Kasus Covid-19 Naik, Warga DKI Harus Waspada Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, Wagub Ariza Bersuara
Wagub DKI hingga Dinas Kesehatan bereaksi atas naiknya kasus Covid-19 di ibu kota yang capai 2000 kasus di tengah Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perlahan tapi pasti jumlah kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta terus bertambah dari hari ke hari.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari unggahan Pemprov DKI di instagram (@dkijakarta), kasus aktif kini sudah tembus 2.056.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.852 orang melakukan isolasi mandiri dan 204 pasien dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19.
Adapun total kasus Covid-19 sejak awal pandemi di DKI Jakarta sudah menembus angka 1.253.197 kasus.
Untuk mencegah semakin meroketnya kasus Covid-19, Pemprov DKI mengingatkan masyarakat untuk tetap patuh menjalankan protokol kesehatan.
Masyarakat pun diajak untuk menjalankan pola hidup sehat demi menjaga imunitas tubuh.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) dan Dinas Kesehatan DKI angkat bicara soal penyebab naiknya kasus aktif Covid-19 di tengah munculnya Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5
Kasus Covid-19 di Jakarta Kembali Melonjak hingga Tembus 2.000, Dinkes Ungkap Penyebabnya
Kasus aktif Covid-19 di Jakarta belakangan kembali melonjak hingga tembus angka 2 ribu kasus.
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes DKI Dwi Oktavia menjelaskan sejumlah penyebabnya.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat saat ini kasus aktif Covid-19 berada di angka 2.214.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.000 orang menjalani isolasi mandiri dan 214 lainnya di rawat di rumah sakit rujukan Covid-19.
Dwi Oktavia mengatakan, ada beberapa faktor yang jadi penyebab kasus Covid-19 melonjak lagi di Jakarta.
Satu di antaranya karena tingginya mobilitas warga setelah pemerintah melonggarkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) seiring melandaikan kasus Covid-19 beberapa bulan terakhir.
"Ini multi faktor ya, mulai dari orang sudah banyak yang melakukan mobilitas, melonggarkan disiplin prokes," ucapnya saat dikonfirmasi, Senin (13/6/2022).
Baca juga: Presiden Jokowi Imbau Vaksin Booster Digenjot Lagi, Waspada Lonjakan Kasus Covid-19
Kondisi ini pun diperparah dengan semakin menurunnya tingkat kesadaran masyarakat untuk tetap menjalani protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus Corona, khususnya penggunaan masker.
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menilai, masyarakat kini seolah menganggap Covid-19 sudah tak ada lagi.
"Yang dibolehkan adalah tidak pakai masker di tempat terbuka yang tidak berkerumun," ujarnya.
"Tapi, tanpa disadari, saat di dalam ruangan pun mulai banyak orang sering membuka masker," sambungnya.
Faktor yang lain mempengaruhi lonjakan ini ialah kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan vaksinasi dosis ketiga atau booster.
Data Dinkes DKI, capaian vaksin booster di ibu kota baru mencapai 3,9 juta.
Padahal, tecatat ada 10,7 juta orang yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis kedua.
"Tingkat kekebalan atau antibodi sudah mulai menurun pada orang yang sudah vaksin lengkap tapi menunda booster," kata dia.
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Menkes Sebut Pelonggaran Masker Tetap Berlaku
Oleh sebab itu, ia mengimbau masyarakat yang belum divaksin booster untuk segera mendatangi sentra-sentra vaksinasi.
Selain itu, Dwi juga mengingatkan masyarakat bahwa Covid-19 masih mengintah dan kini mulai mengalami lonjakan kembali.
"Jadi, perlu sama-sama diingatkan terus agar menyadari bahwa Covid-19 masih ada dan tetap patuhi prokes," tuturnya.
Akui Ada Lonjakan Kasus Covid-19, Wagub Ariza Ungkap Penyebabnya
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) mengakui, adanya peningkatan kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir ini.
Orang nomor dua di DKI ini menyebut, lonjakan kasus terjadi imbas libur panjang saat hari raya Idulfitri kemarin.
"Seusai libur lebaran ini memang ada peningkatan ya," ucap Ariza di Polda Metro Jaya, Senin (13/6/2022).
Sebagai informasi, penambahan kasus harian Covid-19 terus melonjak sepekan terakhir.
Kasus aktif pun kini sudah menembus angka 2.214 kasus dengan persentase kasus positif atau positivity rate 4,4 persen selama tujuh hari ke belakang.
Oleh karena itu, Ariza terus mengingatkan warganya untuk disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.
"Sekalipun sudah diperkenankan tidak menggunakan masker di ruang terbuka, kami minta warga Jakarta agar tetap patuh, taat, disiplin, dan bertangungjawab untuk melaksanakan protokol kesehatan," ujarnya.
Tak hanya itu, politisi senior Gerindra ini juga meminta warga yang belum divaksin booster untuk segera mendatangi sentra-sentra vaksinasi.
Menurutnya, ini perlu dilakukan guna meningkatkan kekebalan dan mengurangi risiko terinfeksi virus corona.
Apalagi, kini sudah ada temuan 4 kasus Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 di DKI Jakarta.
"Pastikan vaksinasi booster. Pemprov juga akan pastikan seluruh warga mendapatkan vaksinasi," tuturnya.
Wagub Ariza Pastikan Belum Ada Temuan Kasus Kematian Akibat Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan belum ada temuan kasus kematian akibat Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di DKI Jakarta.
