Kisah Anak Petani Prajurit KRI, Sempat Gagal 9 Kali Tes TNI-Polri Kini Berdinas di Teluk Palu-523
Dibalik pencapaiannya masuk ke koorps pelaut TNI, pria yang saat ini berpangkat Klasi Satu itu punya perjalanan panjang yang penuh tantangan.
Penulis: Naufal Lanten
Editor: Johnson Simanjuntak
Alasan kegagalannya pun sama, soal fisik dan kesehatan.
“Saya daftar lagi angkatan laut di Desember, saya gagal angkatan lautnya, kesehatan lagi,” ujarnya.
“Waktu itu gigi saya infeksi. Grahamnya tumbuh, jadi bengkak.”
Gagal berkali-kali tak membuat Fachri gentar. Pada tahun berikutnya, dia kembali mengikuti tes polisi pada awal 2017, yang berakhir dengan kegagalan.
Enam bulan berselang, Fachri kembali mendaftarkan diri ke Angkatan Laut pada Juli yang juga berakhir pada kegagalan.
“Total hampir 7 kalau gagal ini.”
Berkali-kali menghadapi kebuntuan membuatnya mencoba hal baru. Ia akhirnya memutuskan untuk mengenyam bangku pendidikan perguruan tinggi.
Ia berkuliah di Universitas Lampung dengan jurusan ilmu politik. Selama berkuliah, hasrat Fahri menjadi abdi negara nyatanya tak luntur.
Baca juga: Cerita Prajurit KRI Teluk Palu-523 Alami Mabuk Laut Saat Pertama Kali Berlayar
Semester demi semester waktu perkuliahan berlalu, akhirnya pada 2018 Fahri kembali mendaftar menjadi polisi.
Kali ini langkahnya lebih mulus lantaran dia berhasil mencapai pantohir.
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, perjuangan Fahri kembali kandas meski menjadi anggota polisi sudah di depan mata.
“Semester 3 karena saya penasaran, saya coba-coba daftar lagi dan alhamdulillah pantohir di kepolisian. Sampai pantohir, ya, ya mungkin bukan rejeki saya, akhirnya saya gagal,” ucapnya mengenang masa sulit.
Setelah pencapaian itu, Fachri pun memutuskan kembali melanjutkan perkuliahannya hingga semester 4.
Namun kali ini, pria yang masuk sebagai korps pelaut ini bukan tanpa persiapan. Berkali-kali mengalami kegagalan menjadi catatan tersendiri baginya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.