Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Baru Satu Keluarga Tewas di Kalideres: Meninggal sejak 6 Bulan lalu hingga Ada Saksi Baru

Polisi temukan fakta lainnya terkait kasus satu keluarga tewas di Kalideres. Diperoleh dari keterangan saksi baru hingga pegawai koperasi

Penulis: Rifqah
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Fakta Baru Satu Keluarga Tewas di Kalideres: Meninggal sejak 6 Bulan lalu hingga Ada Saksi Baru
Tribunnews.com/Ibriza
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Metro Jaya melakukan investigasi olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat tewas membusuk, Minggu (13/11/22) dimulai sekira pukul 12.00 WIB siang. Polisi temukan fakta baru terkait kasus satu keluarga tewas di Kalideres. Diperoleh dari keterangan saksi baru hingga pegawai koperasi. 

Hengki mengungkapkan, dua ponsel yang ditemukan tersebut diduga digunakan bersama-sama oleh keempat korban.

"Satu HP digunakan oleh masing-masing dua orang, dan kami lihat di sini ternyata ada aplikasi PeduliLindungi atas nama masing-masing dua orang," ujar Hengki kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (21/11/2022).

Baca juga: Jasad Satu Keluarga Tewas di Kalideres Sudah Mengalami Mumifikasi

Tim ahli digital forensik yang memeriksa ponsel tersebut menemukan pesan komunikasi satu arah dari ponsel pertama ke ponsel kedua.

Pesan yang ditemukan mengandung banyak kata-kata yang bersifat negatif.

"Jadi banyak sekali kata-kata berisi tentang emosi yan bersifat negatif, yang saat ini sedang didalami oleh pihak psikologi forensik," ujar Hengki, dikutip dari Kompas.com.

Diperlakukan Selayaknya Manusia Hidup

Mengutip dari WartaKotalive.com , dua korban yang sudah meninggal sejak 13 Mei 2022 tersebut masih diperlakukan bak manusia hidup.

Berita Rekomendasi

Keterangan tersebut diperoleh Hengki dari kesaksian pegawai koperasi simpan pinjam yang datang ke rumah korban.

Dian Fabbyana, sang anak yang saat itu masih hidup memberikan susu hingga menyisiri rambut sang ibu yang sudah meninggal, Reni Margareta.

Namun, hal tersebut dibantah oleh Dian Fabbyana.

Dian mengatakan jika ibunya masih hidup, karena itu dia masih memberikan susu dan menyisi rambut sang ibu.

"Saat pegawai koperasi di dalam kamar menyampaikan bahwa ibunya sudah jadi mayat, Dian jawab ibu saya masih hidup, tiap hari saya berikan minum susu, sambil disisir dan rambutnya rontok semua," kata Kombes Hengki Haryadi.

2 Saksi Baru Diperiksa

Sebelumnya, terungkap bahwa Rudiyanto Gunawan dan Reni Margareta masih mempunyai dua anak lagi selain Dian Febbyana.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas