Kriminolog Ungkap Arti Senyum Rudolf saat Bawa Jenazah Icha di Lift, Disebut untuk Tutupi Ketegangan
Kriminolog Adrianus Meliala menyebut senyuman Rudolf saat membawa jenazah Icha yang telah dibunuhnya lewat lift bertujuan untuk menutupi ketegangannya
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Garudea Prabawati
![Kriminolog Ungkap Arti Senyum Rudolf saat Bawa Jenazah Icha di Lift, Disebut untuk Tutupi Ketegangan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/rekaman-cctv-pada-sebuah-lift-apartmen-di-kawasan-pramuka-jakarta-memperlihatka.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Kriminolog Adrianus Meliala mengungkapkan arti senyum Christian Rudolf Tobing saat ia membawa jenazah AYR atau Icha di lift setelah melakukan pembunuhan di sebuah Apartemen kawasan Jakarta Pusat, Senin (17/10/2022).
Diketahui setelah melakukan pembunuhan, Rudolf kemudian membawa jenazah Icha menggunakan troli dan melewati lift.
Dalam rekaman CCTV, Rudolf pun tertangkap kamera sedang tersenyum ke pengunjung apartemen lainnya yang juga menaiki lift bersamanya.
Senyum Rufolf saat membawa jenazah Icha itu pun dikaitkan dengan kemungkinan Rudolf adalah seorang psikopat.
Namun Adrianus tak menilai demikian, menurutnya senyum Rudolf itu sebenarnya mencerminkan suatu ketegangan.
Adrianus menilai jika Rudolf berpura-pura untuk rileks, berpura-pura santai pada saat itu.
Baca juga: Usai Membunuh, Rudolf Langsung Buang Jenazah Icha di Kolong Tol Becakayu pada Malam Harinya
Agar nantinya Rudolf bisa menyembunyikan ketegangan dan tidak menimbulkan kecurigaan dari orang yang melihatnya di lif tersebut.
"Saya menduga bahwa tarikan-tarikan ototnya, demikian juga gerakan-gerakan badannya itu sebenarnya mencerminkan ketegangannya. Dia berpura-pura rileks, berpura-pura santai."
"Sehingga dia tidak menimbulkan ketegangan, kecurigaan dari orang lain yang melihatnya dalam lift tersebut," kata Adrianus dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (23/10/2022).
Lebih lanjut Adrianus menyebut, jika dicermati, dilihat dari otot-otot wajahnya, sebetulnya terdapat ketegangan dibalik senyum Rudolf itu.
Baca juga: Rudolf Pilih Kolong Tol Becakayu Jadi Lokasi Pembuangan Jenazah Karena Sepi dan Searah Jalan Pulang
"Sehingga dia tersenyum, tapi sebetulnya kalau lihat dari ototnya, otot wajahnya, sebetulnya ada ketegangan di situ," imbuhnya.
Adrianus pun menambahkan senyuman Rudolf yang digunakan untuk menutupi ketegangannya itu merupakan suatu hal yang biasa dilakukan first offender, atau seseorang yang pertama kali melakukan tindak kriminal.
Terlebih tindakan kriminal yang dilakukan Rudolf adalah pembunuhan.
Sehingga ketegangan yang Rudolf rasakan itu sebenarnya suatu hal yang wajar.
Baca juga: Tiga Hari Belajar Tata Cara Membunuh Tanpa Suara dari Internet, Setelah itu Rudolf Habisi Nyawa Icha
"Ini memang suatu hal yang biasa dilakukan oleh first offender, apalagi belum pernah first offender, langsung pada tindakan yang luar biasa, yakni pembunuhan. Maka wajar jika kemudian orang menjadi tegang," terang Adrianus.
Namun Adrianus menekankan, bahwa Rudolf sebenarnya sudah punya cukup perencanaan untuk membuat ketegangannya itu tidak terlihat.
Yakni dengan berpura-pura tersenyum saat ada orang yang melihatnya.
"Tapi jangan lupa bahwa yang bersangkutan sebenarnya sudah punya cukup perencanaan untuk membuat ketegangannya tidak terlihat. Antara lain berpura-pura tersenyum ketika ada orang yang melihatnya," pungkasnya.
Baca juga: Polisi Pastikan Icha Korban Pembunuhan Rudolf Tidak Mengalami Kekerasan Seksual
Siasat Rudolf Sebelum Bunuh Icha, Pura-pura Bikin Konten Prank Diculik
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Christian Rudolf Tobing membuat siasat sebelum akhirnya membunuh wanita berinisial AYR alias Icha (36) yang jasadnya dibuang ke kolong tol Becakayu, Bekasi, Jawa Barat.
Pembunuhan itu dilakukan pada Senin (17/10/2022).
Sebelum itu, Rudolf awalnya mengajak Icha untuk melakukan siaran podcast bersama di sebuah kamar apartemen di kawasan Jakarta Pusat.
"Pada saat perjalanan (ke apartemen) pelaku menskenariokan bahwa podcast mereka akan begini-begini. Di situ pelaku mulai melancarkan skenario bahwa akan ada sponsor dari kalung kesehatan, korban pun setuju," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Sabtu (22/10/2022).
Baca juga: Terungkap Percakapan Terakhir Rudolf dan Icha Sebelum Tewas Dicekik
Sementara itu, Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga menyebut setelah sampai di apartemen, Rudolf berdalih jika siaran podcast disponsori oleh salah satu produk kalung kesehatan.
Icha diminta Rudolf untuk berpura-pura menjadi korban penculikan dengan tangan dan kakinya diikat.
Icha yang tidak menaruh curiga kepada Rudolf mengikuti kemauan dari tersangka.
Nahas, momen itu yang justru menjadi awal mula petaka kepadanya terjadi.
"Pada saat di TKP pelaku berbincang masalah podcast lalu menyampaikan ke korban bahwa nanti promosinya itu seakan-akan ada korban itu adalah korban penculikan. Jadi pelaku mengikat korban dengan kabel tis dan disetujui korban," terang Panjiyoga.
Baca juga: Soal Status Rudolf Tobing, Respons Jemaat Gereja GBP KAM: Bikin Malu
"Pada saat kaki dan tangan terikat pelaku langsung berbicara dengan korban sebenarnya pelaku membohongi korban," sambungnya.
Dalam kondisi terikat itu, Icha dicecar Rudolf alasan berteman dengan H yang saat itu menjadi musuhnya.
Kesal dengan jawaban korban, Rudolf lalu menampar Icha, dan tindakan itu terjadi berulang kali.
"Lalu di situ pelaku menyampaikan kepada korban kamu akan ada di kubu mana? Saya atau H?," terang Panjiyoga.
Rudolf bahkan sempat bertanya apakah Icha akan melaporkannya ke polisi jika dia dilepaskan.
Baca juga: Urung Sewa Jasa Pembunuh Bayaran, Tarif Kemahalan Jadi Alasan, Rudolf Eksekusi Sendiri Korbannya
Korban berjanji tidak akan melaporkan Rudolf ke pihak kepolisian.
Namun, Rudolf tidak percaya dengan jawaban tersebut hingga akhirnya mencekik korban hingga meninggal dunia.
"Pelaku kembali menganiaya korban dengan menampar korban dua kali dan kembali bertanya 'apakah kalau saya melepaskan kamu, kamu tidak akan melaporkan saya?'"
"Walaupun dijawab tidak akan melaporkan tapi pelaku tidak percaya. Akhirnya pelaku langsung membunuh korban dengan mencekik," katanya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Abdi Ryanda Shakti)
Baca berita lainnya terkait Pembunuhan Wanita di Jakarta Timur.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.