersebut.
Bambu digunakan sebagai lapisan bawah tanah yang berlumpur atau lunak.
Material bambu dipilih lantaran tahan terhadap air, sehingga dapat menahan beban konstruksi.
Pakai Bambu Buat Sirkuit Formula E, PDIP Sindir Anies: Green Race Pembohongan Publik
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak menyoroti penggunaan material bambu untuk lapisan bawah sirkuit Formula E.
Ia mengatakan penggunaan bambu maupun kayu ini menyalahi konsep Formula E yang digadang-gadang green race.
"Penggunaan kayu didatangkan dari Lampung, Palembang dan lain-lain. Artinya Formula E yang digadang-gadang bukan green race seperti sesumbar Gubernur dan Panitia," katanya, Kamis (24/2/2022).
Politisi PDIP ini menyebut Gubernur Anies Baswedan malah mengorbankan daerah yang sudah hijau untuk kepentingan politiknya.
Sebab, menurutnya Formula E lebih kental untuk kepentingan politik orang nomor satu di DKI diakhir masa jabatannya.