Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gelar Demo Tolak Kenaikan BBM di Patung Kuda, Massa PMII Bakar Ban, Kawat Berduri Rusak

(PB PMII) menggelar aksi demo di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (5/9/2022).

Penulis: Naufal Lanten
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Gelar Demo Tolak Kenaikan BBM di Patung Kuda, Massa PMII Bakar Ban, Kawat Berduri Rusak
Tribunnews.com/Naufal Lanten
Massa PMII Bakar Ban saat aksi unjuk rasa tolak kenaikan harga BBM di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (5/9/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) menggelar aksi demo di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (5/9/2022).

Aksi unjuk rasa ini berkaitan dengan penolakan terhadap kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Pengamatan Tribunnews.com di lokasi, massa PB PMII yang mulai padati kawasan Patung Kuda sekira pukul 14.50 WIB.

Terlihat massa aksi menggunakan almamater berwarna biru dan membawa bendera berwarna kuning. Para orator bergantian berorasi dari atas mobil komando.

Kemudian pada sekira pukul 16.15 WIB, massa aksi membakar sejumlah ban dan spanduk hingga mengepulkan asap hitam di udara.

“Tolak tolak tolak BBM, tolak bbm sekarang juga,” nyanyian massa dalam aksi tersebut.

Kawat Duri rusak di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (5/9/2022) saat Massa PMII menggelar aksi unjuk rasa tolak kenaikan harga BBM.
Kawat Duri rusak di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (5/9/2022) saat Massa PMII menggelar aksi unjuk rasa tolak kenaikan harga BBM. (Tribunnews.com/Naufal Lanten)

“Pemerintah tidak bisa berdaulat atas tanahnya sendiri. Pemerintah takut terhadap global,” ujar orator dari mobil komando.

Baca juga: HMI Demo di Kawasan Patung Kuda Monas Tolak Kenaikan Harga BBM

Berita Rekomendasi

“Hanya ada satu kata, lawan.”

Lalu pada sekira pukul 16.30, massa aksi merangsek menuju Istana Negara dengan merusak kawat berduri.

Adapun tuntutan yang pertama menolak secara tegas kebijakan kenaikan BBM bersubsidi. Kedua, mendesak pemerintah untuk secara serius dan sungguh-sungguh memberantas mafia BBM.

Kemudian, mendesak pemerintah untuk segera menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran. Serta tuntutan keempa adalah mendorong pemerintah untuk membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi. 

Seperti diketahui, pemerintah akhirnya buka suara soal simpang siur harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang disebut-sebut bakal naik atau tidak lagi disubsidi.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan harga BBM bersubsidi telah disesuaikan.

"Antara lain Pertalite, dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter," kata Arifin dalam kanal Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9/2022).

Kemudian, lanjut Arifin, yakni BBM jenis Solar Subsidi dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter.

Tak hanya BBM bersubsidi, Arifin mengatakan BBM nonsubsidi juga mengalami penyesuaian harga.

"Pertamax nonsubsidi dari Rp12.500 per liter, menjadi Rp14.500 per liter," kata Arifin.

"Ini berlaku satu jam sejak saat penyesuaian harga saat ini, jadi akan berlaku pukul 14.30 WIB.," pungkas Arifin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas