Anies Baswedan Jelaskan Kondisi Ibu dan Anaknya yang Terpapar Covid-19
Meski berstatus positif Covid-19, ibunda dan anak Anies Baswedan tidak mengalami gejala pada umumnya seperti batuk, pilek, flu dan demam.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan sang ibu, Prof Aliyah Rasyid Baswedan (82) dan satu anaknya terpapar Covid-19.
Meski berstatus positif Covid-19, ibunda dan anaknya itu tidak mengalami gejala pada umumnya seperti batuk, pilek, flu dan demam.
“Di rumah saya hari ini ada dua yang positif Covid-19, satu ibu dan satu anak saya. Tapi dua-duanya tidak mengalami gejala apapun dan ibu saya usianya 82 tahun," kata Anies Baswedan usai peluncuran pengelolaan sampah di kawasan dan perusahaan di Area Boulevard, Sisi Pintu Barat ITC Cempaka, Kecamatan Cempaka Putih, Kamis (23/6/2022) pagi.
Anies Baswedan mengatakan, sang ibu yang usianya sudah senja terungkap kena Covid-19 usai mengikuti tes kesehatan.
Beda halnya jika sang ibu tidak mengeceknya, Anies beserta keluarga tidak akan mengetahui kondisi kesehatannya yang ternyata terpapar Covid-19.
"Tapi tidak ada gejala sedikit apapun, tidak ada. Beliau sudah mengalami vaksin booster," ujar Anies.
Baca juga: DKI Jakarta Jadi Penyumbang Kasus Covid-19, Kenapa Anies Baswedan Belum Perketat Kegiatan Warga ?
Karena itulah, Anies mendorong masyarakat untuk divaksin booster demi meningkatkan perlindungan diri dari bahaya Covid-19.
Soalnya vaksin booster diyakini mampu meringankan tingkat keparahan Covid-19 yang berujung pada kematian.
"Kami mendorong kepada semua masyarakat yang belum mendapatkan vaksin ketiga, yuk ambil. Jadi datangi fasilitas kesehatan, kami akan terus genjot kami akan terus jangkau," katanya.
"Dengan begitu harapannya nanti kalau pun terpapar maka tidak mengalami infeksi yang membuat harus menjalani perawatan khusus," lanjut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini.
Dalam kesempatan itu, Anies juga berpesan kepada warganya untuk tetap berhati-hati dengan pandemi Covid-19.
Meskipun gejalanya dapat ditekan dengan vaksin,sejak beberapa hari terakhir kasusnya kembali naik.
Baca juga: Sebaran Kasus Covid-19, Rabu 22 Juni 2022: DKI Jakarta Tertinggi, Sumbang 1.226 Kasus
Hingga kimi Pemprov DKI Jakarta belum berencana untuk meningkatkan pengetatan mobilitas dan aktivitas masyarakat.
Soalnya pengetatan dilakukan ketika orang menjalani tes maupun dirawat di rumah sakit meningkat.