4 Jenazah Satu Keluarga yang Ditemukan di Kalideres Jakarta Barat Bakal Dikremasi Besok
Empat jenazah satu keluarga warga Kalideres, Jakarta Barat akan dikremasi, di Krematorium Cilincing, Jakarta Utara, Senin (14/11/2022).
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat jenazah satu keluarga warga Kalideres, Jakarta Barat akan dikremasi, di Krematorium Cilincing, Jakarta Utara, Senin (14/11/2022).
Diketahui sebelumnya R (71) dan istrinya RM (68), lalu anak mereka DF (42), dan ipar yakni BG (68) detemukan tewas di ruamh mereka di Blok AC5/7, RT 7/15, Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (10/11/2022).
Asiung, selaku Ketua RT di wilayah tempat kejadian perkara mengatakan, saat ini keempat jenazah masih berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Jenazah masih di rumah sakit Polri," kata Asiung, saat ditemui di Perumahan Citra Garden Extension, Jakarta Barat, Minggu (13/11/2022).
Menurut dia, proses kremasi yang awalnya dijadwal akan dilakukan hari ini terpaksa diundur karena Krematorium Cilincing, Jakarta Utara penuh.
Baca juga: Satu Keluarga Tewas di Kalideres Disebut Keluarga Berada, Punya Mobil Honda Brio dan Sebuah Motor
"Batal ya. Karena jadwal di Cilincingnya penuh," kata Asiung.
Kremasi keempat jenazah rencananya akan dilakukan Senin (14/11/2022).
"Jadi hari Senin," ujarnya.
Sebelumnya, tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Metro Jaya telah selesai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kediaman satu keluarga tewas di Perumahan Citra Grand I Ekstension, Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (13/11/2022) siang.
Proses olah TKP yang dimulai sekitar pukul 12.15 WIB tadi itu berlangsung kurang lebih selama satu jam.
Baca juga: Keluarga yang Ditemukan Tewas di Kalideres Mapan Secara Ekonomi dan Bukan Penerima Bansos
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com di lokasi, usai melakukan olah TKP terlihat Tim Labfor membawa sejumlah barang bukti seperti yang diduga kain berwarna putih yang diduga merupakan sprei milik keluarga korban.
Kain berwarna putih yang diduga sprei itu dimasukan ke dalam plastik bening dan kemudian ditumpuk jadi satu di dalam box berukuran sedang milik Tim Labfor Polda Metro Jaya
Selain itu, kondisi rumah satu keluarga yang tewas itu kini juga kembali ditutup rapat dan dibatasi menggunakan garis polisi.
Baca juga: Tak Ada Makanan di Rumah Keluarga yang Tewas di Kalideres, Polisi: Belum Tentu Itu Penyebab Kematian
Sementara itu, usai proses olah TKP tersebut terlihat hadir Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Indriwienny Panjiyoga.
Namun ketika ditanyai mengenai hasil dari olah TKP itu Panjiyoga tak banyak memberikan keterangan kepada awak media.
"Masih di dalami ya," singkat Panjiyoga kepada wartawan di lokasi.
Hasil Autopsi
Berdasarkan hasil autosi, dipastikan tidak ditemukan bekas tindak kekerasan terhadap 4 mayat yang ditemukan tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pasma Royce mengungkap berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan dokter forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, 4 mayat tersebut ternyata tidak makan dan minum dalam waktu yang cukup lama.
Hal tersebut yang mengakibatkan otot-otot pada keempat mayat mengecil.
Temuan tersebut, mengindikasikan, jika keempat jasad sebelumnya mengalami dehirasi dan kurang nutrisi.
"Hasil pemeriksaan secara motoris pada autopsi yang dilakukan RS Polri Kramat Jati, terhadap empat mayat tersebut tidak ditemukan tanda kekerasan," ujar Pama di Mapolres Metro Jakarta Barat, di Jalan Daan Mogot, Kedoya Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (11/11/2022).
Baca juga: Berikut Alasan Kenapa Empat Jenazah Sekeluarga yang Meninggal di Kalideres Batal Dikremasi Hari Ini
"Bahwa dari lambung keempatnya, tidak ada makanan yang ditemukan. Jadi bisa diduga, dari pemeriksaan dokter laboratorium, mayat-mayat itu tidak ada makan dan minum cukup lama," lanjutnya.
Lebih lanjut, Pasma menyampaikan keempat mayat tersebut sudah berubah menjadi mumi.
Sementara itu, berdasarkan keterangan dokter forensik, Pasma menyampaikan jika kematian empat orang tersebut sudah sejak 3 minggu yang lalu.
"Dari bapak, ibu, anak, serta dari iparnya ini, meninnggal di waktu yang berbeda. Sehingga pembusukannya masing-masing berbeda," jelas Pasma.
"RS Polri Kramat Jati akan melakukan pendalaman untuk memeriksa hati dan organ-organ yang lainnya, sehingga bisa lebih spesifik terhadap penyebab kematian keempatnya," jelas Pasma.
Menurut Pasma dari keterangan warga dan ketua RT, diketahui keluarga ini sudah mengepak barang sekitar 3 minggu lalu.
"Karenanya warga dan Pak RT mengira mereka sudah pindah," ujarnya.
Terkait mobil milik keluarga ini yang hilang, kata Pasma, polisi masih melakukan penyelidikan.
Hal pasti kata Pasma saat ditemukan kondisi rumah dalam keadaan rapi.
"Kami akan cari kemungkinan adanya keluarga atau kerabat lainnya dari jejak percakapan Handphone para korban," kata Pasma.
Menurutnya dalam Kartu Keluarga diketahui hanya ada 4 nama korban ini dan tidak ada anggota keluarga lainnya.
Terkait dugaan adanya gas beracun sebagai penyebab matinya korban, Pasma, mengatakan bahwa dokter forensik tidak menemukan indikasi itu.
"Yang pasti di lambung ke 4 mayat tidak ada makanan. Yang artinya mereka tidak makan dan minum dalam waktu cukup lama, sebelum meninggal," katanya.
Keluarga mapan
Ketua RT07/15 Perumahan Citra Garden I Ekstension, Asiung mengungkap empat korban sebetulnya berasal dari keluarga mapan.
Hal itu terlihat dari sejumlah harta benda yang dimiliki keluarga tersebut mulai dari rumah hingga kendaraan roda dua dan roda empat.
"Saya katakan ini keluarga mapan, punya mobil punya motor dan bukan keluarga penerima bansos (bantuan sosial)," jelas Asiung kepada wartawan, Minggu (13/11/2022).
Selain itu, dikatakan Asiung terkait kepemilikan mobil dan motor itu tak hanya diketahui oleh dirinya saja, warga sekitar pun disebutnya juga mengetahui perihal harta yang dimiliki satu keluarga tersebut.
Sementara itu, Asiung juga kerap beberapa kali melihat KM (66) yang merupakan istri sekaligus korban tewas bersama DF (42) anaknya berbelanja keperluan dapur.
"Punya mobil dan motor yang kadang kadang sebelum kejadian suka ke pasar ibu dan anak ini," ucapnya.