Cerita Briptu Ferry Setiawan Seorang Pawang Kimo, Anjing Pelacak Milik Satuan K9 Polda Metro Jaya
Briptu Ferry Setiawan menceritakan awal mula dirinya dipercaya menjadi pawang bagi Kimo anjing pelacak berjenis Dark Sheperd asal Belanda.
Editor: Theresia Felisiani
Untuk melatih pun, Ferry menjelaskan, perlu adanya tahapan agar Kimo bisa menuruti apa yang diperintahkan oleh pawangnya.
Mula mula Ferry akan memberikan berbagai hal kepada Kimo untuk mengetahui karakteristik dari anjing peganganya itu.
Ferry menjabarkan, sebelum melatih ia harus memastikan Kimo mesti dalam keadaan yang ceria atau tidak dalam keadaan yang murung.
Setelah dipastikan ceria, barulah Ferry mengetes kepekaan dan respon Kimo terhadap beberapa hal yang ia tunjukan.
"Kita tunjukan ke dia (Kimo) misal ke kendaraan dia takut atau tidak, di kendaraan yang bersuara takut atau tidak, di tempat gelap bagaimana responya, serta respon pas diajak ke jalan raya," tuturnya.
Sempat Kontra Batin Memegang Anjing Karena Beragama Muslim
Ferry yang diterima menjadi anggota kepolisian pada tahun 2013 lalu sedari awal langsung ditugaskan di Satuan K9.
Ia yang beragama muslim mengaku sempat mengalami kontra batin jika harus memegang anjing.
Seperti diketahui dalam ajaran Agama Islam ada larangan apabila seseorang terkena air liur anjing.
Namun karena tanggung jawab penugasan, ia pun menyebut tetap menjalankan tugasnya namun tak meninggalkan kewajibannya sebagai seorang muslim.
Baca juga: Anjing Pelacak Ranjau Ukraina Diberikan Medali, Berhasil Temukan Lebih dari 200 Bahan Peledak
"Kalau muslim kan pasti najis misalnya terkena air liur. Cara menghilangkannya basuh dengan tanah, yang kena air liur tadi," ucapnya.
"Nah saya kan biasanya ada piket 24 jam, pagi pegang anjing nanti ketika mau salat wajib basuh sampai bersih. Kemudian saya juga sudah siapkan sarung dan baju ganti dari rumah," lanjutnya.
Kini, meskipun sempat mengalami berbagai hal dan hambatan selama menjadi pawang K9, ia mengaku tetap senang bekerjasama dengan anjing anjing pelacak di satuanya khususnya Kimo.
Karena bagaimanapun, kewajiban menjalankan tugas demi keamanan masyarakat dan negara menjadi tugas mulia bagi Ferry.
Selain itu, kepuasan batin apabila berhasil mengungkap kasus bersama Kimo menjadi alasan lainnya yang membuat dirinya tetap betah bekerja di Satuan K9 milik Polda Metro Jaya ini.
"Kepuasanya (menjadi pawang K9) ketika kita bisa mengungkap berbagai kasus dari pencurian sampai hal hal yang besar sekalipun. Disitu letak kepuasannya dan saya bangga," pungkas Ferry.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.