Kampung Ambon Diacak-acak Polisi: Ada Sajam di Bangun Kosong dan Alat Hisap di Pohon Pisang
Setelah Kampung Bahari dan Kampung Boncos, kini Kampung Ambon digerebek, bandar narkoba, sabu dan alat hisapnya serta senjata tajam disita.
Penulis: Theresia Felisiani
Petugas juga menemukan beberapa senjata tajam di sebuah bangunan kosong.
Tujuh orang yang ditangkap diduga kuat berperan sebagai sebagai bandar atau pengedar narkoba di Kampung Ambon.
"Satu klip ada isi sabu paket kecil atau sisa pakai, terus ada juga plastik klip kecil yang tidak ada isinya namun ada alat hisap yang kita temukan di bangunan kosong dan selipan pohon pisang," ujar Kapolsek Cengkareng Kompol Ardhie Demastyo, dalam keterangannya, Jumat (18/3/2022).
Razia Narkoba di Kampung Ambon Bakal Digelar Rutin
Ardhie mengaku, kegiatan razia narkoba di kampung Ambon itu bakal dilakukan secara rutin.
Hal ini sesuai dengan petunjuk Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran dan Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Ady Wibowo untuk menekan angka peredaran narkoba di sana.
Sehingga aparat kepolisian bisa menghilangkan stigma kampung narkoba kepada komplek Ambon tersebut.
"Belasan orang ini diindikasi ada pengguna dan pengendar, kita lihat handphonenya ada percakapan terkait masalah penjualan narkoba yang di wilayah Kampung Ambon ini," tegasnya.
Baca juga: 2 Bajing Loncat yang Aksinya Viral di Tengah Kemacetan Cilincing Tertangkap, Polisi Sita Badik
Belasan orang yang ditangkap dibawa ke Mapolsek Cengkareng untuk dilakukan pemeriksaan lebih mendalam.
Karena polisi akan terus menindak pengedar atau pun bandar yang beraksi di kampung Ambon.
"Kami akan berusaha dengan maksimal untuk menghilangkan label kampung narkoba di Komplek Permata," kata alumni Akpol 2010.
Ia juga meminta para kapolsek di tiga kampung narkoba tersebut untuk memperkuat ketiga wilayah tersebut menjadi kampung tangguh yang bebas dari peredaran narkoba.
"(Kapolsek dan Kapolres) yang lain, jangan sampai muncul kampung narkoba-kampung narkoba baru," tandasnya.
Kapolda Minta Seluruh Kampung Narkoba di Jakarta "Disikat"