Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jasad Satu Keluarga Tewas di Kalideres Sudah Mengalami Mumifikasi

Polisi tidak dijelaskan secara detil soal jumlah jasad yang sudah mengalami mumifikasi tersebut.

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Jasad Satu Keluarga Tewas di Kalideres Sudah Mengalami Mumifikasi
Tribunnews.com/Rahmat W. Nugraha
Tiga polisi mendatangi rumah di Citra Grand I Ekstension AC5/7, Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (15/11/2022) siang. Polisi menyatakan, jasad yang ditemukan di rumah ini sudah mengalami proses mumifikasi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi menyebut jasad satu keluarga yang ditemukan tewas di Kalideres, Jakarta Barat, sudah mengalami mumifikasi.

Namun, tidak dijelaskan secara detil soal jumlah jasad yang sudah mengalami hal tersebut.

"Ini sedang kami teliti oleh forensik yang sudah meninggal dan terjadi mumifikasi," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di Polda Metro Jaya, Senin (21/11/2022).

Hengki menjelaskan, kondisi jasad yang sudah mengalami mumifikasi ini menjadi salah satu kendala untuk mengungkap penyebab kematian korban.

"Ini sedang diteliti oleh kedokteran forensik, biarpun ada kerumitan yang cukup tinggi karena sudah terjadi muminisasi, nanti yang jawab ahlinya," tuturnya.

Untuk informasi, warga di perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat digegerkan dengan adanya penemuan empat orang dalam keadaan tewas pada Kamis (10/11/2022).

BERITA TERKAIT

Keempat jasad itu yakni seorang bapak berinisial Rudiyanto Gunawan (71), anak berinisial Dian (42), ibu berinisial R. Margaretha Gunawan (66), dan paman berinisial Budiyanto Gunawan (68).

Fakta Baru Penyelidikan

Polisi mengungkapkan fakta baru terkait kasus kematian satu keluarga di kawasan Kalideres, Jakarta Barat.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi menyebut sang ibu bernama Reni Margaretha ternyata sudah meninggal dunia sejak Mei 2022 lalu.

Baca juga: Meninggal 6 Bulan Lalu, Mayat di Kalideres Dianggap Masih Hidup, Disisiri Rambutnya dan Diberi Susu

Fakta ini terungkap dari hasil digital forensik terhadap handphone yang ditemukan di rumah para korban, di mana ada beberapa pihak yang rutin berkomunikasi dengan korban.

Orang itu adalah seorang mediator jual beli rumah yang berkomunikasi dengan sang paman bernama Budiyanto

"Saat itu, salah satu pemilik ataupun yang meninggal dunia di rumah tersebut atas nama almarhum Budiyanto menghubungi para saksi untuk menjual rumah tersebut," kata Hengki dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/11/2022).

Baca juga: Kapolda Metro Jaya Minta Kasus Kalideres Diselesaikan dengan Metode Scientific Crime Investigation

Saat itu, Budiyanto menyerahkan sertifikat asli rumah tersebut kepada sang mediator untuk menjual rumah seharga Rp1,2 miliar.

"Ada hal yang sangat tidak lazim saat ditemui mediator ini (Budyanto) langsung menyerahkan sertifikat rumah asli," ucapnya.

Namun tak kunjung ada pihak yang ingin membeli rumah tersebut.

Singkat ceritanya, mediator itu bertemu dengan seorang pegawai koperasi simpan pinjam. Kemudian, disepakati untuk menggadaikan rumah tersebut.

Baca juga: Polisi Masih Teliti Temuan Barang di TKP Rumah Keluarga yang Tewas Mengering di Kalideres

Kemudian, pada 13 Mei 2022, mediator dan pegawai koperasi datang ke rumah korban. Di sana, mereka sudah mencium bau busuk dari rumah itu.

"Saat ditanya, Budyanto menjawab bahwa got lupa dibersihkan," ucapnya.

Setelah itu, mereka masuk ke dalam rumah dan bertanya soal sertifikat rumah yang diketahui atas nama Margaretha. 

Hengki menerangkan kedua saksi itu meminta untuk dipertemukan langsung dengan Margaretha yang disebut Budiyanto sedang tertidur di dalam kamar.

"Diantar masuk ke dalam kamar begitu pintu kamar dibuka menyeruak bau lebih busuk lagi. Dian (anak Margaretha) bilang si ibu sedang tidur dan minta lampu jangan dihidupkan karena ibu saya sensitif terhadap cahaya kata Dian," ucapnya.

Baca juga: 6 Fakta Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Waktu Kematian hingga Ditemukan Tumpukan Sampah

Selanjutnya, tanpa sepengetahuan sang anak, pegawai koperasi ini menghidupkan lampu flash handphone. 

Seketika, saksi kaget dan menyatakan bahwa Margaretha sudah meninggal dunia. "Yang bersangkutan langsung teriak takbir Allahu Akbar, ini sudah jadi mayat," jelasnya.

Berdasarkan keterangan saksi ini, kata Hengki, pihaknya menarik kesimpulan bahwa ada satu korban yang sudah meninggal pada bulan Mei.

"Kita bisa menarik kesimpulan bahwa ada yang meninggal sejak bulan Mei diduga ini adalah atas nama Reni," kata Hengki

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas