Menengok Sumur Binong di Bekasi, yang Air dan Tanahnya Turut Dibawa ke IKN Nusantara
Sumur Binong Bekasi selama ini dikenal sakral hingga air dan tanahnya dibawa Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ke IKN Nusantara, Kalimantan Timur.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin ritual Kendi Nusantara di titik nol IKN Nusantara.
Dimana sebelumnya seluruh gubernur ditugaskan membawa tanah dan air dari daerah masing-masing ke Kalimantan Timur.
Selanjutnya tanah dan air dari berbagai penjuru negeri itu disatukan dalam ritual Kendi Nusantara.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapat kesempatan pertama dalam prosesi penyatuan tanah dan air yang dibawa oleh 34 gubernur di kawasan Titik Nol Kilometer Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.
Tanah yang dibawa oleh Anies berasal dari Kampung Akuarium, hasil cangkulan emak-emak disana.
Dalam ritual Kendi Nusantara itu, orang nomor satu di DKI ini memberikan keranjang hijau berisi tanah dari Kampung Akuarium, Jakarta Utara kepada Presiden Joko Widodo.
Tanah itu kemudian dituang Presiden Jokowi ke dalam sebuah bejana besar berwarna coklat.
Setelah itu, Anies memberikan kendi kecil berisi air kepada Presiden Jokowi.
Air itu pun kemudian disatukan dengan tanah yang sebelumnya sudah dimasukkan ke dalam Bejana Nusantara.
Setelah Anies, kemudian 33 gubernur lainnya secara bergantian turut melakukan hal serupa.
Baca juga: Tanah yang Dibawa Anies ke IKN Hasil Cangkulan Emak-emak Kampung Akuarium, Ini Makna dan Tujuannya
Diketahui Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut menyerahkan tanah dan air dari 27 kabupaten/kota di wilayahnya untuk disatukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara simbolis dimulainya pambangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Satu dari 27 tanah dan air tersebut berasal dari situs cagar budaya Sumur Binong, Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi.
Situs cagar budaya Sumur Binong di Kampung Kranggan Dikenal Sakral
Situs cagar budaya Sumur Binong di Kampung Kranggan, Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi merupakan sumber mata air yang dikenal sakral.