Kriminolog Ungkap Arti Senyum Rudolf saat Bawa Jenazah Icha di Lift, Disebut untuk Tutupi Ketegangan
Kriminolog Adrianus Meliala menyebut senyuman Rudolf saat membawa jenazah Icha yang telah dibunuhnya lewat lift bertujuan untuk menutupi ketegangannya
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Garudea Prabawati
"Ini memang suatu hal yang biasa dilakukan oleh first offender, apalagi belum pernah first offender, langsung pada tindakan yang luar biasa, yakni pembunuhan. Maka wajar jika kemudian orang menjadi tegang," terang Adrianus.
Namun Adrianus menekankan, bahwa Rudolf sebenarnya sudah punya cukup perencanaan untuk membuat ketegangannya itu tidak terlihat.
Yakni dengan berpura-pura tersenyum saat ada orang yang melihatnya.
"Tapi jangan lupa bahwa yang bersangkutan sebenarnya sudah punya cukup perencanaan untuk membuat ketegangannya tidak terlihat. Antara lain berpura-pura tersenyum ketika ada orang yang melihatnya," pungkasnya.
Baca juga: Polisi Pastikan Icha Korban Pembunuhan Rudolf Tidak Mengalami Kekerasan Seksual
Siasat Rudolf Sebelum Bunuh Icha, Pura-pura Bikin Konten Prank Diculik
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Christian Rudolf Tobing membuat siasat sebelum akhirnya membunuh wanita berinisial AYR alias Icha (36) yang jasadnya dibuang ke kolong tol Becakayu, Bekasi, Jawa Barat.
Pembunuhan itu dilakukan pada Senin (17/10/2022).
Sebelum itu, Rudolf awalnya mengajak Icha untuk melakukan siaran podcast bersama di sebuah kamar apartemen di kawasan Jakarta Pusat.
"Pada saat perjalanan (ke apartemen) pelaku menskenariokan bahwa podcast mereka akan begini-begini. Di situ pelaku mulai melancarkan skenario bahwa akan ada sponsor dari kalung kesehatan, korban pun setuju," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Sabtu (22/10/2022).
Baca juga: Terungkap Percakapan Terakhir Rudolf dan Icha Sebelum Tewas Dicekik
Sementara itu, Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga menyebut setelah sampai di apartemen, Rudolf berdalih jika siaran podcast disponsori oleh salah satu produk kalung kesehatan.
Icha diminta Rudolf untuk berpura-pura menjadi korban penculikan dengan tangan dan kakinya diikat.
Icha yang tidak menaruh curiga kepada Rudolf mengikuti kemauan dari tersangka.
Nahas, momen itu yang justru menjadi awal mula petaka kepadanya terjadi.
"Pada saat di TKP pelaku berbincang masalah podcast lalu menyampaikan ke korban bahwa nanti promosinya itu seakan-akan ada korban itu adalah korban penculikan. Jadi pelaku mengikat korban dengan kabel tis dan disetujui korban," terang Panjiyoga.
Baca juga: Soal Status Rudolf Tobing, Respons Jemaat Gereja GBP KAM: Bikin Malu