Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ganti Nama RSUD Jadi Rumah Sehat untuk Jakarta, Gubernur Anies Baswedan Disebut Tak Tahu Prioritas 

Dibandingkan hanya sekedar mengganti nama  RSUD menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta, Anies Baswedan diminta fokus pada masalah puskesmas.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Ganti Nama RSUD Jadi Rumah Sehat untuk Jakarta, Gubernur Anies Baswedan Disebut Tak Tahu Prioritas 
Kolase TribunJakarta
Kolase foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri peluncuran penjenamaan Rumah Sehat untuk Jakarta dan penyeragaman logo di RSUD Cengkareng, Rabu (3/8/2022). Dengan branding ini, nama yang berlaku bukan lagi RSUD tapi Rumah Sehat untuk Jakarta dan suasana penjenamaan RSUD jadi Rumah Sehat untuk Jakarta di RSUD Cengkareng, Rabu (3/8/2022). Kebijakan Anies Baswedan ini banyak mengundang polemik, termasuk dari PSI. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Anggara Wicitra Sastroamidjojo mengkritik kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengubah istilah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi 'Rumah Sehat untuk Jakarta'. 

Di akhir sisa masa jabatannya yang tinggal dua bulan lagi, Anggara Wicitra Sastroamidjojo meminta Anies Baswedan fokus menyelesaikan prioritas permasalahan, khususnya di bidang kesehatan.

"Memang tidak ada salahnya mengubah nama RSUD menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta dengan segala alasannya. Namun, ada urgensi yang lebih besar di bidang kesehatan," ucap Anggara Wicitra Sastroamidjojo dalam keterangan tertulis, Kamis (4/8/2022).

Dibandingkan hanya sekedar mengganti nama  RSUD menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta, Anggara Wicitra Sastroamidjojo meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan fokus pada masalah puskesmas.

Pasalnya, saat ini masih ada 15 kelurahan di ibu kota yang belum memiliki puskesmas tingkat kelurahan.

Selain itu, masih ada juga belasan puskesmas yang belum memiliki lahan tetap sehingga masih mengontrak.

Adapun belasan kelurahan yang belum punya puskesmas ialah Kelurahan Duri Selatan, Glodok, Jembatan Lima, Tangki, Cikini, Gambir, Gondangdia, Gunung Sahari Selatan, Karang Anyar, Kebon Kacang, Kemayoran, Senen, Cipedak, Karet Semanggi, dan Kebayoran Lama Selatan.

BERITA TERKAIT

"Dalam masa jabatan Gubernur Anies sejak 2017, pembangunan puskesmas di kelurahan-kelurahan ini tidak dikejar. Padahal, puskesmas penting sebagai akses layanan utama masyarakat di wilayah," ujar Anggara Wicitra Sastroamidjojo.

"Selain itu, puskesmas juga berperan penting dalam upaya promotif preventif. Menurut saya jangan fokus ke hal-hal seremonial dulu sebelum yang esensial selesai," sambungnya.

Baca juga: Anies Disentil Ketua DPRD DKI: Kemarin Ganti Nama Jalan, Sekarang RS, Stop Buat Kebijakan Ngawur

Tak hanya itu, politikus muda ini juga menyoroti fasilitas kesehatan di Kepulauan Seribu yang saat ini dinilai kurang memadai.

Sebab, wilayah yang berada di utara Jakarta itu hanya memiliki Rumah Sakit Daerah Tipe D.

"Pak Anies juga seharusnya punya perhatian terhadap masyarakat Kepulauan Seribu yang belum memiliki rumah sakit dengan fasilitas lengkap karena masih tipe D sehingga saat butuh tindakan tertentu harus dilarikan menyeberang ke darat," tutur Anggara Wicitra Sastroamidjojo. 

"Kami menyayangkan prioritas-prioritas penting ini tidak terselesaikan selama masa jabatan Pak Anies," tambahnya menjelaskan.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan penjemaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas