Jabat Gubernur DKI 5 Tahun, Pelayanan Kesehatan Era Anies Dinilai Bawa Perubahan Optimal
Ketua Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia DKI Jakarta, Martha Tiana Hermawan sebut pelayanan kesehatan era Anies dinilai bawa perubahan optimal.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Arif Fajar Nasucha
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan mengakhiri masa jabatannya pada pertengahan Oktober 2022 mendatang.
Selama lima tahun kepemimpinannya di ibu kota, pelayanan bidang kesehatan dinilai alami banyak perubahan positif.
Peningkatan pelayanan kesehatan tersebut meliputi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang alami penambahan layanan baik dari sisi fasilitas maupun prasarana, dan adanya spesialisasi penanganan penyakit tertentu.
"Komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam melakukan reformasi pelayanan kesehatan dan transformasi digital di seluruh unit kesehatan yang ada di Jakarta, meliputi Rumah Sakit, Puskesmas, Laboratorium, dan Dinas Kesehatan patut diapresiasi," terang Ketua Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia DKI Jakarta, Martha Tiana Hermawan kepada wartawan, Kamis (15/9/2022).
Tian menilai selama lima tahun menjabat kepala daerah, Anies punya komitmen melindungi warga ibu kota dan memenuhi hak jaminan kesehatan.
Adapun berdasarkan catatannya, keluhan warga DKI terhadap pelayanan kesehatan alami penurunan. Selama lima tahun sejak Anies menjabat, hanya terdapat 1.301 keluhan yang dilaporkan ke Rekan Indonesia.
Terbanyak adalah keluhan soal pasien yang diminta mencari sendiri RS rujukan oleh RS asal.
Jumlah keluhan tersebut berbanding jauh dengan saat masa Gubernur Joko Widodo (Jokowi) di mana selama dua tahun menjabat, keluhan pelayanan kesehatan mencapai 3.421 laporan.
Baca juga: Ray Rangkuti Beri 3 Catatan Penting Terhadap Figur Pj Gubernur DKI Pengganti Anies Baswedan
Sedangkan saat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tiga tahun menjabat gubernur, keluhan pelayanan di bidang kesehatan sebesar 5.231 laporan.
"Terbanyak dikeluhkan adalah penolakan di RS, antrian yang lama, dan pejabat dinkes yang sulit dihubungi," terang dia.