Penggunaan Bambu pada Sirkuit Formula E Sempat Tuai Polemik, Kini Anggaran Bengkak Rp 10 Miliar
dulu penggunaan bambu untuk lapisan sirkuit Formula E tuai polemik, kali ini giliran anggaran bengkak Rp 10 miliar.
Penulis: Theresia Felisiani
"Kalau di tahap ini Rp60 miliar ya. Tapi saya tidak boleh masuk keseluruhan anggaran penyelenggaraan event, untuk sirkuit Rp60 miliar," ucapnya, Minggu (7/3/2022).
Baca juga: Yakin Formula E Jadi Magnet, Wakil Ketua DPRD DKI Minta Anies Tak Wajibkan ASN Beli Tiket
Baca juga: ASN NTB Diwajibkan Beli Tiket MotoGP Mandalika, PSI: Tak Semua Orang Suka Nonton Balap Motor
Ia menyebut, pembengkakan terjadi lantaran adanya pekerjaan tambahan untuk pengerasan tanah.
Sebab, beberapa sudut trek dulunya merupakan lahan bekas pembuangan lumpur.
"Ada pekerjaan yang bisa dilihat, di seen dan ada yang unseen. Misalnya di dalam tanah ini ada tanah lunak berapa meter, lunaknya seperti apa, itu kan unseen," ujarnya.
Pengerjaan konstruksi di tanah lunak ini pun disebutnya menjadi prioritas untuk memastikan lintasan balap kokoh dan tetap memenuhi standar.
"Untuk melakukan penyelidikan atas sesuatu yang unseen itu, waktunya tidak sebentar. Mungkin bisa 6 bulan untuk melakukan penyelidikan," kata dia.
"Jadi yang unseen itu akhirnya menjadi prioritas, diperkirakan. Ternyata yang unseen yang enggak terlihat itu lebih berat," tuturnya.
Pakai Bambu Buat Sirkuit Formula E, PDIP Sindir Anies: Green Race Pembohongan Publik
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak menyoroti penggunaan material bambu untuk lapisan bawah sirkuit Formula E.
Ia mengatakan penggunaan bambu maupun kayu ini menyalahi konsep Formula E yang digadang-gadang green race.
"Penggunaan kayu didatangkan dari Lampung, Palembang dan lain-lain. Artinya Formula E yang digadang-gadang bukan green race seperti sesumbar Gubernur dan Panitia," katanya, Kamis (24/2/2022).
Politisi PDIP ini menyebut Gubernur Anies Baswedan malah mengorbankan daerah yang sudah hijau untuk kepentingan politiknya.
Sebab, menurutnya Formula E lebih kental untuk kepentingan politik orang nomor satu di DKI diakhir masa jabatannya.
"Mereka malah mengorbankan daerah green untuk kepentingan politiknya, karena Formula E ini lebih kental untuk kepentingan politik Gubernur dengan mengorbankan uang rakyat. Setelah membabat Monas, sekarang menggunakan kayu dan bambu untuk Formula E yang mengatakan green racing, sebuah pembohongan publik yang harus jadi catatan serius, untuk ambisi politik Anies," lanjutnya.
Baca juga: Rumah Warga Tambun 9 Kali Kemalingan, Akhirnya Pasang CCTV dan Lapor Polisi
Baca juga: Bunuh, Rudapaksa dan Curi Dompet Pujaan Hati, Pekerja Serabutan Terancam 20 Tahun Penjara