5 Fakta Konser Berdendang Bergoyang yang Berujung Ricuh, Ada 21.000 Penonton Padati Istora Senayan
Berikut fakta-fakta konser Berdendang Bergoyang di Istora Senayan, Jakarta Pusat, yang dibubarkan polisi. Ada 21.000 penonton yang padati lokasi.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Konser musik bertajuk Berdendang Bergoyang yang digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat, selama tiga hari lamanya berakhir dibubarkan oleh pihak kepolisian.
Konser sempat diwarnai aksi dorong penonton lantaran adanya over kapasitas.
Bahkan, ada beberapa penonton pingsan karena memaksa masuk ke dalam lokasi konser yang menampilkan musisi-musisi kondang tersebut.
Akibat kejadian ini, polisi periksa penanggung jawab Berdendang Bergoyang soal jumlah tiket yang tak sesuai kapasitas lokasi konser.
Berikut fakta-fakta konser Berdendang Bergoyang yang berujung ricuh dihimpun dari Kompas.com dan Wartakotalive.com, Senin (31/10/2022):
1. Teguran polisi di hari pertama
Baca juga: Hari Ketiga Konser Berdendang Bergoyang Ditiadakan, Promotor Sebut Demi Keselamatan dan Kenyamanan
Polres Metro Jakarta Pusat sejak hari pertama konser Berdendang Bergoyang sudah memberikan teguran kepada panitia penyelenggara.
Polisi menemukan sejumlah kurangnya fasilitas di area acara yang recananya akan digelar sejak Jumat (28/10/2022) hingga Minggu (30/10/2022).
Satu aspeknya seperti keberadaan tenda medis yang dirasa masih minim dan polisi meminta panitia untuk menambahnya.
Kemudian terkait jumlah panggung yang ada.
Saat mengurus perizinan, panitia menyebut akan mendirikan tiga buah panggung dengan rincian satu di dalam Istora Senayan dan dua di luar.
Namun pada hari H kenyataannya terdapat lima panggung.
Satu panggung berada di dalam Istora Senayan, sementara empat panggung lagi berada di luar.
Sehingga polisi meminta dua panggung di luar ditutup.