"Alhamdulillah mudah-mudahan tidak ada angka kematian, sampai hari ini nol kematian," ucapnya di Balai Kota, Senin (13/6/2022).
Walau demikian, Ariza meminta warganya tetap waspada mengingat kasus aktif Covid-19 terus meningkat dalam sepekan terakhir.
Kasus aktif pun sudah menembus angka lebih dari 2.214 kasus dengan rincian 2.000 orang menjalani isolasi mandiri dan 214 lainnya di rawat di rumah sakit rujukan Covid-19.
Oleh sebab itu, Ariza mengingatkan warganya untuk taat protokol kesehatan.
Terlebih, kini pemerintah sudah melakukan pelonggaran kegiatan masyarakat.
"Kami minta tetap laksanakan protokol kesehatan. Sebaiknya tetap jaga jarak, cuci tangan, kemudian juga yang tidak kalah penting menggunakan masker," ujarnya.
Baca juga: Pemerintah Terus Monitor Kapasitas RS dan Obat Hadapi Varian Omicron BA.4 dan BA.5
Bagi masyarakat yang belum mendapat dosis ketiga vaksin Covid-19 atau booster, Ariza meminta mereka untuk segera mendatangi sentra vaksinasi.
"Yang paling utama adalah pastikan seluruh warga Jakarta sudah mendapatkan vaksin yang ketiga atau booster" tuturnya.
Berikut daftar kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5:
1. Kasus transmisi lokal BA.5 (Perempuan 20 tahun): gejala sedang ada sesak napas, dua kali divaksinasi Sinovac, belum booster;
2. Kasus transmisi lokal BA.5 (Perempuan 40 tahun): tidak ada gejala, sudah dua kali vaksin Sinovac, dan 1 vaksin AstraZeneca;
3. Kasus transmisi lokal BA.5 (Laki-laki 22 tahun): gejala ringan, sudah dua kali vaksin Sinovac, belum vaksin booster;
4. Kasus PPLN (Laki-laki 30 tahun): gejala ringan, sudah dua kali vaksin Sinovac, satu kali vaksin Moderna.
Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Ancam Warga Jakarta, Wagub Ariza Soroti Maraknya Konser Musik
Sebanyak 4 kasus Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 ditemukan di DKI Jakarta hingga saat ini.
Dari 4 kasus itu, tiga terdeteksi sebagai transmisi lokal dan satu dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
Untuk mencegah subvarian Covid-19 ini semakin meluas, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, beragam upaya sudah dilakukan Pemprov DKI bersama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Upaya pencegahan sudah dilakukan bersama Kemenkes, prinsipnya Pemprov sudah menyiapkan sarana prasarana dan tenaga kesehatan," ucapnya di Polda Metro Jaya, Senin (13/6/2022).
Orang nomor dua di DKI ini pun mengingatkan masyarakat untuk lebih disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Terlebih, pemerintah sudah melonggarkan aktivitas masyarakat di masa PPKM Level 1 ini.
"Semua ini butuh kesadaran warga untuk taat prokes," kata politisi senior Gerindra ini.
Baca juga: Sebaran Kasus Aktif Covid-19 13 Juni 2022: DKI Jakarta Terbanyak Catat 2.376 Kasus Aktif
Salah satu yang disorot Ariza terkait protokol kesehatan di tempat atau lokasi konser.
Pasalnya, belakangan industri musik mulai menggeliat dengan banyaknya konser yang digelar di ibu kota.
"Saat ini sudah memungkinkan ada kegiatan konser dan sebagainya, kami minta panitia penyelenggara tetap prokes, vaksin, dan protap ditingkatkan," ujarnya.
Warga Jakarta Harus Waspada! Kasus Aktif Covid-19 Tembus 2.000
Waspada, perlahan tapi pasti jumlah kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta terus bertambah dari hari ke hari.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari unggahan Pemprov DKI di instagram (@dkijakarta), kasus aktif kini sudah tembus 2.056.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.852 orang melakukan isolasi mandiri dan 204 pasien dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19.
Adapun total kasus Covid-19 sejak awal pandemi di DKI Jakarta sudah menembus angka 1.253.197 kasus.
Untuk angka kesembuhan berada di angka 98,6 persen atau 1.235.838 pasien yang sudah dinyatakan sembuh.
Sedangkan, 15.303 pasien dinyatakan meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,2 persen.
Baca juga: Airlangga: Kasus Covid-19 di Indonesia Masih Baik jika Dibandingkan dengan Berbagai Negara
Walau ada peningkatan angka kasus Covid-19 persentase angka positif atau positivity rate dalam sepekan masih di angka 4,1 persen.
Angka ini masih berada di bawah ambang aman positivity rate yang sudah ditetapkan organisasi kesehatan dunia (WHO).
Adapun ambang batas aman yang sudah ditetapkan WHO ialah tak lebih dari 5 persen.
Untuk mencegah semakin meroketnya kasus Covid-19, Pemprov DKI mengingatkan masyarakat untuk tetap patuh menjalankan protokol kesehatan.
"Menjaga protokol kesehatan 6M menjadi tanggung jawab kita semua, agar bisa menuntaskan pandemi ini," demikian isi imbauan tersebut dikutip TribunJakarta.com, Minggu (12/6/2022).
Masyarakat pun diajak untuk menjalankan pola hidup sehat demi menjaga imunitas tubuh. (tribun network/thf/TribunJakarta.com)