Kritik Pedas PDIP Tanggapi Anggaran Sirkuit Formula E di Ancol Mendadak Bengkak Rp 10 Miliar
Anggaran pembuatan lintasan balap atau sirkuit Formula E membengkak Rp 10 miliar dari Rp 50 miliar jadi Rp 60 miliat, ini jadi bahan kritik pedas PDIP
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lagi-lagi, PDIP terus melontarkan kritik pedas terhadap ajang balap Formula E yang kini dalam proses pembangunan sirkuit di Ancol.
Mulai dari penjualan tiket yang mulai dijual tapi lintasan belum jadi.
Lalu penggunaan bambu untuk material pembangunan lintasan karena kendala tanah berlumpur dianggap tak ramah lingkungan.
Kali ini soal anggaran sirkuit bengkak Rp 10 miliar.
Berikut sejumlah kritikan pedas PDIP terkait anggaran yang bengkak:
Politisi PDIP Soroti Anggaran Formula E yang Tiba-tiba Membengkak Rp10 M, Singgung Kontrak Abal-abal
Anggaran pembuatan lintasan balap atau sirkuit Formula E diketahui membengkak Rp10 miliar.
Padahal, mulanya nilai tender pembuatan trek yang berada di kawasan Ancol, Jakarta Utara ini mencapai Rp50 miliar.
Namun, anggaran tersebut mendadak membengkak jadi Rp60 miliar.
Mengetahui hal ini, Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono langsung menyebut kontrak tersebut abal-abal.
Sebab, kontrak tersebut tidak sesuai dengan nilai awal dan malah bertambah ditengah pembangunan sirkuit Formula E.
"Membengkak tuh gimana ceritanya ? Itu namanya kontrak abal-abal itu. Kontrak itu kan sudah ada kesepakatan awal, kesepakatan awalnya gimana? kok tiba-tiba dalam perjalanan begitu sudah dikerjakan ada pembengkakan biaya yang tidak masuk akal begitu," katanya kepada awak media, Senin (7/3/2022).
Menurutnya, sebuah kontrak tentulah sudah mengikat kedua belah pihak, termasuk menyoal budgeting yang dikeluarkan atau diperlukan.
Sehingga bila ditemukan perubahan di tengah jalan, tentulah harus menggunakan kontrak baru.