Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Penyelamat Ade Armando Saksi di Persidangan, Sempat Dengar Teriakan Ade Armando Meninggal

Wayan menjelaskan, saat detik-detik pengeroyokan ia sempat mendengar teriakan yang mengatakan Ade Armando meninggal. 

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Polisi Penyelamat Ade Armando Saksi di Persidangan, Sempat Dengar Teriakan Ade Armando Meninggal
Mario Christian Sumampow
Polisi Penyelamat Ade Armando, I Wayan Maranggi, jadi saksi dalam sidang kasus pengeroyokan terhadap pegiat media sosial Ade Armando kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sidang kasus pengeroyokan terhadap pegiat media sosial Ade Armando kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2022).

Sidang kali ini beragendakan pemeriksaan saksi, I Wayan Maranggi, polisi yang menyelamatkan Ade Armando

Dalam sidang, Wayan menjelaskan, saat detik-detik pengeroyokan ia sempat mendengar teriakan yang mengatakan Ade Armando meninggal. 

"Tolong ada yang meninggal nih Ade Armando. Saya lihat yang teriak satu laki-laki pakai baju biasa preman. (Detailnya) saya tidak tahu persis, laki-laki masih muda," jelas I wayan kepada hakim.

I wayan saat itu sedang bertugas menjaga demo di kawasan DPR. Pada saat itu, jelas I Wayan, di depan gerbang DPR ada yang berteriak ihwal terjadinya pemukulan. Usai dapat arahan pimpinan, I Wayan bergegas turut mengamankan Ade Armando

I wayan menerobos rombongan pengeroyok Ade Armando. Saat itu I Wayan melihat Ade Armando sudah tergeletak, tidak menggunakan baju, dan wajah penuh luka.

"Saya antar sudah gak pakai baju, luka-luka di muka, yang lain saya gak liat, saya liat mukanya aja. Setelah itu dibawa ke dalam DPR, dibopong," I Wayan menjelaskan. 

Baca juga: Bersalaman di Ruang Sidang, Seorang Terdakwa Pengeroyokan Minta Maaf Kepada Ade Armando

Berita Rekomendasi

Enam terdakwa pengeroyokan Ade Armando juga turut hadir dalam sidang kali ini. Ketika ditanya apakah I Wayan mengenal wajah dari para pengeroyok, I Wayan mengaku tidak mengenali mereka sama sekali. 

Kasus pengeroyokan Ade Armando bermula ketika keenam terdakwa mengetahui adanya unjuk rasa yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di depan Gedung DPR. 

Mereka disebut berasal dari Partai Masyumi dan bermaksud ikut serta dalam unjuk rasa tetapi bukan bagian dari kelompok mahasiswa.

Saat massa unjuk rasa mulai membubarkan diri, terdengar suara yang meneriakkan 'itu Ade Armando, keroyok'. Teriakan itu membuat enam terdakwa melakukan tindakan kekerasan ketika Ade Armando melintas di hadapan mereka.

Perbuatan tersebut membuat Ade Armando terluka parah. Dia terluka di bagian wajah, kepala, serta cedera di otak.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas