Hari Ini Polisi Panggil Kemensos, JNE, dan Bulog Terkait Temuan Paket Bansos Terkubur di Depok
JNE, Kemensos dan Bulog diperiksa dalam rangka pengembangan temuan ribuan paket bansos yang diduga rusak sehingga dikubur pada 2020 lalu di Depok
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polres Metro Depok kembali melanjutkan penyelidikan temuan beras bansos yang terkubur di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.
Hari ini, rencananya Polres Metro Depok akan memanggil pihak JNE, Kemensos hingga Bulog soal temuan beras bansos yang terkubur itu.
JNE, Kemensos dan Bulog diperiksa dalam rangka pengembangan kasus temuan ribuan paket bansos yang diduga rusak sehingga dikubur pada 2020 lalu di Depok.
"Kami akan panggil pihak terkait termasuk pihak Bulog termasuk dari JNE dan Kemensos," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol E Zulpan kepada wartawan, Selasa (2/8/2022).
Zulpan menambahkan, dalam pemeriksaan hari ini para saksi tersebut juga akan ditanya perihal dokumen atau data penerima bansos.
Nantinya, polisi akan mendalami dokumen-dokumen berkaitan dengan kasus ini.
"Berikut data-data yang mereka janjikan akan dibawa (hari ini)," beber Zulpan.
Dalam perkembangannya, diketahui jika alasan JNE mengubur paket bansos itu karena alasan beras sudah rusak terkena air hujan sewaktu mengambil di gudang penyimpanan Bulog di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur.
Dalam hal ini, JNE mengklaim beras tersebut sudah menjadi milik JNE sebab JNE telah mengganti kepada pemerintah.
"Beras yang ditimbun menurut pengakuan JNE merupakan beras yang rusak. Mereka anggap beras itu sudah menjadi milik JNE, karena JNE telah mengganti kepada pemerintah. Tapi keterangan ini belum didukung dokumen baru secara lisan. Makanya ini akan kita dalami lagi," kata Zulpan.
Baca juga: Soal Temuan Sembako Bantuan Presiden Dikubur di Depok, Ini Respons Menko PMK hingga Pihak JNE
Untuk mendalami kasus ini, kepolisian masih akan melanjutkan penyelidikan esok hari.
Rencananya, akan ada pemeriksaan lanjutan oleh pihak JNE, Bulog, Kemensos dan PT DNR oleh Polres Metro Depok.
"Besok akan kita panggil lagi semuanya. Dari JNE tidak bisa menerangkan jumlah pastinya yang rusak lalu kenapa dilakukan penimbunan beras itu. Ini yang masih kita dalami," kata Zulpan.
Kronologi Temuan Satu Kontainer Sembako Bantuan Presiden Tertimbun di Dalam Tanah