Polisi Ungkap Isi HP Keluarga yang Tewas di Kalideres: Banyak Pesan Emosi, Tak Ditemukan soal Utang
Berikut isi handphone keluarga yang tewas di Kalideres, polisi ungkap riwayat percakapan.
Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Polisi mengungkap isi handphone dari keluarga yang ditemukan tewas di Kalideres, Jakarta Barat.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, menyebut keluarga itu hanya memiliki dua handphone.
Hal ini diketahui berdasarkan temuan digital forensik dari handphone satu keluarga yang meninggal tersebut.
"Hasil digital forensik ini kami temukan bahwa di dalam rumah itu hanya ada dua handphone," ujarnya kepada wartawan, Senin (21/11/2022), dikutip dari Wartakotalive.com.
Lantas, apa saja isi handphone keluarga itu?
Berikut penjelasan polisi mengenai isi handphone keluarga yang tewas di Kalideres sebagaimana dirangkum Tribunnews.com:
Ada Aplikasi PeduliLindungi
Dari keempat orang tersebut, satu handphone digunakan oleh masing-masing dua orang.
Hengki mengatakan, terdapat aplikasi PeduliLindungi dalam handphone keluarga tersebut.
"Dan kami lihat di sini ternyata ada aplikasi PeduliLindungi atas nama masing-masing dua orang," ungkapnya.
Percakapan Tentang Emosi
Hengki mengungkapkan, pihaknya juga menemukan percakapan yang berisi kata-kata tentang emosi.
"Kami temukan komunikasi satu arah dari satu HP ke HP yang lain."
"Jadi banyak sekali kata-kata berisi tentang emosi yang bersifat negatif," jelasnya.
Baca juga: Jasad Satu Keluarga Tewas di Kalideres Sudah Mengalami Mumifikasi
Tak Ada Pesan soal Utang Piutang
Dilansir Kompas.com, Polda Metro Jaya tidak menemukan informasi atau pesan terkait utang piutang dari dua handphone milik sekeluarga di Kalideres tersebut.
Hal itu juga berdasarkan hasil pemeriksaan sementara yang sudah dilakukan oleh penyidik Polda Metro Jaya bersama tim ahli digital forensik.
"Enggak, enggak ada di sana mengenai utang," kata Hengki, Selasa (22/11/2022).
Baca juga: Meninggal 6 Bulan Lalu, Mayat di Kalideres Dianggap Masih Hidup, Disisiri Rambutnya dan Diberi Susu
Percakapan dengan Kata-kata yang Rapi
Hengki menjelaskan, pihaknya menemukan riwayat percakapan dengan tata bahasa yang baik.
"Kata-katanya sangat rapi, terlihat berpendidikan, ada bahasa Inggris di sela-sela tulisan tersebut," ungkapnya, Selasa.
Dari keteraturan tata bahasa itu, pihak kepolisian menduga pesan tersebut ditulis oleh seorang perempuan.
"Sepertinya wanita yang menulis," lanjut Hengki.
Namun, temuan itu masih didalami oleh tim ahli psikologi forensik.
Sebab, ponsel tersebut digunakan oleh sekeluarga secara bersama-sama.
"Lagi dianalisis tim ahli dari psikologi forensik karena HP itu di pakai sama sama," imbuh Hengki.
Baca juga: Kapolda Metro Jaya Minta Kasus Kalideres Diselesaikan dengan Metode Scientific Crime Investigation
Diketahui, empat orang ditemukan tewas di sebuah rumah di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022).
Keempatnya yakni seorang bapak, Rudiyanto Gunawan (71); anak, Dian (42); ibu, R Margaretha Gunawan (66); dan paman, Budiyanto Gunawan (68).
Hasil penyelidikan terbaru, polisi menyebut satu orang atas nama Reni Margaretha telah meninggal dunia sejak Mei 2022.
Hal ini diketahui berdasarkan keterangan dari saksi yang sempat datang ke rumah korban pada bulan itu.
Baca juga: Tak Ingin Berandai-Andai Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Polisi Tunggu Hasil Uji Labfor
Sebelumnya, polisi menyebut tidak ada tanda kekerasan pada jasad mereka.
Selain itu, juga belum ditemukan zat/unsur berbahaya di organ dalam.
Lalu, tidak ditemukan sari-sari makanan di lambung keempat korban tewas tersebut.
Polisi pun masih menyelidiki penyebab kematian satu keluarga itu dengan melibatkan ahli di bidang medical forensik kolegal, ahli di bidang patologi anatomi, ahli toksikologi, dan ahli DNA.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Ashri Fadilla) (Wartakotalive.com/Ramadhan L Q) (Kompas.com/Tria Sutrisna)