Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

6 Fakta Orang Tua di Bekasi Ikat dan Rantai Anaknya Gara-gara Gemar Menghabiskan Makanan

Seorang anak di Bekasi diikat dan dirantai kakinya oleh orang tuanya karena gemar menghabiskan makanan di rumah.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in 6 Fakta Orang Tua di Bekasi Ikat dan Rantai Anaknya Gara-gara Gemar Menghabiskan Makanan
Yusuf Bachtiar/TribunJakarta.com
Kapolres Bekasi Kota Kombes Polisi Hengki bersama R dan pendampingnya di Mapolres Jalan Pangeran Jayakarta, Bekasi, Kamis (21/7/2022). Bocah bernama R ini dihukum orang tuanya dengan dipasung gara-gara gemar menghabiskan makanan. 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI -  Suami istri di Bekasi, Jawa Barat, mendapat sorotan warga.

Ini disebabkan perlakuan tak wajar yang diberikan kepada anaknya.

Anak bocah laki-lakinya berinisial R (15) diikat dan kakinya dirantai.

Polisi sudah turun tangan menangani masalah ini.

Berikut sejumlah fakta mengenai kasus ini seperti dirangkum Tribunnews.com, Jumat (22/7/2022):

1. Berawal dari video

Munculnya kasus ini berawal dari video yang beredar.

BERITA TERKAIT

Dalam video itu memperlihatkan bocah tersebut dipasung dengan kaki diikat rantai yang diduga dilakukan orangtuanya.

Baca juga: Diperiksa Polisi, Bagaimana Nasib Orangtua yang Pasung dan Rantai Kaki Bocah di Bekasi ?

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki mengatakan peristiwa itu pertama kali dilaporkan pada Selasa (19/7/2022).

"info masyarakat sudah ditindaklanjuti oleh lurah, babinsa, babinkamtibmas, serta RT/RW setempat dengan menjumpai orangtuanya," kata Hengki kepada wartawan, Jumat (22/7/2022).

2. Dibawa ke Rumah Panti

Setelah videonya beredar, polisi dan stakeholders terkait bersepakat untuk membawa R ke panti asuhan pada Kamis (21/7/2022) karena harus menjalani perawatan kesehatan.

Menurut Hengki, saat ini pihaknya masih mendalami motif dari orangtua terkait pemasangan rantai di kaki bocah laki-laki tersebut.

Polisi kini tengah memeriksa PS yang merupakan ayah kandung.

Dan AR selaku ibu tirinya juga tengah diperiksa oleh penyidik Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota.

"Ada barang bukti yang diamankan seperti rantai dan sebagainya, untuk mengetahui motif dan sebagainya akan dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu," ucap Hengki.

3. Pekerjaan Orang Tua R

Polisi mengatakan ayah korban bekerja sebagai seorang sopir.

Sedangkan ibu tiri korban merupakan seorang guru untuk anak-anak autis di kawasan Pondok Gede.

Hengki menuturkan pihaknya juga akan melakukan visum terhadap R untuk mengetahui sudah berapa lama dirinya dipasung atau dirantai kakinya.

"Ya kita masih melakukan pendalaman (soal dugaan penelantaran anak), kalau lihat dari gizi dan sebagainya, lahap sekali makannya ya kita lihat, mungkin kurang kepedulian dari orang tua, rasa kasih sayang berkurang dengan alasan berbagai suaminya kerja jadi driver, istrinya kerja, kalau melihat dari itu kita dalami," tutur Hengki.

4. Alasan Anak Dirantai

R (15) nama inisial bocah itu diduga suka menghabiskan makanan.

Hal ini menjadi alasan orangtua tega mengikat bocah laki-laki tersebut menggunakan rantai.

Keterangan ini disampaikan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Bekasi Raya Frans Sondang Sitorus saat dijumpai di Polres Metro Bekasi Kota, Kamis (21/7/2022).

"Tadi saya sempat ngobrol dengan orangtua katanya mereka bilang, anak ini sering menghabiskan makanan, itu yang pertama," kata Frans.

"Karena jatah orangtua diambil begitu, bahkan tadi ada laporan takutnya mengambil makanan tetangga jadi mereka (orangtua) mengikat," tambahnya.

Namun, keterangan ini menurut Frans tidak mendasar.

Terlebih pengakuan ibunya yang menyebut R sendiri yang minta diikat.

"Ini sebenarnya jawaban yang tidak mungkin, mereka bahkan ibunya yang mengatakan bahwa anak ini yang diminta diikat sendiri, ya kan nggak mungkin anak minta dirantai," jelas dia.

Menurut Frans, alasan yang diutarakan orangtua R hanya pembelaan mereka saja.

Proses penyelidikan pihak kepolisian masih dilakukan untuk membuktikan kasus ini.

"Kami komitmen fokus kepada kebaikan anak. Jadi jika orangtua melakukan pelanggaran, melakukan kekerasan terhadap anak jelas dalam undang-undang harus di hukum," tegasnya.

5. Dugaan Kekerasan Fisik dari Orang Tua

Ada indikasi kekerasan fisik terdahap bocah laki-laki yang diikat rantai di Bekasi.

Hal ini terungkap saat korban berbincang dengan Kapolres Metro Bekasi Kota, Kamis (21/7/2022).

Polres Metro Bekasi Kota telah membawa R (15), bocah diikat rantai oleh orangtuanya di Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi.

R sebelumnya sempat mendapatkan perawatan medis dan visum di RSUD Kota Bekasi.

Pihak kepolisian selanjutnya mengajak bocah laki-laki itu ke Mapolres Bekasi Kota Jalan Pangeran Jayakarta.

Di sana, R didampingi sejumlah pihak dari KPAD, Dinas Perlindungan Anak, Dinas Sosial, Lembaga Perlindungan Anak Kota Bekasi.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Polisi Hengki sempat berbincang dengan R usai mengajaknya makan.

Saat berbincang dengan Kapolres, R menilai polisi telah bersikap baik tidak seperti bapaknya yang kerap memukul.

"Bapak (kapolres) tidak seperti ayahnya suka nonjok," kata R sambil diterjemahkan seorang wanita yang mendampinginya.

6. Orang Tua Diselidiki

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan terhadap orangtua R.

"P dan A selaku orangtua sedang dilakukan pemeriksaan oleh Satreskrim, barang bukti rantai tali terkait motif akan diperiksa lebih lanjut," kata Hengki.

Hengki memastikan, P dan A kini sudah berada di Mapolres Bekasi Kota.

Status keduanya masih sebagai saksi dalam dugaan kekerasan terhadap anak.

"Belum tahu kita, apakah jadi tersangka atau engga kan masih didalami, dibuktikan dulu, kita buktikan dulu dengan visum," ujarnya.

Ayah R bekerja sebagai pengemudi, sedangkan ibunya bekerja sebagai guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) di Pondok Gede, Kota Bekasi.

Di rumah Jatikramat, R tinggal dengan kedua orangtuanya serta nenek yang usianya sudah sepuh.

Kondisi fisik R memang terlihat kurus, polisi mendalami dugaan penelantaran yang dilakukan orangtua.

"Kurus fisikinya, terus dia juga lapar terus. Karena mungkin saya tidak tau mungkin ga dikasih makan berhari-hari," terang Hengki.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pintarnya Bocah yang Disiksa dan Dirantai Orangtua di Bekasi, Terkuak Kebiasaan Korban saat Makan

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Nasib Merana Bocah 15 Tahun Kakinya Diikat Rantai Gegara Suka Makan, Sosok Ini Langsung Diinterogasi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas